Vaksin HPV penting untuk diberikan sejak dini guna mencegah penularan penyakit yang disebabkan oleh virus HPV, termasuk kanker serviks. Kanker serviks sendiri diketahui merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada wanita.  

Pemberian vaksin human papillomavirus (HPV) adalah bagian dari rangkaian vaksinasi untuk anak-anak dan remaja. Meski begitu, wanita dewasa muda yang sudah berhubungan seksual secara aktif juga perlu mendapatkan suntikan vaksin HPV.

Kapan Vaksinasi HPV Sebaiknya Dilakukan? - Alodokter

Vaksin HPV ini berperan penting dalam mencegah penyakit akibat infeksi virus HPV, misalnya kanker serviks, kanker penis, kanker anus, kanker tenggorokan, dan kutil kelamin.

Waktu yang Tepat untuk Mendapatkan Vaksin HPV

Infeksi HPV sering kali tidak menimbulkan gejala yang khas. Namun, lebih dari 50% wanita dan pria yang aktif secara seksual pernah terinfeksi virus ini. Oleh karena itu, pemberian vaksin lebih awal penting dilakukan untuk melindungi tubuh dari infeksi HPV.

Vaksin HPV dapat diberikan kepada anak-anak, baik perempuan maupun laki-laki. Usia yang tepat untuk menerima vaksin ini adalah 10–13 tahun. Namun, orang dewasa yang belum pernah mendapatkan vaksin HPV sebelumnya atau belum pernah berhubungan seksual hingga usia 26 tahun juga masih bisa mendapatkan vaksinasi HPV.

Sementara itu, orang dewasa berusia di atas 27 tahun atau yang sudah aktif berhubungan seksual sebaiknya berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum memperoleh vaksin HPV.

Di Indonesia, pemerintah sudah memasukkan vaksin HPV ke dalam program wajib vaksinasi pemerintah. Vaksinasi wajib ini dikhususkan untuk anak perempuan yang berusia 10–13 tahun (atau sekitar kelas 5 dan 6 SD) dan diberikan setiap tahun pada bulan Agustus, tepatnya saat bulan imunisasi anak sekolah (BIAS).

Vaksin HPV ini gratis untuk sasaran kelompok vaksinasi wajib. Sementara yang tidak termasuk dalam kelompok vaksinasi wajib dapat melakukan vaksinasi HPV secara mandiri.

Dosis dan Jadwal Pemberian Vaksin HPV

Idealnya, vaksin HPV diberikan kepada remaja atau orang dewasa muda yang belum pernah mendapatkan vaksin HPV sebelumnya dan belum aktif secara seksual.

Dosis vaksin HPV untuk anak usia di bawah 15 tahun diberikan sebanyak 2 kali, dengan jarak dosis kedua adalah 6–12 bulan setelah dosis pertama. Sementara untuk remaja dan dewasa muda berusia 15–26 tahun, diberikan 3 kali suntikan vaksin HPV dalam periode 6 bulan.

Perlu diperhatikan bahwa vaksin HPV tidak disarankan untuk ibu hamil atau pernah mengalami reaksi alergi berat setelah menerima vaksin HPV sebelumnya. Sementara itu, ibu menyusui masih dapat menerima suntikan HPV.

Orang yang sedang sakit atau demam disarankan untuk menunda vaksinasi HPV, guna membedakan gejala penyakit yang dialami dengan reaksi tubuh terhadap vaksin.

Vaksinasi HPV penting diperoleh untuk mencegah penyakit kanker serviks dan kutil kelamin yang merupakan beberapa jenis kondisi medis akibat infeksi virus HPV. Jika Anda atau anak Anda belum pernah mendapatkan vaksin HPV, berkonsultasilah dengan dokter untuk merencanakan jadwal vaksinasi HPV yang tepat.