Tidak sedikit ibu hamil yang merasa takut untuk berhubungan seksual. Ini karena ada anggapan yang menyebutkan bahwa seks saat hamil bisa memicu keguguran. Apakah informasi ini termasuk mitos atau memang fakta?

Ada banyak kepercayaan tentang kehamilan yang beredar luas di masyarakat. Salah satu yang cukup populer dan banyak dipercayai oleh ibu hamil adalah tidak boleh berhubungan seksual saat hamil.

Seks Saat Hamil Picu Keguguran, Mitos atau Fakta? - Alodokter

Katanya, seks saat hamil bisa membuat janin terluka dan menyebabkan keguguran. Jadi, bercinta ketika hamil perlu ditunda sampai buah hati lahir.

Fakta di Balik Seks Saat Hamil Picu Keguguran

Seks saat hamil sebenarnya tidak dilarang. Selama kehamilan normal dan sehat serta dilakukan dengan cara yang benar, seks saat hamil aman dilakukan dan tidak membahayakan janin, kok.

Lagi pula, selama di dalam kandungan, janin akan dilindungi oleh air ketuban. Jadi, aktivitas seksual tidak akan mengganggu tumbuh kembang janin.

Seks saat hamil bukanlah hal yang perlu dihindari, apalagi sampai tidak dilakukan sama sekali. Selain sebagai media untuk menyalurkan hasrat dan menjaga keintiman ibu hamil dengan suami, bercinta saat hamil juga bisa memberikan manfaat kesehatan untuk sang ibu dan janin, lho.

Selain itu, sebagian besar keguguran terjadi bukan karena hubungan seksual saat hamil, melainkan akibat janin tidak berkembang secara normal. Dalam 50% kasus keguguran, umumnya disebabkan oleh adanya kelainan kromosom pada calon bayi.

Tips Aman Seks Saat Hamil

Walaupun aman dan diperbolehkan, bercinta saat hamil tetap ada aturannya. Apalagi, aktivitas ini kerap kali menimbulkan rasa tidak nyaman akibat perubahan yang terjadi saat kehamilan, seperti kadar hormon dan bentuk tubuh.

Agar Bumil serta suami bisa melakukan kegiatan ini dengan nyaman tanpa membahayakan diri sendiri dan janin, yuk lakukan tips aman seks saat hamil berikut ini:

  • Perhatikan posisi saat bercinta. Posisi seks yang direkomendasikan saat hamil adalah side by side, woman on top, atau spooning.
  • Pastikan sebelum berhubungan intim, Bumil sedang dalam kondisi yang bugar.
  • Komunikasikan segala hal dengan suami. Bila Bumil tidak nyaman melakukan suatu hal saat bercinta, misalnya tidak ingin oral seks, utarakan saja padanya.
  • Jangan ragu untuk menggunakan pelumas bila vagina Bumil terasa sangat kering. Namun, pastikan pelumas yang digunakan aman untuk ibu hamil.
  • Kondom boleh digunakan ketika bercinta. Tujuannya untuk melindungi Bumil dan janin dari penyakit infeksi menular yang bisa membahayakan kesehatan kalian berdua.
  • Tidak melakukan oral seks dengan meniup vagina karena berisiko menyebabkan emboli udara yang dapat menyumbat aliran darah. Kondisi ini bisa membahayakan ibu dan janin.

Jadi, kesimpulannya, seks saat hamil tidak langsung memicu keguguran. Seperti yang telah dijelaskan di awal, keguguran umumnya terjadi karena janin yang tidak berkembang dengan semestinya.

Namun, ada beberapa kondisi yang membuat ibu hamil dianjurkan untuk tidak atau tunda berhubungan seksual sampai persalinan nanti. Ini karena seks saat hamil dengan kondisi tertentu bisa menyebabkan keguguran dan membahayakan kesehatan janin.

Kondisi-kondisi tersebut meliputi riwayat keguguran dan pernah mengalami pendarahan yang hebat pada kehamilan sebelumnya, riwayat melahirkan bayi prematur, mengalami gangguan plasenta, kehamilan kembar, ketuban pecah dini, serta leher rahim sudah mulai terbuka.

Untuk memastikan keamanan hubungan seksual sesuai dengan kondisi kehamilan Bumil atau masih punya pertanyaan mengenai hal ini, Bumil bisa berkonsultasi dengan dokter.