Senna adalah obat untuk mengatasi sembelit atau konstipasi. Obat ini juga dapat digunakan untuk membersihkan kotoran dari dalam usus pada orang yang akan menjalani operasi atau pemeriksaan pada saluran pencernaan.
Senna atau daun jati cina bekerja dengan cara meningkatkan gerakan usus dan menurunkan penyerapan air oleh saluran pencernaan. Cara kerja daun senna ini adalah dengan meningkatkan frekuensi buang air besar. Efek senna akan muncul dalam 8–12 jam setelah dikonsumsi.
Untuk membantu mengatasi sembelit, Anda disarankan untuk tetap mencukupi asupan cairan dengan minum 8 gelas air putih setiap hari, mengonsumsi makanan tinggi serat, dan menerapkan pola hidup aktif, misalnya dengan rutin berolahraga.
Merek dagang senna: Daun Senna Semesta, Herba Senna Aloe, GNC Herbal Plus Senna Leaf Extract, Senna
Apa Itu Senna
Golongan | Obat bebas |
Kategori | Obat pencahar |
Manfaat | Mengatasi sembelit |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak usia di atas 2 tahun |
Senna untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin | |
Senna dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa seizin dokter. | |
Bentuk obat | Kapsul, tablet |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Senna
Meskipun termasuk obat bebas, senna tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Berikut ini adalah hal-hal yang harus Anda perhatikan sebelum mengonsumsi senna:
- Jangan mengonsumsi senna jika Anda alergi terhadap obat ini. Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
- Jangan mengonsumsi senna jika Anda pernah atau sedang menderita kolitis ulseratif, perdarahan pada saluran cerna, penyakit Crohn, diare, wasir, sumbatan usus, atau mengalami gejala radang usus buntu.
- Konsultasikan perihal penggunaan senna dengan dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit jantung, nyeri perut, mual, muntah, gangguan elektrolit, atau dehidrasi,.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi senna.
Dosis dan Aturan Pakai Senna
Berikut ini adalah dosis senna berdasarkan tujuan penggunaannya:
Tujuan: Mengatasi sembelit
- Dewasa: 15 mg, 1 kali sehari. Dosis maksimal 100 mg per hari. Lama pengobatan tidak boleh lebih dari 7 hari.
- Anak usia 2–6 tahun: 4,3–17,2 mg, per hari. Lama terapi tidak boleh lebih dari 7 hari.
- Anak usia 6–12 tahun: 6–50 mg, per hari. Lama pengobatan tidak boleh lebih dari 7 hari.
- Remaja usia 12 tahun ke atas: 12–100 mg, per hari. Lama terapi tidak boleh lebih dari 7 hari.
Tujuan: Persiapan sebelum operasi usus
- Dewasa: 130 mg, diberikan 1 hari sebelum operasi dilakukan.
Cara Mengonsumsi Senna dengan Benar
Baca aturan pakai pada kemasan obat atau ikuti anjuran dokter sebelum mengonsumsi senna. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter
Telan kapsul atau tablet senna dengan bantuan air putih. Dianjurkan untuk meminum obat ini pada malam hari sebelum tidur.
Jangan mengonsumsi senna dalam jangka waktu yang lama. Segera temui dokter jika Anda masih mengalami sembelit setelah menggunakan senna selama 3 hari.
Untuk menghindari sembelit, perbanyak minum air putih serta terapkan pola makan yang seimbang dan memiliki kandungan serat yang tinggi. Berolahraga secara rutin juga dapat membantu saluran percernaan bergerak dengan baik.
Simpan senna di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Senna dengan Obat Lain
Penggunaan senna bersamaan dengan obat-obatan lain dapat menimbulkan beberapa efek interaksi obat, seperti:
- Peningkatan risiko terjadinya luka pada dinding saluran cerna jika digunakan dengan magnesium sulfat, natrium sulfat, kalium klorida, polyethylene glycol, atau kalium sulfat
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping digoxin
- Peningkatan risiko terjadinya hipokalemia jika digunakan dengan obat diuretik, deflazacort, atau dichlorphenamide
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan warfarin
- Penurunan efektivitas pil KB dan obat hormon, seperti estrogen
Untuk menghindari risiko terjadinya efek interaksi antarobat yang tidak diinginkan, beri tahu dokter jika Anda mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
Efek Samping dan Bahaya Senna
Ada beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah mengonsumsi senna, antara lain:
- Sembelit
- Kram perut
- Sakit perut
- Diare
Periksakan diri ke dokter jika keluhan di atas tidak kunjung mereda atau malah memburuk. Segera cari pertolongan medis jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius di bawah ini:
- Mual, muntah, atau diare yang tidak kunjung berhenti
- Sembelit makin parah setelah berhenti mengonsumsi senna
- Perdarahan di rektum
- Rendahnya kadar kalium dalam darah (hipokalemia), yang bisa ditandai dengan lemah otot, denyut jantung tidak teratur, atau rasa sangat haus