Seperti daging keluar dari miss V setelah melahirkan sering membuat bingung dan khawatir, apalagi jika kondisi ini disertai keluhan lain. Penting bagi setiap ibu untuk mengetahui apakah kondisi tersebut berbahaya atau tidak, sehingga bisa diwaspadai selama masa pemulihan setelah melahirkan.
Setelah melahirkan, tubuh ibu memasuki masa nifas, yaitu masa pembuangan darah, lendir, dan jaringan dari rahim melalui vagina. Masa ini biasanya berlangsung sampai 6 minggu dan merupakan bagian alami dari pemulihan.

Namun, pada beberapa kasus, ibu mendapati seperti daging keluar dari miss V setelah melahirkan. Hal ini bisa tampak menakutkan, sehingga tak jarang membuat khawatir. Oleh karena itu, perlu pemahaman apakah daging yang keluar tersebut berbahaya muncul setelah melahirkan, atau sebenarnya normal saja.
Berbahayakah Seperti Daging Keluar dari Miss V setelah Melahirkan?
Selama masa nifas, rahim secara bertahap membersihkan diri dari sisa kehamilan, yang disebut lochia. Lochia bisa dimulai dari darah merah pekat, kemudian berangsur cokelat, hingga menjadi cairan kekuningan atau putih.
Gumpalan darah atau jaringan seperti daging yang keluar dari miss V setelah melahirkan ini ini biasanya kondisi yang normal, apalagi saat ibu baru bangun tidur atau beristirahat panjang. Namun, perlu diperhatikan jika jaringan yang keluar tampak besar, berwarna mencolok, atau menimbulkan bau tidak sedap. Soalnya, hal tersebut bisa menandakan adanya masalah kesehatan.
Meski biasanya normal karena proses alami tubuh untuk membersihkan rahim, ada beberapa penyebab yang harus diwaspadai. Salah satu yang paling penting adalah sisa plasenta atau retensi plasenta yang tidak seluruhnya dikeluarkan saat persalinan.
Sisa plasenta bisa menimbulkan perdarahan berkepanjangan, bahkan infeksi pada rahim (endometriosis), dan membutuhkan penanganan medis segera. Ciri khas kondisi ini adalah keluarnya jaringan besar, merah atau cokelat, sering diikuti perdarahan yang sulit berhenti, nyeri di perut bagian bawah, serta bau tidak sedap.
Penyebab lain yang lebih jarang tetapi perlu diwaspadai juga, antara lain polip saluran lahir, jaringan bekas jahitan yang lepas, hingga prolaps organ panggul saat jaringan panggul melemah dan sebagian rahim turun ke vagina. Risiko prolaps dan keluarnya jaringan meningkat jika ibu mengangkat beban berat terlalu cepat pasca persalinan atau memiliki riwayat melahirkan berkali-kali.
Selain itu, proses penyembuhan luka bekas jahitan atau robekan lahir kadang juga menimbulkan keluarnya jaringan mati. Selama tidak disertai perdarahan hebat atau tanda infeksi, kondisi ini bisa membaik sendiri.
Tanda-Tanda yang Harus Diwaspadai
Jika mendapati seperti daging keluar dari miss V setelah melahirkan, waspadai beberapa tanda bahaya berikut ini:
- Perdarahan hebat hingga pembalut penuh dalam waktu kurang dari 2 jam
- Keluar jaringan besar disertai pusing, lemas, atau hampir pingsan
- Demam tinggi lebih dari 38°C atau menggigil
- Nyeri hebat di perut bawah atau panggul yang tidak membaik setelah istirahat
- Cairan nifas berbau busuk atau berubah warna menjadi kekuningan atau kehijauan
- Pembengkakan atau nyeri hebat di area vagina
- Keluar jaringan bersamaan dengan benjolan atau sesuatu yang menonjol dari miss V
Selama masa nifas, catat dan amati perubahan apapun pada darah nifas maupun jaringan yang keluar. Jaga kebersihan area kewanitaan dengan rutin mengganti pembalut, hindari aktivitas berat, konsumsi makanan bergizi, cukup minum, dan istirahat.
Apabila muncul tanda-tanda bahaya di atas, segera ke dokter. Penanganan tepat dapat mencegah komplikasi, seperti infeksi, anemia, hingga kondisi yang lebih serius lainnya. Manfaatkan fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER untuk konsultasi cepat, terutama jika masih bingung memastikan apakah ada tanda berbahaya atau tidak.
Kesehatan ibu setelah melahirkan adalah prioritas utama. Jika seperti daging keluar dari miss V setelah melahirkan menimbulkan kekhawatiran, selalu periksakan diri ke tenaga kesehatan agar masa nifas bisa dijalani lebih tenang dan aman.