Hampir di setiap negara, kemacetan menjadi salah satu masalah yang sulit diatasi. Selain membuat waktu tempuh menjadi lebih lama, terus menerus terjebak macet bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan.

Naik kendaraan pribadi maupun transportasi umum, berada di tengah kemacetan bisa membuat mood memburuk dan mengganggu kesehatan. Gangguan kesehatan yang mengintai bisa dipicu oleh beberapa faktor, seperti polusi udara, duduk atau berdiam diri dalam waktu lama, dan stres.

Sering Terjebak Macet? Waspadai Penyakit yang Mengintai Berikut Ini - Alodokter

Bahaya Polusi di Tengah Kemacetan

Asap kendaraan mengandung zat kimia berbahaya, seperti karbon monoksida dan nitrogen dioksida. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan sekitar 7 juta orang meninggal dunia karena polusi udara setiap tahunnya. Sekitar 91 persen kematian terjadi di negara-negara Pasifik dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Risiko gangguan kesehatan akibat polusi udara lebih besar terjadi pada orang yang tinggal atau beraktivitas di tepi jalan raya, pengendara bermotor, maupun pekerja yang menggunakan transportasi bus untuk pulang-pergi ke kantor.

Menurut penelitian, orang yang sering terjebak macet berisiko terpapar polusi 29 kali lebih besar daripada mereka yang berkendara di jalanan yang lancar.

Paparan polusi udara di tengah kemacetan ini dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular, seperti sakit jantung dan stroke. Penyakit paru seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma, dan kanker paru juga ikut mengintai. Risikonya pun akan menjadi lebih besar jika di tengah kemacetan kamu merokok atau terpapar asap rokok.

Risiko Berlama-lama di Dalam Kendaraan

Tidak hanya polusi, perjalanan yang lebih lama mengharuskanmu berdiri atau duduk dalam jangka waktu yang lebih panjang. Kondisi ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan seperti gula darah dan kolesterol meningkat, serta terjadi penumpukan lemak di sekitar panggul.

Selain itu, kebiasaan multitasking seperti mendengarkan musik, bertelepon, atau mengerjakan sesuatu di tengah kemacetan juga sebaiknya kamu batasi dan kurangi agar gangguan kesehatan lainnya terhindarkan.

Mendengarkan musik menggunakan headset dengan volume yang besar misalnya, dapat meningkatkan risiko gangguan pendengaran. Sering bertelepon dan mengerjakan pekerjaan di tengah kemacetan, dapat menyita energi otak lebih banyak. Hal ini berbahaya karena dapat membuatmu menjadi tidak fokus berkendara.

Dari sisi psikologis, penelitian menunjukkan bahwa orang yang berkendara umumnya akan mengalami peningkatan tekanan darah dan emosi negatif, terutama saat jalanan sedang macet. Inilah yang membuat perselisihan antara pengendara kerap kali tak terhindarkan ketika sedang berada di kemacetan.

Mengurangi Risiko Gangguan Kesehatan Saat Macet

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan saat macet, antara lain:

Menutup jendela mobil

Polusi udara di dalam mobil juga dapat terjadi, sehingga kamu disarankan untuk membuka jendela saat berkendara di lingkungan yang asri dan bersih. Sebaliknya, jendela perlu untuk kamu tutup saat berkendara di tengah kemacetan agar udara yang tercemar tidak masuk ke dalam mobil.

Tetap berpikir positif

Saat emosimu mulai meningkat, cobalah untuk tetap berpikir positif. Hal ini bisa membantu meredakan emosi dan membuatmu lebih nyaman berkendara. Ingat, kemarahan dan emosi tidak akan mengatasi kemacetan, tapi lebih sering menimbulkan masalah lain.

Cari transportasi alternatif

Terakhir, cobalah untuk memikirkan transportasi alternatif yang membuatmu tidak terjebak dalam kemacetan. Transportasi alternatif yang bisa dipertimbangkan salah satunya adalah kereta.

Di kota-kota besar, kemacetan memang sulit untuk dihindari. Namun, alangkah baiknya jika kamu selalu menerapkan pola hidup sehat, agar tubuhmu tidak mudah sakit. Kalau kamu merasakan gejala sesak napas atau pusing, sebaiknya segera konsultasi ke dokter. Bisa jadi kondisi itu disebabkan oleh paparan racun dari polusi udara di jalanan.