Soy protein adalah jenis protein nabati yang ditemukan dalam kacang kedelai. Protein ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, mulai dari menurunkan kadar kolesterol jahat dan gula darah hingga mengurangi risiko terkena kanker.

Sebagai salah satu jenis protein nabati, soy protein bisa menjadi pilihan bagi Anda yang ingin memenuhi kebutuhan protein harian, tetapi sedang menjalani pola makan vegetarian atau tidak mengonsumsi protein hewani, seperti daging maupun ikan.

Soy Protein, Ketahui 6 Manfaatnya bagi Kesehatan Tubuh - Alodokter

Tidak hanya dari kacang kedelai utuh, soy protein juga bisa Anda temukan di edamame dan beragam produk olahan kacang kedelai, seperti tahu, tempe, miso, natto, dan susu.

Beragam Manfaat Soy Protein bagi Kesehatan

Soy protein diketahui mengandung beragam jenis asam amino esensial dan antioksidan isoflavon. Berkat kandungan nutrisinya tersebut, tidak heran jika soy protein dapat memberikan beragam manfaat bagi kesehatan.

Berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa Anda peroleh bila mengonsumsi soy protein:

1. Meningkatkan massa otot

Salah satu manfaat soy protein adalah mampu meningkatkan pertumbuhan otot. Manfaat ini berasal dari kandungan asam amino di dalamnya yang diketahui dapat merangsang pembentukan massa otot.

Selain itu, soy protein juga dapat membantu pemulihan otot setelah olahraga sehingga dapat mengurangi pegal-pegal atau nyeri otot, bahkan DOMS.

2. Menurunkan kadar kolesterol

Soy protein juga memiliki manfaat untuk mengurangi kadar kolesterol dalam darah. Ini karena kandungan isoflavon di dalamnya mampu mengurangi kadar kolesterol total dan kolesterol jahat (LDL).

Selain menurunkan kadar kolesterol total dan LDL, sebuah studi juga menunjukkan bahwa soy protein juga dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Dengan khasiatnya ini, konsumsi soy protein secara tidak langsung dapat menjaga jantung tetap sehat.

3. Mengurangi gejala menopause

Seiring bertambahnya usia, produksi hormon estrogen dalam tubuh seseorang wanita akan berkurang. Penurunan hormon ini akan menyebabkan munculnya sejumlah gejala menopause, seperti mudah lelah, sulit tidur, vagina kering, serta sering berkeringat di malam hari.

Beberapa studi menemukan bahwa kandungan isoflavon pada soy protein memiliki sifat fitoestrogen yang dapat menjaga kadar estrogen di dalam tubuh tetap seimbang.

4. Mencegah osteoporosis

Menurunnya kadar estrogen saat menopause juga dikaitkan dengan berkurangnya kepadatan tulang dan bisa menjadi gejala awal osteoporosis atau pengeroposan tulang.

Nah, untuk menurunkan risiko terjadinya osteoporosis, Anda bisa mengonsumsi soy protein sejak usia muda. Manfaat ini dapat diperoleh berkat kandungan isoflavon di dalamnya yang mampu mengurangi hilangnya mineral pembentuk tulang. Dengan begitu, kesehatan tulang pun tetap terjaga.

5. Menurunkan kadar gula darah

Beberapa penelitian juga menemukan bahwa soy protein dapat menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan fungsi hormon insulin pada penderita diabetes, sehingga kadar gula dalam darah pun tetap seimbang. Manfaat ini lagi-lagi diperoleh berkat kandungan isoflavon dalam soy protein.

6. Mengurangi risiko terkena kanker

Berkat kandungan isoflavonnya yang tinggi, mengonsumsi soy protein secara rutin juga diyakini bisa mengurangi risiko terjadinya beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, kanker prostat, kanker ovarium, atau kanker endometrium. Isoflavon diketahui dapat menghambat perkembangan sel kanker.

Manfaat soy protein untuk kesehatan tubuh memang tidak perlu diragukan lagi. Namun, jika Anda memiliki gangguan fungsi tiroid, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi soy protein. Soalnya, soy protein bisa memengaruhi kelenjar tiroid dalam memproduksi hormon tiroid.

Meski tergolong jenis makanan sehat, tetap ada kemungkinan seseorang alergi terhadap soy protein. Jadi, jika Anda merasakan reaksi alergi setelah mengonsumsi soy protein, seperti gatal-gatal, muncul ruam di kulit, wajah dan bibir bengkak, mual, diare, atau sesak napas, segera hentikan konsumsi soy protein dan temui dokter untuk mendapatkan penanganan.