Memiliki rumah yang bersih dan rapi memang baik. Namun, kebiasaan tersebut ternyata sering dikaitkan dengan peningkatan risiko terjadinya asma dan alergi di kemudian hari, lho. Kok bisa? Untuk lebih jelasnya, mari simak informasinya di artikel ini.

Rumah yang terjaga kebersihannya memang baik untuk kesehatan. Namun, tidak perlu terlalu terobsesi, ya. Obsesi dan suatu tindakan yang terlalu berlebihan umumnya tidak baik. Selain bisa membuat Bunda menjadi tidak tenang tatkala rumah tidak sebersih yang diinginkan, sebuah penelitian mengungkapkan adanya kaitan terjadinya mengi dan alergi pada anak–anak yang minim paparan bakteri dan alergen.

Tenang Saja, Rumahmu Tidak Perlu Terlalu Bersih - Alodokter

Mencermati Hipotesis Kebersihan

Semua orang tentu tahu bahwa rumah yang kotor dan tidak dijaga kebersihannya bisa menjadi sarang penyakit. Namun, ada sebuah 'Hipotesis Kebersihan' yang menyatakan bahwa paparan kuman dan infeksi tertentu terhadap bayi dan anak-anak dapat membantu perkembangan sistem imun tubuh mereka.

Artinya, bila tubuh Si Kecil terpapar kuman, tubuhnya akan belajar untuk mengenali kuman penyebab infeksi dan membentuk sistem kekebalan tubuh untuk melawannya. Hal ini juga dikaitkan dengan penurunan risiko terjadinya alergi karena tubuh juga belajar untuk tidak bereaksi berlebihan terhadap bahan asing yang masuk.

Masih di dalam penelitian yang sama, disebutkan juga bahwa sistem kekebalan tubuh bekerja serupa dengan otak bayi yang perlu distimulasi, sehingga bisa tumbuh dengan normal. Salah satu bentuk stimulasi tersebut adalah paparan kuman yang membuat tubuh beradaptasi dan membangun sistem kekebalannya.

Nah, jadi apakah kita perlu membiarkan rumah kotor? Jawabannya tentu saja tidak. Rumah harus tetap dijaga kebersihannya. Namun, jangan terlalu terobsesi dan sampai menerapkan cara-cara yang berlebihan, ya Bun.

Penelitian lain menyebutkan bahwa adanya penurunan risiko terjadinya asma dan alergi pada anak yang tumbuh di pedesaan dengan lokasi peternakan yang dekat dengan rumah, anak yang tinggal bersama dengan keluarga besar, atau anak yang banyak menghabiskan waktu bersama anak-anak lain, misalnya di tempat penitipan anak.

Meskipun begitu, masih tetap diperlukan penelitian lain untuk memastikan kaitan pasti dari penurunan risiko terjadinya asma dan alergi. Hal ini karena sistem kekebalan tubuh setiap anak berbeda beda.

Selain itu terjadinya alergi dan asma tidak semata-mata dipicu oleh lingkungan. Jika Bunda atau Ayah memang punya bakat alergi dan riwayat asma sebelumnya, risiko Si Kecil untuk mengalami kondisi tersebut juga bisa meningkat.

Kebersihan yang Seimbang

Melihat penjelasan di atas, “Hipotesis Kebersihan” tetap harus ditelaah dan disikapi dengan bijaksana. Jangan sampai kebersihan dipandang menjadi sesuatu hal yang salah.

Menjaga kebersihan tetap perlu dilakukan, tetapi tidak perlu takut kotor secara berlebihan. Bagaimana pun, rumah yang bersih tetap penting untuk mencegah penyebaran bakteri dan virus, seperti E. coli ataupun virus influenza penyebab flu. Namun, bukan berarti rumah dan lingkungan harus senantiasa bersih dan bebas dari kuman.

Yang terpenting adalah menjaga kebersihan dengan cara yang tepat, contohnya mencuci tangan secara rutin, membuang sampah secara teratur, atau pastikan bahan makanan terjaga kebersihannya.

Beragam Faktor yang Dapat Melemahkan Sistem Kekebalan Tubuh

Agar kesehatan buah hati dan keluarga selalu terlindungi, Bunda perlu mengetahui beberapa faktor yang bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, antara lain:

  • Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai indikasi bisa mengurangi bakteri baik pada tubuh, sehingga mengganggu keseimbangannya. Padahal, bakteri baik tetap diperlukan untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan dan membantu fungsi sistem kekebalan tubuh agar bisa bekerja dengan lebih optimal. Oleh karena itu, mulai sekarang, hindari kebiasaan mengonsumsi antibiotik secara sembarangan dan selalu konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu, sehingga dosis dan durasi penggunaannya bisa sesuai dengan kondisi.
  • Adanya penyakit atau terapi tertentu, misalnya kemoterapi, radioterapi, atau penggunaan obat-obat yang memiliki efek menurunkan sistem kekebalan tubuh, seperti kortikosteroid dalam jangka panjang.

Selain itu, terganggunya fungsi sistem kekebalan tubuh juga bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari stres, paparan radikal bebas yang berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, kurang tidur yang sudah terjadi dalam jangka waktu lama, atau pola makan yang yang tidak sehat.

Nah, untuk menjaga agar Si Kecil tetap sehat dan terhindar dari penyakit tertentu, jangan lupa juga untuk mengikuti jadwal imunisasi, mengajarkan kebiasaan menjaga kebersihan, termasuk cuci tangan, dan memastikan binatang peliharaan sehat dan sudah divaksinasi, ya Bun. Jika ia mengalami gangguan kesehatan tertentu, jangan ragu untuk memeriksakannya ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.