Ikan tuna adalah salah satu jenis ikan laut yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Namun, di balik manfaat tersebut terdapat bahaya ikan tuna yang mengintai jika Anda terlalu banyak mengonsumsinya.

Ikan tuna kaya akan kandungan asam lemak omega-3 yang dapat memberikan banyak manfaat baik untuk kesehatan, mulai dari mencegah gangguan penglihatan, menjaga kesehatan jantung, hingga menurunkan risiko kanker.

Bijak Mengonsumsi Ikan Tuna agar Terhindar dari Bahaya - Alodokter

Tak hanya itu, ikan tuna juga merupakan sumber protein dan vitamin serta mineral yang diperlukan oleh tubuh, seperti zat besi, selenium, kalium, vitamin B6, vitamin B12, dan vitamin D.

Bahaya Ikan Tuna bagi Kesehatan

Meski kaya akan nutrisi dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, konsumsi ikan tuna berlebih atau terlalu sering justru tidak disarankan. Hal ini karena ikan tuna termasuk sebagai salah satu ikan dengan kandungan merkuri yang tinggi.

Saat masuk ke dalam tubuh, merkuri di dalam ikan tuna akan menjadi racun yang dapat merusak sistem saraf dan organ tubuh, seperti ginjal, paru-paru, dan jantung.

Secara umum, seseorang yang keracunan akibat mengonsumsi ikan tuna atau makanan laut lain dengan kadar merkuri yang tinggi dapat mengalami beberapa gejala berikut ini:

  • Gangguan penglihatan
  • Kesemutan, terutama di tangan, kaki, dan sekitar mulut
  • Gangguan koordinasi gerakan
  • Gangguan pendengaran atau bicara
  • Otot melemah

Tak hanya itu, pada janin, bayi, dan anak-anak, kandungan merkuri di dalam ikan tuna dapat mengganggu perkembangan otak dan merusak sistem saraf. Hal ini membuat mereka berisiko mengalami gangguan tumbuh kembang, seperti gangguan fungsi kognitif dan gangguan kemampuan bahasa.

Konsumsi Ikan Tuna secara Bijak

Kandungan merkuri di dalam ikan tuna memang berbahaya bagi kesehatan. Namun, Anda tidak perlu terlalu khawatir karena ikan tuna masih tergolong aman, selama dipilih dengan tepat dan dikonsumsi dengan bijak.

Tidak semua ikan tuna memiliki kandungan merkuri yang tinggi. Besar tubuh dan jenis ikan tuna dapat memengaruhi kadar kandungan merkuri yang ada di dalamnya.

Contohnya, ikan tuna putih atau albakora mengandung kadar merkuri yang lebih tinggi dibandingkan jenis tuna lainnya. Sementara itu, ikan tuna skipjack, atau yang dikenal juga dengan nama ikan cakalang, memiliki kadar merkuri yang cukup rendah.

Tak hanya itu, Anda juga disarankan untuk membatasi konsumsi ikan tuna maupun ikan laut lainnya yang tinggi merkuri, yaitu sebanyak 2–3 porsi dalam seminggu atau sekitar 150–300 gram untuk orang dewasa dan 30–110 gram untuk anak-anak.

Anda juga sebaiknya memperhatikan cara pengolahan ikan tuna sebelum mengonsumsinya. Pastikan ikan tuna telah dimasak hingga matang dan sebisa mungkin hindari konsumsi ikan tuna yang masih mentah.

Dengan demikian, Anda dan anggota keluarga dapat memperoleh manfaat ikan tuna tanpa perlu khawatir berlebihan akan risiko bahaya kandungan merkuri di dalamnya.

Anda juga bisa mengonsumsi berbagai jenis ikan lain, seperti ikan lele, ikan salmon, dan ikan sarden, yang kaya akan kandungan omega-3, tetapi memiliki kadar merkuri lebih rendah dibandingkan ikan tuna.

Jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter jika Anda masih memiliki pertanyaan seputar manfaat ataupun bahaya ikan tuna. Dokter juga dapat memberikan informasi dan saran terkait jumlah konsumsi ikan tuna yang aman sesuai kebutuhan Anda.