Meski terlihat remeh, pegangan tangan dengan pasangan ternyata memiliki manfaat untuk kesehatan fisik dan mental. Simak beberapa manfaat pegangan tangan berikut ini dan rasakan romantisme yang sehat bersama pasangan Anda!

Interaksi fisik antara sepasang kekasih, seperti pegangan tangan, memeluk, dan mencium bukan sekadar hubungan romantis semata. Peneliltian menunjukkan bahwa pegangan tangan atau sentuhan lembut ke pasangan dapat memberikan beragam efek positif bagi kesehatan, salah satunya adalah meredakan stres.

Tak Cuma Bikin Hubungan Makin Romantis, Ini 4 Manfaat Pegangan Tangan bagi Kesehatan - Alodokter

Berbagai Manfaat Pegangan Tangan bagi Kesehatan

Saat berpegangan tangan, perasaan hangat, terhubung, dan terikat mungkin akan Anda rasakan. Perasaan ini muncul karena tubuh melepaskan hormon oksitosin atau disebut juga hormon cinta.

Makin tinggi hormon oksitosin yang dilepaskan oleh tubuh, makin tinggi pula keinginan Anda untuk pegangan tangan atau bahkan menyentuh dan memeluk pasangan. Hal ini tak hanya membuat hubungan tetap romantis, tetapi juga dapat menjaga kesehatan tubuh.

Berikut ini adalah beberapa manfaat pegangan tangan untuk kesehatan:

1. Mengurangi rasa sakit

Penelitian skala kecil menunjukkan bahwa pegangan tangan dapat mengurangi rasa sakit. Hal ini dibuktikan dengan eksperimen yang melibatkan 22 pasangan, di mana para wanita dalam eksperimen tersebut diberikan rasa sakit pada lengan bawah selama 2 menit.

Saat pasangannya diizinkan untuk pegangan tangan dengan sang wanita, rasa sakit yang dirasakan perlahan mereda.

Melalui pantauan elektroensefalografi (EEG), terlihat pula bahwa panjang gelombang otak pria dan wanita paling sinkron saat mereka pegangan tangan. Hal ini membuktikan bahwa rasa sakit dan sentuhan berkorelasi dengan tingkat empati pasangan.

Para ilmuwan berpendapat bahwa efek rasa tenang dan berkurangnya rasa sakit karena pegangan tangan sama seperti latihan pernapasan atau meditasi. Inilah yang membuat pegangan tangan sering kali dianggap sebagai terapi analgesik alami.

2. Meredakan stres

Pegangan tangan dapat melambatkan detak jantung, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi produksi hormon stres. Hal ini karena saat terjadi kontak fisik dengan orang yang disayang, tubuh akan memproduksi lebih banyak serotonin yang menimbulkan rasa bahagia, serta mengurangi produksi kortisol atau hormon stres.

Hasilnya, ketegangan dan stres yang dirasakan berkurang, karena Anda merasa lebih relaks. Saat stres berkurang, Anda dan pasangan juga akan merasa lebih bahagia, sehingga dapat menciptakan hubungan yang sehat. Hal ini tentunya berkontribusi positif terhadap kesehatan fisik dan mental.

3. Meningkatkan daya tahan tubuh

Stres kronis dapat mengganggu fungsi otak yang mengatur daya tahan tubuh. Ketika Anda stres, hormon kortisol dilepaskan sehingga Anda lebih rentan jatuh sakit atau merasakan nyeri. Sebaliknya, saat kadar stres turun, tubuh akan lebih mampu melawan infeksi dan rasa sakit.

Oleh karena itu, pegangan tangan dapat menjadi salah satu alternatif dalam meningkatkan daya tahan tubuh, karena diketahui mampu mengurangi stres.

4. Membantu menurunkan berat badan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pegangan tangan dapat membuat tubuh melepaskan hormon oksitosin. Nah, hormon oksitosin ini juga merupakan salah satu hormon nafsu makan yang dilepaskan saat kita merasa kenyang, untuk memberikan sinyal berhenti makan ke otak.

Jadi, saat terjadi pelepasan hormon oksitosin yang disebabkan oleh pegangan tangan, efeknya juga akan sama dengan saat Anda merasa kenyang. Oleh karena itu, pegangan tangan diduga dapat membantu menurunkan berat badan.

Pegangan tangan merupakan tindakan sederhana yang sangat penting dilakukan untuk menjaga keharmonisan hubungan serta meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Agar makin harmonis, manfaatkan waktu bersama pasangan dan nikmati masa-masa bahagia itu.

Namun, jika terjadi masalah pada hubungan Anda hingga menyebabkan stres, segera konsultasikan ke psikolog atau psikiater. Pada kondisi semacam ini, pegangan tangan saja tidak cukup untuk mengobati, sehingga dibutuhkan penanganan lebih lanjut oleh ahli kejiwaan.