Trifadium adalah obat yang bermanfaat untuk meredakan diare. Obat ini juga digunakan dokter untuk mengurangi jumlah kotoran yang keluar pada pasien ileostomi, yaitu prosedur pembuatan lubang pada dinding perut sebagai pengganti anus. Obat ini mengandung bahan aktif 2 mg loperamide.

Kandungan loperamide dalam Trifadium bekerja dengan cara memperlambat pergerakan usus sehingga cairan dan nutrisi bisa diserap kembali dari saluran cerna ke dalam tubuh. Selain itu, efek obat ini juga dapat membuat kotoran menjadi lebih padat sekaligus mengurangi frekuensi buang air besar.

Trifadium

Perlu diketahui bahwa Trifadium hanya dapat digunakan untuk mengurangi gejala diare dan tidak bisa menyembuhkan penyebabnya.

Apa Itu Trifadium

Bahan aktif Loperamide
Golongan Obat resep
Kategori Antidiare
Manfaat Mengatasi diare
Dikonsumsi oleh Dewasa
Trifadium untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Trifadium untuk ibu menyusui Obat ini umumnya aman dikonsumsi oleh ibu menyusui selama dikonsumsi sesuai aturan pakai yang ada pada kemasan.
Bentuk obat Tablet

Peringatan sebelum Mengonsumsi Trifadium

Trifadium hanya bisa dibeli dengan resep dokter. Sebelum mengonsumsi obat ini, perhatikan beberapa hal berikut:

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Trifadium tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap kandungan di dalam obat ini.
  • Trifadium tidak boleh dikonsumsi oleh anak usia di bawah 2 tahun karena dapat menyebabkan efek samping serius.
  • Jangan mengonsumsi Trifadium jika Anda menderita diare yang disertai demam, sakit perut parah, kolitis ulseratif, diare akibat infeksi bakteri, atau disentri akut.
  • Konsultasikan ke dokter mengenai penggunaan obat ini jika Anda menderita penyakit liver, HIV/AIDS, atau riwayat penyalahgunaan NAPZA.
  • Beri tahu dokter jika Anda memiliki aritmia, kelainan hasil EKG, atau jika ada anggota keluarga Anda yang mengalami henti jantung mendadak pada usia muda.
  • Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Trifadium. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Trifadium jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Trifadium. Obat ini bisa menyebabkan pusing dan kantuk.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat setelah mengonsumsi Trifadium.

Dosis dan Aturan Pakai Trifadium

Berikut adalah dosis umum penggunaan Trifadium untuk mengatasi diare.:

  • Dewasa: Dosis awal 2 tablet, kemudian minum 1 tablet lagi setelah buang air besar. Dosis umum 3–4 tablet per hari. Dosis maksimal 6 tablet per hari.

Cara Mengonsumsi Trifadium dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi Trifadium. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.

Agar hasil pengobatan maksimal, ikuti panduan menggunakan Trifadium berikut ini:

  • Konsumsilah Trifadium sebelum atau sesudah makan.
  • Telan Trifadium secara utuh dengan segelas air putih. 
  • Disarankan untuk minum banyak air atau cairan yang mengandung elektrolit untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat diare dan mencegah dehidrasi.
  • Hentikan penggunaan Trifadium dan temui dokter jika diare tidak membaik dalam 2 hari atau muncul gejala dehidrasi.
  • Simpan Trifadium di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Trifadium dengan Obat Lain

Interaksi antarobat yang dapat terjadi bila Trifadium digunakan bersama obat tertentu adalah: 

  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping Trifadium jika digunakan dengan ritonavir, ketoconazole, itraconazole, atau gemfibrozil
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping desmopressin 
  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan irama jantung yang fatal jika digunakan bersama haloperidol, moxifloxacin, atau amiodarone

Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana mengonsumsi Trifadium bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Trifadium

Ada efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan obat yang mengandung loperamide, termasuk Trifadium, antara lain:

Periksakan diri ke dokter jika keluhan di atas tidak kunjung membaik atau makin parah. Segera cari pertolongan medis jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:

  • Diare berdarah atau berair
  • Nyeri perut atau kembung
  • Mual atau muntah
  • Diare yang makin parah
  • Jantung berdebar
  • Sesak napas 
  • Pusing seperti akan pingsan