Urief adalah obat untuk meringankan gejala pembesaran kelenjar prostat jinak, seperti urine sulit keluar, sering buang air kecil pada malam hari, atau aliran urine yang lemah. Urief mengandung bahan aktif 4 mg silodosin.
Kandungan silodosin di dalam Urief tergolong kelompok obat penghambat alfa. Obat prostat ini dapat melemaskan otot-otot di prostat dan saluran kemih sehingga aliran urine lebih lancar. Meski begitu, Urief tidak bisa mengecilkan ukuran kelenjar prostat atau menyembuhkan benign prostatic hyperplasia.
Apa Itu Urief
Bahan aktif | Silodosin |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Penghambat alfa (alpha-blockers) |
Manfaat | Meredakan gejala pembesaran kelenjar prostat jinak atau benign prostatic hyperplasia (BPH) |
Digunakan oleh | Pria dewasa |
Urief untuk ibu hamil dan menyusui | Urief hanya diperuntukkan bagi pria. Wanita tidak boleh menggunakan obat ini. |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan sebelum Menggunakan Urief
Urief hanya boleh digunakan sesuai resep dokter. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi Urief:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Urief tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap kandungan di dalam obat ini.
- Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit liver, penyakit ginjal, tekanan darah rendah (hipotensi), penyakit jantung, kanker prostat, katarak, atau glaukoma.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang menjalani diet rendah garam sebelum menggunakan Urief.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Urief.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi antarobat.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah minum Urief. Obat ini dapat menyebabkan pusing.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Urief jika direncanakan untuk menjalani tindakan medis atau operasi apa pun, terutama operasi mata.
- Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat setelah mengonsumsi Urief.
Dosis dan Aturan Pakai Urief
Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Urief untuk meredakan gejala pembesaran kelenjar prostat jinak:
- Dewasa: 1 tablet, 2 kali sehari
Cara Menggunakan Urief dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi Urief. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.
Berikut ini adalah cara menggunakan Urief dengan benar:
- Konsumsilah Urief bersama makanan, sesudah sarapan, atau setelah makan malam. Telan tablet Urief dengan air putih.
- Pastikan untuk mengonsumsi Urief pada waktu yang sama setiap harinya agar hasil pengobatan lebih efektif.
- Jika Anda lupa minum Urief, segera konsumsi obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Jangan menghentikan pengobatan dengan Urief tanpa seizin dokter. Hal ini untuk mencegah gejala kambuh.
- Simpan Urief di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Urief dengan Obat Lain
Kandungan silodosin dalam Urief dapat menyebabkan interaksi obat jika digunakan bersama obat-obat tertentu. Efek interaksi obat yang terjadi bisa berupa:
- Penurunan efektivitas dari obat penurun tekanan darah
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping berbahaya jika digunakan dengan obat antijamur golongan azole, seperti itraconazole atau ketoconazole, atau obat antibiotik, misalnya clarithromycin
- Peningkatan risiko terjadinya tekanan darah rendah jika digunakan bersama dengan obat penghambat phosphodiesterase-5, seperti sildenafil atau vardenafil
Untuk menghindari risiko terjadinya efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan ke dokter jika hendak menggunakan Urief bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Urief
Mengingat Urief mengandung silodosin, ada efek samping yang mungkin terjadi setelah minum obat ini, antara lain:
- Pusing seperti akan pingsan
- Sering haus
- Diare
- Sakit kepala
- Pilek atau hidung tersumbat
- Susah tidur
- Gangguan ejakulasi, yang ditandai dengan air mani tidak keluar atau keluar sangat sedikit
Diskusikan dengan dokter melalui chat jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik atau makin parah. Dokter akan memberikan saran pengobatan untuk mengatasi keluhan tersebut.
Segera ke IGD terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis secepatnya jika muncul reaksi alergi berat atau efek samping serius, seperti:
- Hipotensi ortostatik, yang ditandai dengan pusing berat seperti akan pingsan, penglihatan kabur, dan lemas
- Ereksi yang sakit atau berlangsung lebih dari 4 jam (priapismus)