Sildenafil adalah obat untuk mengatasi disfungsi ereksi atau impotensi. Selain itu, obat ini juga bisa digunakan untuk meningkatkan kemampuan fisik penderita hipertensi pulmonal dalam berolahraga.

Sildenafil bekerja dengan cara meningkatkan aliran darah ke penis selama rangsangan seksual sehingga menyebabkan ereksi. Dalam mengobati hipertensi pulmonal, sildenafil bekerja dengan cara melemaskan pembuluh darah di paru-paru, agar tekanan pembuluh darah berkurang dan darah bisa mengalir lancar.

sildenafil - Alodokter

Merek dagang sildenafil: Amigra 100, Camastil, Caprenafil 100, Ericfil, Gramax, Revatio, Rozgra, Sildenafil Citrate, Sanbenafil, Sidox, Topgra, Viajoy 100, Viastar Blue, Viagra , Zifagra 100.

Apa Itu Sildenafil

Golongan Obat resep
Kategori Obat penghambat phosphodiesterase-5 (PDE5)
Manfaat Mengatasi disfungsi ereksi (impotensi) atau lemah syahwat
Dikonsumsi oleh Dewasa ≥18 tahun
Sildenafil untuk ibu hamil atau ibu menyusui Obat ini tidak diperuntukkan bagi wanita. Penggunaan obat yang tidak tepat sasaran berpotensi menyebabkan efek samping yang merugikan.
Bentuk obat Oral dissolving film (ODF), tablet, sirup kering, dan suntik

Peringatan sebelum Menggunakan Sildenafil

Sildenafil hanya bisa dibeli dengan resep dokter, yang bisa didapatkan melalui Chat Bersama Dokter. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan obat ini, antara lain: 

  • Beri tahu mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Sildenafil tidak boleh digunakan oleh orang yang memiliki alergi terhadap sildenafil.
  • Hindari konsumsi sildenafil jika sedang menjalani terapi dengan obat golongan nitrat. Penggunaan obat berbahan sildenafil bersama obat nitrat dapat menimbulkan hipotensi berat yang berakibat fatal.
  • Jangan menggunakan produk sildenafil, jika sedang mengalami buta parsial akibat neuropati optik iskemik anterior nonarteritik, hipotensi, retinitis pigmentosa, gagal ginjal, atau gagal hati.
  • Hindari konsumsi obat impotensi berbahan sildenafil jika baru-baru ini atau dalam 6 bulan terakhir mengalami stroke maupun serangan jantung.
  • Sampaikan kepada dokter jika Anda memiliki penyakit jantung, termasuk aritmia dan angina pectoris. Obat kuat yang mengandung sildenafil tidak boleh digunakan oleh penderita gagal jantung atau angina tidak stabil.
  • Informasikan kepada dokter jika sedang menderita penyakit liver, hipertensi, penyakit ginjal, tukak lambung, perdarahan saluran cerna, penyakit vena oklusif paru, anemia sel sabit, leukemia, kanker darah jenis multiple myeloma, priapismus, atau penyakit Peyronie.
  • Beri tahu dokter jika terdapat kondisi yang menyebabkan gangguan saraf mata, seperti diabetes, kebiasaan merokok, kolesterol tinggi, atau usia >50 tahun.
  • Jangan memberikan obat berbahan sildenafil kepada anak usia di bawah 18 tahun, kecuali jika disarankan oleh dokter.
  • Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan sildenafil jika sedang menjalani terapi dengan obat tertentu, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Diskusikan dengan dokter perihal penggunaan sildenafil jika Anda direncanakan untuk menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
  • Jangan mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan jika timbul pusing atau gangguan penglihatan setelah minum sildenafil. Pastikan kondisi Anda sudah benar-benar prima sebelum melakukan kegiatan tersebut.
  • Hindari konsumsi minuman beralkohol atau jus grapefruit selama menggunakan sildenafil agar tidak terjadi efek samping. Jangan pula mengonsumsi obat impotensi yang lain bersama Sildenafil, kecuali jika disarankan oleh dokter.
  • Segera ke dokter jika timbul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan sildenafil.

Dosis dan Aturan Pakai Sildenafil

Dokter akan memberikan dosis dan menentukan lama pengobatan sesuai dengan usia dan kondisi yang dialami pasien. Berikut adalah dosis umum sildenafil yang dikelompokkan berdasarkan bentuk obat dan kondisi yang ditangani:

Bentuk tablet, sirup kering, dan oral dissolving film

Kondisi: Disfungsi ereksi atau impotensi

  • Dewasa: 50 mg, dikonsumsi 1 jam sebelum melakukan hubungan seksual. Dosis maksimal: 100 mg per hari.

Kondisi: Hipertensi pulmonal

  • Dewasa: 5 mg atau 20 mg, 3 kali sehari.

Bentuk suntik IV (intravena/melalui pembuluh darah)

Kondisi: Hipertensi pulmonal

  • Dewasa: 2,5 mg atau 10 mg, 3 kali sehari.
  • Anak dengan berat badan ≤20 kg: 10 mg 3 kali sehari
  • Anak dengan berat badan >20 kg: 20 mg 3 kali sehari

Cara Menggunakan Sildenafil dengan Benar

Gunakan sildenafil sesuai anjuran dokter dan aturan pakai yang terdapat pada kemasan. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.

Agar hasil pengobatan maksimal, perhatikan cara menggunakan sildenafil sediaan tablet, sirop kering, dan ODF yang benar di bawah ini:

  • Konsumilah sildenafil sediaan  30–60 menit sebelum berhubungan seksual. Obat ini sebaiknya diminum sebelum makan agar bekerja lebih cepat.
  • Apabila Anda mengonsumsi sildenafil sediaan oral dissolving film, pastikan obat sudah larut di dalam mulut sebelum ditelan. Jangan menggunakan obat ini lebih dari 1 kali dalam 24 jam. Obat ini tidak diperuntukkan untuk penggunaan sehari-hari.
  • Sildenafil membantu pria mencapai dan mempertahankan ereksi ketika ada rangsangan seksual.
  • Simpan sildenafil di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Sildenafil sediaan suntik akan diberikan langsung oleh dokter atau tenaga medis di bawah pengawasan dokter. Obat ini disuntikkan secara langsung ke dalam pembuluh darah vena. Ikuti instruksi dokter selama pengobatan.

Interaksi Sildenafil dengan Obat Lain

Ada interaksi yang bisa terjadi jika sildenafil digunakan bersama dengan obat lain, yaitu:

  • Peningkatan risiko terjadinya hipotensi berat yang bisa berakibat fatal jika dikonsumsi bersama obat nitrat, seperti nitrogliserin, isosorbid dinitrat, atau isosorbid mononitrat
  • Peningkatan risiko terjadinya tekanan darah tinggi (hipertensi) bergejala jika digunakan dengan penghambat alfa, seperti tamsulosin
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping sildenafil jika digunakan dengan lopinavir-ritonavir, cimetidine, erythromycin, itraconazole, atau ketoconazole
  • Penurunan efektivitas sildenafil jika digunakan bersama rifampicin

Jangan minum sildenafil bersama jus grapefruit karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping. Selain itu, hindari konsumsi jamu kuat selama menggunakan sildenafil karena dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya.

Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana mengonsumsi sildenafil bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Sildenafil

Berikut ini adalah efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi sildenafil:

  • Sakit kepala atau pusing
  • Nyeri otot
  • Nyeri punggung
  • Mual
  • Hidung tersumbat atau meler
  • Pusing atau sakit kepala
  • Gangguan pencernaan
  • Rasa panas dan kemerahan pada kulit (flushing)

Konsultasikan dengan dokter melalui chat jika terjadi efek samping yang tidak segera mereda atau makin parah. Dokter dapat memberikan saran dan pengobatan untuk menangani keluhan tersebut. 

Segera periksakan diri ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti: