Vagal maneuver adalah teknik yang biasanya digunakan untuk mengatasi jantung berdebar-debar tanpa menggunakan obat. Prosedur ini memilki beberapa teknik, baik yang dilakukan sendiri maupun oleh dokter, untuk mengurangi risiko terjadinya kegagalan.

Vagal atau vagus merupakan saraf utama pada sistem saraf otonom manusia. Saraf otonom sendiri merupakan saraf yang mengontrol fungsi dan aktivitas tubuh tanpa disadari, contohnya detak jantung, tekanan darah, hingga laju pernapasan.

Vagal Maneuver, Manfaat dan Cara Melakukannya - Alodokter

Beberapa kelainan pada saraf vagal, seperti jantung berdebar-debar, bisa diatasi dengan menerapkan vagal maneuver. Metode ini dilakukan untuk merangsang saraf vagal dalam mengurangi detak jantung yang terlalu cepat menjadi normal kembali.

Ada beberapa teknik vagal maneuver yang dapat dilakukan, mulai dari manuver Valsalva hingga pijat sinus karotis. Selain mengatasi jantung berdebar, vagal manuver juga dapat menjadi pemeriksaan untuk memastikan suatu kondisi medis.

Manfaat dan Kondisi yang ditangani dengan Vagal Maneuver

Ada beberapa teknik vagal maneuver yang dapat dilakukan, mulai dari manuver Valsalva hingga pijat sinus karotis. Selain mengatasi jantung berdebar, vagal manuver juga dapat menjadi pemeriksaan untuk memastikan suatu kondisi medis.

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat ditangani atau didiagnosis dengan vagal maneuver:

1. Mengatasi jantung berdebar

Jantung berdebar-debar umumnya terjadi setelah Anda melakukan aktivitas berat, seperti olahraga. Namun, jantung berdebar yang tidak kunjung kembali normal setelah Anda beristirahat bisa menandakan masalah kesehatan, salah satunya takikardia supraventrikular.

Dokter biasanya melakukan vagal maneuver sebagai penanganan pertama agar detak jantung berdebar karena takikardia supraventikular kembali normal. Salah satu teknik yang dilakukan adalah pijat sinus karotis. Cara ini akan mengurangi stimulasi pada pengatur detak jantung, sehingga denyut jantung melambat dan kembali normal.

2. Memastikan hernia

Pemeriksaan fisik merupakan salah satu cara yang dilakukan dokter untuk mendeteksi hernia. Pemeriksaan dilakukan dengan melihat atau meraba lokasi di mana hernia bisa muncul.

Guna mendeteksi hernia, terutama hernia inguinalis, dokter dapat menginstruksikan Anda untuk melakukan teknik vagal maneuver berupa manuver Valsalva atau batuk. Jika terdapat hernia, dokter bisa merasakan tonjolan yang bergerak karena ada tekanan di sekitar perut saat Anda melakukan vagal maneuver.

3. Mencari tahu penyebab pusing

Vagal maneuver dengan teknik pijat sinus karotis bisa dilakukan untuk memeriksa penyebab kepala pusing yang dicurigai karena sindrom hiperstimulasi karotis. Dokter akan melakukan pemijatan lembut pada arteri sinus karotis di leher untuk memantau ritme jantung dan tekanan darah. Pemantauan tersebut dibantu dengan EKG dan alat pengukur tensi (tensimeter).

Arteri sinus karotis berperan dalam mengatur tekanan darah dan menyalurkan pasokan darah ke otak. Pada beberapa orang, sinus karotis menjadi lebih sensitif ketika mendapat tekanan, sehingga menyebabkan tekanan darah turun atau detak jantung melambat saat dipijat. Kondisi inilah yang bisa mengakibatkan pusing.

4. Mencari tahu penyebab pingsan

Selain menyebabkan pusing, sindrom hiperstimulasi karotis yang menurunkan aliran darah ke otak juga bisa menyebabkan pingsan tanpa sebab. Vagal maneuver yang dilakukan dengan teknik pijat sinus karotis juga akan dilakukan untuk memastikan pingsan atau sinkop yang dicurigai karena sindrom hiperstimulasi karotis.

5. Mengatasi telinga bindeng

Anda mungkin pernah mengalami telinga bindeng dan terasa penuh saat sedang berada di pesawat atau tempat yang tinggi. Telinga bindeng terjadi karena tersumbatnya saluran eustachius, yaitu saluran yang menghubungkan bagian tengah telinga dan belakang hidung.

Kondisi ini sebenarnya tidak tidak berbahaya dan bisa membaik dengan sendirinya. Namun, Anda bisa mengatasinya dengan salah satu teknik vagal maneuver, yaitu manuver Valsalva. Teknik ini akan membuka saluran eustachius dan membuat telinga kembali lega.

Beberapa Teknik Vagal Maneuver

Ada beberapa teknik dalam vagal maneuver. Masing-masing teknik ini bertujuan untuk mengejutkan dan memicu respon dari sistem saraf otonom agar kembali berfungsi sebagaimana mestinya.

Berikut ini adalah beberapa cara untuk melakukan vagal maneuver:

Manuver Valsalva

Manuver Valsalva adalah teknik pernapasan yang digunakan untuk mengatasi masalah pada sistem saraf otonom, seperti jantung berdebar.

Berikut ini langkah-langkah melakukan manuver Valsalva sebagai salah satu teknik vagal maneuver:

  • Duduklah dengan tegak.
  • Rapatkan mulut Anda lalu tarik napas yang dalam melalui hidung.
  • Tutup hidung dengan jari Anda sembari menahan napas.
  • Cobalah menekan otot perut seperti sedang mengejan saat buang air besar selama 10–15 detik.
  • Embuskan udara dari hidung atau mulut secara perlahan dan bernapaslah dengan normal.
  • Tunggu setidaknya 1 menit sebelum Anda melakukan kembali rangkaian manuver Valsalva.

Membenamkan wajah ke air dingin

Berbeda dengan manuver Valsalva, teknik vagal maneuver yang satu ini dilakukan dengan cara membenamkan wajah Anda ke wadah yang berisi air es. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:

  • Siapkan wadah berisi air dingin.
  • Duduk dengan posisi senyaman mungkin.
  • Tarik napas Anda dalam-dalam lalu benamkan wajah ke dalam wadah berisi air dingin selama 15 detik.
  • Pastikan Anda menahan napas selama wajah berada dalam air dingin

Selain membenamkan wajah ke dalam air dingin, Anda juga bisa menggunakan kantong berisi es dan meletakkannya ke wajah selama 15 detik. Metode ini mampu merangsang saraf vagal yang mengontrol kecepatan dan irama denyut jantung ketika menahan napas.

Batuk

Batuk merupakan respon alami tubuh dan merupakan reflek saraf vagal untuk mengeluarkan benda asing yang masuk ke tenggorokan dan paru-paru. Selain sebagai respon tubuh, batuk yang disengaja dapat dilakukan sebagai teknik vagal maneuver.

Untuk melakukannya, Anda dapat menarik nafas dalam lalu batuk dengan kuat sebanyak beberapa kali. Cara tersebut dapat meningkatkan tekanan di dada dan merangsang saraf vagal.

Pijat sinus karotis

Teknik lain dalam vagal maneuver yang bisa dilakukan adalah pijat sinus karotis. Pijatan ini dilakukan pada pembuluh yang menghantarkan darah yang kaya akan oksigen ke otak, wajah, dan leher.

Sinus karotis (arteri karotis) terletak di bawah leher kiri dan kanan, yang kemudian bercabang menjadi 2 pembuluh darah yang lebih kecil. Anda mungkin akan sulit untuk menemukan letak arteri ini dengan tepat, sehingga pijat sinus karotis hanya boleh dilakukan oleh dokter.

Dokter akan meminta Anda berbaring dengan posisi telentang dan menolehkan kepala ke sisi kiri atau kanan. Setelah itu, dokter akan menekan arteri sinus karotis yang berada di leher atau di bawah rahang Anda selama 5–10 detik.

Risiko Vagal Maneuver

Vagal maneuver berupa manuver Valsalva akan meningkatkan tekanan darah secara tiba-tiba. Jika tidak dilakukan dengan tepat, teknik ini dapat menimbulkan nyeri dada, detak jantung yang tidak beraturan, dan pingsan.

Sementara itu, vagal manuver berupa pijat sinus karotis bahkan berisiko menyebabkan stroke jika dilakukan pada orang yang memiliki gumpalan darah di arteri karotis. Jika dipijat, gumpalan darah dapat bergerak ke otak dan kemudian menyebabkan stroke.

Vagal maneuver berupa batuk atau mengejan bisa meningkatkan tekanan di dalam bola mata. Kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya pembuluh darah pecah pada penderita retinopati, orang yang telah menjalani operasi katarak, maupun orang yang telah menjalani operasi pemasangan lensa mata.

Oleh karena itu, teknik-teknik dalam vagal maneuver harus dilakukan dengan hati-hati atau dilakukan langsung oleh dokter.

Jika Anda sudah mencoba teknik manuever untuk mengatasi jantung berdebar tetapi kondisi tersebut tidak kunjung membaik setelah 20 menit, sebaiknya Anda langsung pergi ke IGD. Hal ini juga dilakukan bila Anda mengalami jantung berdebar dengan beberapa tanda serangan jantung atau stroke.

Vagal maneuver dapat menjadi pertolongan pertama untuk meredakan jantung berdebar jika dilakukan dengan tepat. Namun, Anda tetap disarankan memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami jantung berdebar, terutama jika Anda memiliki beberapa faktor risiko, seperti menderita penyakit jantung bawaan, obesitas, dan darah tinggi, serta memiliki riwayat keluarga dengan kelainan jantung.