Vitamin D untuk anak bisa dicukupi dengan pemberian suplemen yang tepat, selain juga dari makanan sumber vitamin D dan paparan sinar matahari. Kebutuhan vitamin D pada anak harus dipenuhi karena vitamin ini berperan penting dalam tumbuh kembang dan daya tahan tubuh.   

Asupan vitamin D untuk anak haruslah tercukupi setiap harinya karena vitamin ini dapat mengoptimalkan penyerapan kalsium dan fosfor dari makanan.

Vitamin D untuk Anak, Ketahui Sumber dan Manfaatnya - Alodokter

Selain dari paparan sinar matahari, vitamin ini bisa diperoleh dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin D, seperti minyak ikan, ikan tuna, hati sapi, telur, dan susu yang difortifikasi vitamin D.

Bila diperlukan, Si Kecil juga bisa mengonsumsi suplemen vitamin D. Suplemen vitamin D untuk anak tersedia dalam beragam sediaan yang mudah dikonsumsi dan disukai oleh anak-anak, seperti sirup, tablet kunyah, tablet hisap, atau gummy.

Cara Memenuhi Kebutuhan Vitamin D Harian untuk Anak

Kebutuhan vitamin D untuk anak berbeda-beda berdasarkan usianya. Kebutuhan vitamin D untuk bayi berusia 0–11 bulan adalah sebanyak 400 IU per hari. Sementara itu, anak-anak usia 1–12 tahun perlu mendapatkan asupan vitamin D sebanyak 600 IU per harinya.

Berikut ini adalah beberapa sumber vitamin D untuk memenuhi kebutuhan harian Si Kecil:

Suplemen

Suplemen vitamin D disarankan untuk dikonsumsi oleh anak yang memiliki kondisi medis tertentu dan membutuhkan asupan vitamin D lebih banyak, seperti:

  • Menderita obesitas, penyakit Celiac, patah tulang, atau nyeri tulang
  • Sedang menjalani masa pemulihan dari operasi tulang
  • Sedang mengonsumsi obat-obatan yang menghalangi tubuh untuk menggunakan vitamin D, seperti obat antikejang

Untuk anak-anak, suplemen vitamin D yang dijual di pasaran biasanya tersedia dalam bentuk multivitamin. Multivitamin yang baik untuk Si Kecil setidaknya harus mengandung kalsium, vitamin D, dan zat besi guna mendukung tumbuh kembangnya.

Pilihlah multivitamin untuk anak yang tidak mengandung tambahan perasa, pewarna, dan pemanis buatan. Selain itu, hindari pula memberikan suplemen vitamin D khusus dewasa kepada anak, kecuali memang diresepkan oleh dokter. Suplemen vitamin D untuk dewasa umumnya mengandung dosis yang lebih besar daripada yang dibutuhkah oleh anak.

Semua suplemen yang telah mendapat ijin edar BPOM pada dasarnya sama baiknya. Namun, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter anak terlebih dahulu sebelum memberikan suplemen vitamin D untuk anak. Hal ini penting dilakukan guna menentukan dosis dan jenis vitamin D yang sesuai untuk anak.

Pemberian suplemen vitamin D sesuai saran dokter sebaiknya dilakukan hanya jika kebutuhan harian vitamin D anak tidak terpenuhi melalui paparan sinar matahari dan konsumsi makanan yang mengandung vitamin tersebut.

Sinar matahari

Saat kulit terpapar sinar matahari, tubuh akan membentuk vitamin D dari kolesterol. Hal inilah yang menjadikan sinar matahari sebagai sumber vitamin D utama, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa.

Tinggal di negara tropis seperti Indonesia memudahkan anak terpapar sinar matahari saat ia bermain di luar rumah. Namun, kenali waktu yang tepat untuk mendapatkan vitamin D dari sinar matahari.

Hindari berjemur pada pukul 10 pagi hingga 4 sore karena radiasi sinar UV pada waktu tersebut cukup tinggi. Selain itu, oleskan tabir surya dengan SPF 30 atau lebih pada kulit anak untuk mencegah bahaya radiasi sinar UV.

Makanan dan minuman

Ayah dan Bunda bisa mencukupi asupan vitamin D untuk anak dengan memberinya makanan yang mengandung vitamin D. Berikut ini adalah jumlah vitamin D yang terkandung dalam beberapa bahan makanan:

  • Tuna (100 gram) mengandung 230 IU vitamin D
  • Telur (100 gram) mengandung 90 IU vitamin D
  • Minyak ikan (1 sdm) mengandung 1000 IU vitamin D
  • Hati sapi (100 gram) mengandung 50 IU vitamin D

Sebagai gambaran, untuk memenuhi kebutuhan vitamin D anak per hari (600 IU), Ayah dan Bunda bisa memberinya ½ sendok makan minyak ikan, 50 gram hati sapi, dan 100 gram telur.

Selain dari beberapa makanan dan minuman di atas, vitamin D untuk anak juga bisa diperoleh dari produk yang telah difortifikasi dengan vitamin D, seperti susu, yoghurt, jus, dan sereal.

Manfaat Vitamin D untuk Anak

Asupan vitamin D, dibarengi dengan kalsium, pada anak perlu dicukupi karena pertumbuhan tulang terjadi selama masa kanak-kanak. Vitamin D bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang sekaligus mencegah rakitis, yaitu kondisi ketika tulang menjadi lunak dan kaki tampak bengkok.

Selain mencegah rakitis, masih banyak manfaat vitamin D untuk anak, antara lain:

  • Meningkatkan daya tahan tubuh
  • Menjaga kesehatan gigi dan mulut
  • Membantu menjaga berat badan ideal
  • Memperbaiki suasana hati dan mengurangi risiko terjadinya depresi

Akibat Kekurangan Vitamin D

Kebutuhan anak akan vitamin D sangat penting untuk dipenuhi setiap harinya, terlebih pada anak yang berisiko tinggi mengalami kekurangan vitamin D.

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang berpotensi menyebabkan kekurangan vitamin D pada anak:

  • Berkulit sangat gelap
  • Jarang terpapar sinar matahari
  • Bayi lahir prematur
  • Bayi yang disusui oleh ibu yang mengalami kekurangan vitamin D atau berkulit sangat gelap
  • Memiliki kondisi medis yang memengaruhi proses penyerapan dan kontrol vitamin D, seperti penyakit hati, penyakit Celiac, atau penyakit ginjal
  • Obesitas

Jika asupan vitamin D tidak tercukupi, anak dapat mengalami defisiensi vitamin D. Pada bayi, defisiensi vitamin D bisa menyebabkan anak lebih rewel, tampak lesu, otot melemah, sering mengalami infeksi pernapasan, kejang karena kadar kalsium yang rendah, gagal tumbuh, hingga rakitis.

Sementara pada anak-anak, defisiensi vitamin D dapat menimbulkan nyeri sendi dan otot, termasuk nyeri di punggung, betis dan paha. Selain itu, patah tulang dan keterlambatan tumbuh kembang juga menjadi gejala defisiensi vitamin D anak.

Akibat Kelebihan Vitamin D

Meski memiliki banyak manfaat, vitamin D juga dapat memberi dampak buruk terhadap kesehatan tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan.

Kelebihan vitamin yang larut lemak ini dapat menyebabkan hipervitaminosis dan gangguan pencernaan. Gangguan pencernaan akibat kelebihan vitamin ditandai dengan mual, muntah, sembelit, diare, dan tidak nafsu makan.

Selain itu, kelebihan vitamin D juga dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan fungsi ginjal akibat peningkatan kadar kalsium dalam darah (hiperkalsemia).

Untuk mencegah kelebihan vitamin D, hindari memberikan anak suplemen vitamin D secara berlebih dan selalu ikuti anjuran dokter. Pastikan juga untuk menjauhkan kemasan suplemen dari jangkauan Si Kecil, karena multivitamin untuk anak biasa memiliki rasa dan bentuk yang menyerupai permen sehingga cenderung untuk dikonsumsi secara berlebih.

Beragam manfaat vitamin D untuk anak bisa diperoleh secara maksimal jika kebutuhan nutrisi hariannya terpenuhi dengan baik. Oleh karena itu, pastikan Si Kecil mendapatkan asupan vitamin D yang cukup, baik dari paparan sinar matahari, makanan, maupun suplemen.

Untuk memastikan kebutuhan vitamin D yang sesuai dengan kondisi anak, khususnya anak yang memiliki kondisi medis khusus, konsultasikanlah dengan dokter.

Jangan memberikan suplemen vitamin D untuk anak sebelum berkonsultasi dengan dokter atau memberikan asupan vitamin D berlebih guna mencegah terjadinya kelebihan vitamin D.