Bila Anda menderita diabetes, terutama diabetes tipe 2, waspadalah dengan komplikasi diabetes yang disebut sindrom hiperglikemi hiperosmolar nonketotik. Pasalnya, kondisi ini dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

Sindrom hiperglikemi hiperosmolar nonketotik (HHNK) disebut juga hyperosmolar hyperglycemic syndrome adalah kondisi yang terjadi ketika kadar gula darah di dalam tubuh penderita diabetes meningkat terlalu tinggi hingga jauh melebihi batas normal.

Waspadai Hiperglikemi Hiperosmolar Nonketotik bagi Penderita Diabates - Alodokter

Kadar gula darah yang meningkat drastis akibat sindrom HHNK akan membuat tubuh penderitanya banyak membuang cairan melalui urine guna mengeluarkan gula darah yang menumpuk. Meski demikian, banyaknya cairan tubuh yang terbuang ini kemudian dapat meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi.

Jika dibandingkan dengan komplikasi diabetes lain, seperti ketoasidosis diabetik, sindrom HHNK sebetulnya tergolong lebih jarang terjadi. Meski begitu, sindrom HHNK berisiko tinggi menimbulkan masalah kesehatan serius, seperti kejang, koma, atau bahkan kematian.

Penyebab dan Faktor Risiko Hiperglikemi Hiperosmolar Nonketotik

Sindrom hiperglikemi hiperosmolar nonketotik merupakan komplikasi penyakit diabetes yang bisa terjadi ketika penyakit diabetes tidak terkontrol atau tertangani dengan baik. Meski lebih banyak terjadi pada penderita diabetes tipe 2, sindrom HHNK juga dapat terjadi pada diabetes tipe 1.

Selain itu, ada beberapa faktor lain yang juga dapat menyebabkan terjadinya sindrom hiperglikemi hiperosmolar nonketotik, yaitu:

  • Infeksi, seperti pneumonia atau infeksi saluran kemih
  • Efek samping obat-obatan, misalnya obat diuretik, kortikosteroid, dan obat antikejang
  • Penyakit tertentu, seperti gagal jantung dan penyakit ginjal
  • Usia di atas 65 tahun

Kenali Gejala Hiperglikemi Hiperosmolar Nonketotik

Ketika terkena sindrom hiperglikemi hiperosmolar nonketotik, penderita diabetes dapat mengalami peningkatan gula darah yang sangat drastis hingga mencapai lebih dari 600 mg/dl. Padahal kadar gula darah normal berkisar antara 70­ꟷ90 mg/dl saat puasa dan kurang dari 140 mg/dl setelah makan.

Selain itu, sindrom HHNK juga dapat menyebabkan penderitanya mengalami beberapa gejala berikut ini:

  • Kehausan berat
  • Sering buang air kecil
  • Gangguan penglihatan
  • Lemas
  • Halusinasi
  • Mual
  • Mulut kering
  • Kulit terasa hangat dan kering
  • Demam
  • Kelemahan pada salah satu anggota gerak tubuh
  • Linglung atau sering mengantuk

Jika Anda menderita diabetes dan merasakan beberapa gejala di atas, segeralah ke dokter untuk mendapatkan pertolongan medis.

Untuk memastikan apakah gejala yang Anda rasakan disebabkan oleh sindrom HHNK atau bukan, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang berupa tes darah dan tes urine untuk menilai kadar gula darah Anda. Selanjutnya, dokter akan menentukan langkah penanganan yang tepat sesuai diagnosis.

Penanganan Hiperglikemi Hiperosmolar Nonketotik

Sindrom hiperglikemi hiperosmolar nonketotik merupakan kondisi kegawatan yang perlu segera ditangani oleh dokter. Jika terlambat diobati, sindrom ini bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius, seperti kejang, serangan jantung, stroke, koma, atau bahkan kematian.

Untuk menangani sindrom hiperglikemi hiperosmolar nonketotik pada pasien, dokter dapat memberikan beberapa penanganan berikut ini:

Pemberian cairan melalui infus

Untuk mengatasi dehidrasi dan mencukupi kebutuhan cairan tubuh pasien yang banyak terbuang akibat sindrom HHNK, dokter dapat memberikan terapi infus. Pilihan cairan infus yang biasanya digunakan untuk mengatasi sindrom HHNK adalah larutan saline (air garam steril) ditambah cairan elektrolit.

Terapi Insulin

Untuk menurunkan kadar gula darah penderita sindrom HHNK yang melonjak terlalu tinggi, dokter dapat memberikan terapi insulin melalui suntikan. Pemberian insulin ini bisa dilakukan melalui suntikan pada infus atau pun suntikan pada jaringan lemak.

Antibiotik

Dokter akan memberikan obat antibiotik melalui suntikan apabila sindrom HHNK yang diderita oleh pasien muncul beserta infeksi bakteri. Obat antibiotik juga biasanya diberikan guna mencegah infeksi bakteri parah atau sepsis yang berbahaya.

Selain penanganan di atas, dokter juga mungkin akan memberikan terapi oksigen dan bantuan pernapasan melalui ventilator pada penderita sindrom hiperglikemi hiperosmolar nonketotik yang mengalami penurunan kesadaran atau koma.

Di rumah sakit, penderita sindrom HHNK biasanya akan dirawat di ruang ICU hingga kondisinya stabil dan membaik.

Untuk mencegah terjadinya sindrom hiperglikemi hiperosmolar nonketotik, cara terbaik yang dapat dilakukan oleh penderita diabetes adalah dengan mengendalikan kadar gula darahnya. Oleh karena itu, jika Anda menderita diabetes, Anda perlu mendapatkan pengobatan dan menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin ke dokter.

Jika penyakit diabetes yang Anda derita tidak terkontrol atau sudah menimbulkan beberapa gejala sindrom hiperglikemi hiperosmolar nonketotik yang telah disebutkan sebelumnya, segeralah cari pertolongan medis ke dokter di rumah sakit terdekat agar kondisi ini tidak semakin parah dan dapat ditangani secepatnya.