Bayi yang lahir melalui persalinan normal terkadang bisa memiliki bentuk kepala yang tidak rata atau tidak bulat sempurna. Jika Si Kecil mengalaminya, Bunda jangan langsung cemas. Kepala bayi tidak rata bisa disebabkan oleh beberapa hal dan umumnya tidak berbahaya, kok.

Bayi baru lahir dengan bentuk kepala yang tidak bulat sempurna atau peyang merupakan hal yang cukup umum terjadi. Mungkin Bunda merasa khawatir kalau-kalau kondisi ini akan menetap dan mengganggu penampilan Si Kecil saat dewasa. Namun, kondisi ini sebenarnya wajar terjadi pada bayi baru lahir.

Yuk, Ketahui Penyebab Kepala Bayi Tidak Rata dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Umumnya, bentuk kepala bayi yang tidak rata merupakan kondisi yang tidak berbahaya dan tidak memengaruhi kesehatan. Bentuk kepala yang peyang akan berubah menjadi normal dengan sendirinya seiring pertumbuhan bayi.

Berbagai Penyebab Kepala Bayi Tidak Rata

Diperkirakan sekitar 1 dari 5 bayi yang lahir dengan sehat akan mengalami gangguan pada bentuk kepala. Kondisi ini sering kali terjadi akibat proses persalinan normal ketika bayi harus melalui jalan lahir yang sempit, sementara tulang tengkoraknya masih lunak. Tulang tengkorak bayi umumnya baru akan mulai mengeras setelah bayi berusia 1 tahun.

Selain itu, ada beberapa kondisi yang juga dapat memengaruhi bentuk kepala bayi baru lahir dan menyebabkan kepala bayi tidak rata, yaitu:

  • Tekanan pada rahim saat bayi berada di dalam kandungan karena air ketuban sedikit
  • Proses melahirkan bayi yang dibantu dengan forceps atau vakum
  • Tekanan di bagian belakang kepala bayi yang sering dibaringkan dalam posisi telentang
  • Otot leher bayi yang tegang, sehingga bayi sering tertidur dalam satu posisi saja
  • Bayi lahir prematur
  • Bayi kembar

Cara Mencegah dan Mengatasi Kondisi Kepala Bayi Tidak Rata

Ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mencegah dan membantu memperbaiki bentuk kepala bayi yang tidak rata, di antaranya:

  • Variasikan posisi tidur bayi dengan mengubah posisinya menyamping ke kiri dan kanan secara berkala, sehingga bayi tidak terlalu lama berada dalam satu posisi tidur tertentu.
  • Hindari terlalu lama meletakkan Si Kecil di atas kursi duduk, ayunan, atau tempat di mana kepalanya cenderung berada dalam posisi yang sama, terutama jika sandaran kepalanya berbentuk datar.
  • Coba berbagai cara menidurkan Si Kecil. Misalnya, saat waktunya tidur siang, tidurkan Si Kecil sambil menggendongnya dengan selendang kain. Letakkan bayi di depan dada dan pastikan bibir Bunda dan kepalanya bisa bersentuhan. Posisi ini dinilai lebih aman dan bisa memperkuat ikatan antara Bunda dan Si Kecil.
  • Lakukan tummy time pada siang hari saat Si Kecil bermain.

Umumnya, kondisi kepala bayi tidak rata tidak berpengaruh pada perkembangan otak. Bentuk kepala bayi juga akan berubah menjadi normal dengan sendirinya seiring pertambahan usia. Selain itu, kepala bayi yang tidak bulat nantinya akan tertutup oleh rambut sehingga tidak akan terlalu terlihat.

Meski begitu, jika bentuk kepala Si Kecil tidak kunjung membulat atau kondisi ini disertai masalah tumbuh kembang, sebaiknya periksakan Si Kecil ke dokter anak. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan melihat bentuk kepala bayi, serta menilai gerakan kepala dan lehernya. Jika memang diperlukan, dokter bisa merekomendasikan penggunaan helm khusus agar kepala bayi tumbuh lebih bulat.