Zoloral Krim adalah obat oles untuk mengatasi infeksi jamur kulit, seperti kutu air, panu, kurap, dermatitis seboroik, dan tinea cruris. Obat ini perlu digunakan secara rutin sesuai anjuran dokter atau aturan pada kemasan agar infeksi dapat segera membaik.
Kandungan ketoconazole dalam Zoloral krim bekerja dengan menghambat produksi ergosterol serta enzim yang berperan dalam pertumbuhan jamur. Dengan begitu, pertumbuhan jamur dapat terhenti sehingga infeksi berangsur sembuh. Gejala seperti gatal, kemerahan, maupun iritasi pada kulit juga akan ikut mereda.

Zoloral Krim termasuk dalam golongan antijamur topikal jenis azole dan hanya bisa diperoleh dengan resep dokter, baik melalui konsultasi langsung maupun Chat Bersama Dokter.
Apa Itu Zoloral Krim
| Bahan aktif | Ketoconazole 2% |
| Golongan | Obat bebas terbatas |
| Kategori | Obat antijamur topikal jenis azole |
| Manfaat | Mengobati infeksi jamur kulit, seperti panu, kurap, kutu air, dermatitis seboroik, dan tinea cruris |
| Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak ≥12 tahun |
| Zoloral Krim untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
| Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
| Zoloral Krim untuk ibu menyusui | Ibu hamil dapat menggunakan ketoconazole topikal selama dokter yang menyarankan. |
| Hindari mengoleskan Zoloral Krim pada area payudara. Namun, jika area yang diobati adalah payudara, oleskan obat ini setelah menyusui dan pastikan area payudara sudah dibersihkan sebelum waktu menyusui berikutnya. | |
| Bentuk obat | Krim |
Peringatan sebelum Menggunakan Zoloral Krim
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat ini. Hal tersebut adalah:
- Bicarakan dengan dokter terkait riwayat alergi yang Anda miliki. Jangan gunakan Zoloral Krim apabila Anda alergi dengan kandungan ketoconazole atau kelompok obat antijamur golongan azole lain, misalnya clotrimazole dan econazole.
- Beri tahu dokter perihal riwayat penyakit yang diderita, misalnya penyakit asma.
- Jangan gunakan produk perawatan kulit yang mengandung alkohol, astringent, atau jeruk nipis, ketika sedang menjalani pengobatan dengan Zoloral Krim. Hal ini dilakukan agar iritasi kulit terhindarkan.
- Sampaikan kepada dokter bahwa Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Informasikan kepada dokter apabila ada obat obat, suplemen, atau produk herbal tertentu, yang sedang atau akan digunakan bersama Zoloral Krim. Tujuannya untuk menghindari terjadinya interaksi obat.
- Jangan mengoleskan Zoloral Krim di tempat yang berdekatan dengan sumber api, misalnya orang yang sedang merokok. Zoloral Krim mudah untuk terbakar.
- Segera hubungi dokter ketika timbul reaksi alergi obat atau efek samping yang serius setelah menggunakan Zoloral Krim.
Dosis dan Aturan Pakai Zoloral Krim
Dosis Zoloral Krim pada setiap orang tergantung pada kondisinya. Pada anak, dosis pemakaian obat ini akan ditentukan oleh dokter. Untuk orang dewasa, dosis umum Zoloral Krim berdasarkan kondisinya, yaitu:
Kondisi: Kurap (tinea corporis), infeksi jamur di selangkangan (tinea cruris), infeksi jamur tangan (tinea manuum), dan kutu air (tinea pedis)
- Dosis: 1–2 kali sehari, dengan durasi pemakaian selama 2–4 minggu.
Kondisi: Panu (pityriasis versicolor)
- Dosis: 1–2 kali sehari, selama 2–3 minggu. Gunakan krim hingga beberapa hari setelah gejala menghilang atau sesuai anjuran dokter.
Kondisi: Dermatitis seboroik
- Dosis: 1–2 kali sehari, yang perlu digunakan secara rutin selama 2–4 minggu
Cara Menggunakan Zoloral Krim dengan Benar
Baca aturan yang tertera pada kemasan terkait penggunaan Zoloral Krim dan ikuti anjuran dokter. Jangan mengoleskan obat ini secara tebal dan lebih sering dari yang telah disarankan.
Agar efektivitas ketoconazole dalam Zoloral Krim bekerja optimal dalam mengatasi infeksi jamur, pakailah secara benar. Berikut adalah panduan menggunakan Zoloral Krim:
- Cucilah tangan dan area yang akan diobati, lalu keringkan.
- Oleskan Zoloral Krim ke area kulit yang terinfeksi secara tipis dan merata. Jangan oleskan obat ini ke kulit yang terluka atau mengalami iritasi.
- Jika mata, hidung, mulut, atau vagina terkena Zoloral Krim, segera bilas area tersebut dengan air bersih.
- Pastikan untuk tidak mengenakan celana atau pakaian ketat jika area yang diobati selangkangan.
- Pakailah Zoloral Krim pada jam yang sama setiap harinya. Bila perlu, pasang alarm sebagai pengingat.
- Jangan lupa untuk membersihkan tangan dengan air dan sabun setelah menggunakan obat ini.
- Hindari penggunaan sunscreen atau make up langsung setelah kulit yang terinfeksi diobati dengan Zoloral Krim. Anda perlu memberi jeda minimal 20 menit.
- Pastikan untuk tidak langsung mandi, berenang, atau melakukan aktivitas yang bersentuhan dengan air setelah mengoleskan Zoloral Krim ke kulit. Beri jeda setidaknya 3 jam.
- Simpan Zoloral Krim di tempat kering, sejuk, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Zoloral Krim dengan Obat Lain
Ketoconazole dapat berinteraksi dengan obat lain. Namun, ketoconazole bentuk oles, seperti Zoloral Krim, jarang menyebabkan interaksi obat. Meski begitu, untuk mencegah terjadinya iritasi kulit atau interaksi obat yang tidak diinginkan, tetap gunakan obat ini secara hati-hati.
Anda juga disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu jika ada obat atau krim tertentu yang akan dioleskan ke kulit bersama dengan Zoloral Krim. Konsultasi bisa dilakukan secara online agar lebih mudah dan cepat.
Efek Samping dan Bahaya Zoloral Krim
Obat yang mengandung ketoconazole topikal, seperti Zoloral Krim, bisa menimbulkan efek samping. Keluhan yang muncul umumnya bersifat ringan dan akan mereda dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.
Efek samping yang dimaksud meliputi:
- Kulit kering
- Kulit gatal ringan
- Kulit iritasi atau memerah
Jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik dan makin parah, konsultasikan kepada dokter. Segera hubungi dokter ketika timbul reaksi alergi kulit atau efek samping serius, seperti
- Sesak napas atau pusing yang parah
- Kulit memerah atau keluar cairan pada kulit yang diobati
- Kulit mengalami iritasi yang parah, seperti terbakar, atau perih