Zolta adalah obat untuk menangani insomnia atau sulit tidur. Obat ini dapat mengatasi keluhan sulit memulai tidur, sering terbangun saat tidur dan susah untuk tidur kembali, atau bangun terlalu awal pada pagi hari akibat gangguan tidur tersebut. 

Zolta terbuat dari bahan aktif zolpidem. Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan aktivitas GABA, yaitu senyawa yang berperan dalam menghambat aktivitas sel-sel saraf di otak.

Zolta

Berbekal cara kerja kandungannya, Zolta dapat meningkatkan kualitas tidur penderita insomnia karena lebih mudah tertidur dan jarang terbangun saat tidur pada malam hari. Namun, perlu diingat bahwa Zolta tidak digunakan dalam jangka panjang.

Apa Itu Zolta

Bahan aktif 10 mg zolpidem
Golongan Obat resep
Kategori Obat penenang
Manfaat Mengobati insomnia
Digunakan oleh Dewasa
Zolta untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Zolta untuk ibu menyusui Zolta sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu menyusui. Konsultasikan kepada dokter perihal alternatif obat yang bisa digunakan selama masa menyusui.
Jika sudah diresepkan Zolta, jangan menyusui dalam waktu 23 jam setelah menggunakan obat ini. Jangan memberikan ASI kepada bayi meski ASI tersebut diperah melalui pompa ASI.
Bentuk obat Tablet

Peringatan sebelum Menggunakan Zolta

Sebelum menggunakan Zolta, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Beri tahu dokter perihal riwayat alergi yang Anda miliki. Zolta tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap zolpidem.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita gangguan pernapasan, seperti PPOK, bronkitis, atau emfisema; sleep apnea, myasthenia gravis, penyakit liver, penyakit ginjal, depresi, atau intoleransi terhadap galaktosa maupun laktosa.
  • Sampaikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami kecanduan alkohol, penyalahgunaan NAPZA, keinginan untuk melakukan percobaan bunuh diri, atau penyakit mental lain, seperti depresi.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Periksakan diri ke dokter jika gejala insomnia tidak membaik atau bertambah parah meski telah menggunakan Zolta selama 7–10 hari.
  • Hindari aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan, seperti mengemudi atau mengoperasikan mesin, sebelum Anda yakin tidak ada kantuk. Efek kantuk akibat konsumsi Zolta mungkin masih terasa pada pagi hari ketika bangun tidur.
  • Diskusikan dengan dokter jika Anda sedang hamil, mungkin sedang hamil, atau berencana untuk hamil. Zolta dapat membahayakan janin, terutama jika diminum selama kehamilan trimester ketiga.
  • Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Zolta.

Dosis dan Aturan Pakai Zolta

Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Zolta untuk mengatasi insomnia:

  • Dewasa: 5–10 mg, 1 kali sehari, yang diminum tepat sebelum tidur. Dosis maksimal 10 mg per hari. Lama pengobatan maksimal 4 minggu.

Cara Menggunakan Zolta dengan Benar

Gunakan Zolta sesuai anjuran dokter dan aturan pakai yang tertera pada kemasan obat. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.

Agar mendapatkan hasil yang maksimal, perhatikan hal-hal di bawah ini dalam menggunakan Zolta:

  • Konsumsilah tablet Zolta sebelum tidur malam dalam keadaan perut kosong. Telan tablet secara utuh dengan bantuan air putih tanpa membelah, menggerus, atau mengunyahnya.
  • Minumlah Zolta secara teratur pada waktu yang sama setiap harinya.
  • Selama menjalani pengobatan dengan Zolta, lakukan sleep hygiene, misalnya dengan bangun tidur pada waktu yang sama setiap harinya, tidak tidur siang terlalu lama, dan membatasi asupan kafein menjelang waktu tidur.
  • Simpan Zolta di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Zolta dengan Obat Lain

Kandungan zolpidem dalam Zolta bisa menyebabkan interaksi antarobat jika digunakan bersama obat-obatan tertentu. Efek interaksi obat yang terjadi dapat berupa:

  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping berupa pusing, kantuk, linglung, atau sulit berkonsentrasi jika digunakan bersama obat antipsikotik, obat penenang, muscle relaxant, atau obat antidepresan
  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan pernapasan, kantuk berat, koma, bahkan kematian jika digunakan dengan obat golongan opioid, seperti codein atau fentanyl
  • Peningkatan risiko terjadinya kecemasan, halusinasi, atau perubahan perilaku bila digunakan bersama ketoconazole atau fluvoxamine 
  • Penurunan efektivitas zolpidem jika digunakan bersama rifampicin, carbamazepine, phenytoin, atau phenobarbital

Agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan Zolta bersama obat lain.

Efek Samping dan Bahaya Zolta

Zolpidem dalam Zolta mungkin dapat menyebabkan efek samping setelah digunakan. Beberapa efek samping tersebut adalah:

  • Kantuk pada siang hari
  • Diare atau justru sembelit
  • Pusing atau sakit kepala
  • Mual atau muntah
  • Sakit perut 
  • Hilang nafsu makan
  • Nyeri punggung

Konsultasikan ke dokter melalui chat jika keluhan tersebut tidak kunjung mereda atau justru memburuk. Segera kunjungi dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang serius, seperti:

  • Gangguan penglihatan, yang ditandai dengan penglihatan kabur atau melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu
  • Sesak napas, linglung, atau pusing berat seperti akan pingsan
  • Perubahan suasana hati atau perilaku, seperti cemas, gugup, mudah marah, atau muncul keinginan untuk melukai diri sendiri
  • Tidak mengingat kegiatan yang baru saja dilakukan, seperti mengemudi, makan, atau berhubungan intim