Retinoid adalah kelompok obat derivat vitamin A. Kelompok obat ini banyak digunakan untuk merawat kecantikan dan mengatasi penyakit kulit, seperti jerawat. Namun, meski umum digunakan untuk merawat kecantikan, retinoid hanya boleh digunakan berdasarkan anjuran dokter.

Secara umum, retinoid bekerja dengan cara memengaruhi pembentukan dan pembaharuan sel-sel kulit. Obat ini juga memiliki sifat antiradang. Retinoid juga memiliki sifat antiokasidan yang mampu mencegah munculnya tanda-tanda penuaan, seperti kulit keriput dan mengendur.

alodokter-retinoic-acid

Beberapa obat yang termasuk dalam golongan retinoid adalah tretinoin, isotretinoin, adapalene, dan retinol (vitamin A). Obat-obat ini bisa digunakan untuk mengobati jerawat, rosacea, hingga psoriasis.

Jenis, Merek Dagang, dan Dosis Retinoid

Berikut ini adalah jenis-jenis obat yang termasuk dalam golongan retinoid, berserta merek dagang, bentuk sediaan, serta dosisnya, sesuai kondisi dan usia pasien:

1. Tretinoin

Bentuk sediaan: Kapsul, krim, gel
Merek dagang: Depigmen, Devaquin, Estera, Medi-Klin, Reviderm, Skinovit, Vitacid

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat tretinoin topikal dan tretinoin oral.

2. Isotretinoin

Bentuk sediaan: Gel
Merek dagang: Ivory

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat isotretinoin.

3. Adapalene

Bentuk sediaan: Krim dan gel
Merek dagang: Alendion, Benzopalen, Evalen, Palenox, Pharmalene

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat adapalene.

4. Retinol (Vitamin A)

Bentuk sediaan: Tablet, kapsul, kaplet, sirop
Merek dagang: Blackmores Vitamin A, IPI Vitamin A, Now Foods Vitamin A, Wellness 2 A Day Vitamin A

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat vitamin A.

Peringatan sebelum Menggunakan Retinoid

Ada hal-hal yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan retinoid, antara lain:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Retinoid tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini atau vitamin A.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita asma, diabetes, osteoporosis, penyakit hati, penyakit ginjal, kanker kulit, tingginya kadar kolesterol atau trigliserida, kelebihan vitamin A, radang usus, maupun gangguan mental, seperti depresi atau anoreksia.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menderita eksim. Retinoid topikal tidak disarankan digunakan oleh orang dengan kondisi tersebut.
  • Jangan menggunakan retinoid oles (topikal) pada luka terbuka, kulit iritasi, kulit pecah-pecah, atau kulit yang terbakar sinar matahari.
  • Jangan terlalu lama terpapar sinar matahari selama menggunakan retinoid. Gunakan tabir surya dan baju yang tertutup jika hendak beraktivitas di luar ruangan pada siang hari.
  • Retinoid tidak boleh digunakan pada ibu hamil atau wanita yang sedang merencanakan kehamilan. Gunakan alat kontrasepsi yang efektif untuk mencegah kehamilan selama menjalani pengobatan dengan retinoid.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Hal ini untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan retinoid.

Efek Samping dan Bahaya Retinoid

Ada beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah menggunakan retinoid topikal, yaitu:

  • Kulit kering atau iritasi
  • Perubahan warna kulit
  • Kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari
  • Kulit kemerahan, berkerak, atau melepuh

Selain itu, ada efek samping yang bisa terjadi setelah mengonsumsi retinoid oral, antara lain:

Periksakan diri ke dokter jika keluhan di atas tidak kunjung mereda atau malah memburuk. Segera cari pertolongan medis jika muncul reaksi alergi obat setelah menggunakan retinoid.