Hormon dopamin adalah senyawa kimia di otak yang berperan untuk menyampaikan rangsangan ke seluruh tubuh. Hormon ini dapat memengaruhi berbagai aktivitas manusia, mulai dari kemampuan mengingat hingga menggerakkan anggota tubuh.

Hormon dopamin sangat umum dikenal sebagai happy hormone. Faktanya, zat ini adalah suatu neurotransmiter, yaitu senyawa kimia yang menghantarkan pesan antarsel saraf.

10 Fakta tentang Hormon Dopamin - Alodokter

Saat diproduksi dalam jumlah yang tepat, hormon dopamin akan meningkatkan suasana hati sehingga orang akan merasa lebih senang dan bahagia. Sebaliknya, kekurangan hormon ini akan membuat suasana hati menjadi buruk, bahkan meningkatkan risiko terjadinya depresi.

Mengenali Fakta tentang Hormon Dopamin

Ada beberapa fakta penting tentang hormon dopamin yang perlu Anda ketahui, yaitu:

1. Merupakan neurotransmiter

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, hormon dopamin adalah salah satu neurotransmiter. Ini merupakan senyawa kimia yang berperan sebagai penghantar stimulus atau pesan berupa rangsangan ke sel saraf, baik di otak maupun otot.

2. Menimbulkan perasaan positif

Hormon dopamin berpengaruh terhadap munculnya perasaan yang menyenangkan, mulai dari jatuh cinta, gembira, hingga rasa percaya diri. Namun, jika jumlahnya berlebihan, hormon ini bisa membuat seseorang menjadi terobsesi pada sesuatu.

3. Memengaruhi perilaku

Dopamin juga bisa memengaruhi perilaku seseorang. Ketika dilepaskan dalam kadar yang tepat, hormon ini akan membuat seseorang lebih bersemangat dan termotivasi untuk melakukan suatu kegiatan.

4. Mendukung sistem pencernaan

Hormon dopamin juga berperan dalam proses pencernaan, yaitu dengan membantu saluran cerna dalam mencerna nutrisi yang masuk ke tubuh secara optimal.

5. Menjaga tekanan darah

Pada kadar yang normal, hormon dopamin bisa memberikan efek menenangkan atau melebarkan pembuluh darah. Hal ini bisa membuat peredaran darah menjadi lebih lancar dan tekanan darah tetap stabil.

6. Memengaruhi kerja organ tubuh

Hormon dopamin bisa memengaruhi kerja organ-organ penting dalam tubuh, misalnya ginjal dan pankreas. Pada ginjal, hormon ini akan meningkatkan pengeluaran urine.

Sedangkan pada pankreas, hormon dopamin akan menekan produksi hormon insulin yang berperan dalam menjaga kestabilan kadar gula darah.

7. Memicu gangguan pada otak

Pelepasan hormon dopamin yang terlalu banyak di otak terbukti dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami skizofrenia. Sebaliknya, kadar dopamin yang terlalu rendah juga dikaitkan dengan munculnya penyakit Parkinson.

8. Memengaruhi kemampuan untuk fokus

Kelainan hormon dopamin di otak kerap dikaitkan dengan kesulitan untuk fokus dan hiperaktivitas (ADHD). Oleh karena itu, penderita ADHD akan diberikan obat tertentu yang berfungsi meningkatkan pelepasan hormon dopamin di otak.

9. Meningkatkan kerja jantung dan aliran darah ke ginjal

Hormon dopamin bisa meningkatkan kerja dan aliran darah ke jantung. Hal ini membuat obat yang mengandung hormon dopamin bisa digunakan untuk mengatasi syok, misalnya akibat gagal jantung, gagal ginjal, cedera, atau serangan jantung.

10. Dapat dipicu oleh beberapa jenis narkoba

Sebagian jenis narkoba, seperti kokain, heroin, dan metamfetamin, dapat memicu otak melepaskan hormon dopamin dalam jumlah banyak dan membuat seseorang merasakan efek euforia atau perasaan gembira yang berlebihan.

Namun, efek ini hanya sementara dan justru bisa menimbulkan kecanduan. Jika hal ini sampai terjadi, pecandu narkoba berisiko mengalami berbagai gangguan kesehatan, mulai dari gangguan kognitif atau berpikir, kerusakan organ hati, bahkan overdosis yang berujung pada kematian.

Hormon dopamin memegang peranan penting agar tubuh dapat berfungsi dengan optimal. Bila Anda mengalami gejala yang diduga akibat produksi hormon dopamin yang kurang atau justru berlebih, cobalah periksakan diri ke dokter agar dapat diketahui penyebabnya dan diberikan penanganan yang tepat.