Nyeri akibat sakit gigi bisa sangat menyiksa dan bahkan mengganggu aktivitas. Untuk mengatasinya, penderita sakit gigi biasanya mencari obat sakit gigi paling ampuh yang dapat meredakan nyeri dengan cepat.

Sakit gigi umumnya disebabkan oleh gigi berlubang, gigi patah, gusi bengkak, atau infeksi pada gigi atau gusi. Sering kali, sakit gigi dibarengi dengan gejala lain, seperti sakit kepala atau demam.

3 Jenis Obat Sakit Gigi Paling Ampuh - Alodokter

Cara mengatasi sakit gigi paling ampuh adalah dengan memeriksakan diri ke dokter gigi agar ditangani sesuai penyebabnya. Namun, jika saat ini Anda belum sempat memeriksakan diri ke dokter gigi, Anda bisa minum obat sakit gigi untuk sementara.

Jenis Obat Sakit Gigi

Ada beberapa jenis obat sakit gigi yang bisa diporelah tanpa resep dokter. Namun, untuk menentukan obat sakit gigi paling ampuh sesuai dengan kondisi yang diderita, Anda perlu memahami cara kerja dan keamanan dari obat tersebut.

Berikut adalah beragam jenis obat sakit gigi paling ampuh untuk meredakan nyeri:

1. Ibuprofen

Ibuprofen tergolong ke dalam obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) atau NSAID. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, dan sirop.

Ibuprofen bekerja dengan cara mengurangi pembengkakan dan nyeri yang disebabkan oleh peradangan pada tubuh. Oleh karenanya, ibuprofen merupakan jenis obat yang umum digunakan untuk mengatasi sakit gigi.

Meski termasuk obat sakit gigi paling ampuh, ibuprofen tidak boleh diminum berlebihan dan dalam jangka panjang. Konsumsi jangka panjang dapat meningkatkan risiko iritasi atau tukak lambung, serta kerusakan pada ginjal dan hati.

Ibuprofen juga tidak boleh diminum bersamaan dengan aspirin, kortikosteroid, pengencer darah, diuretik, dan ACE inhibitor.

Selain ibuprofen, aspirin, kalium diklofenak, asam mefenamat, dan naproxen juga termasuk dalam OAINS untuk mengatasi sakit gigi.

2. Paracetamol

Paracetamol merupakan alternatif obat sakit gigi bagi orang yang tidak bisa mengonsumsi ibuprofen. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, dan sirop.

Berbeda dengan ibuprofen yang dapat mengurangi peradangan, paracetamol bekerja dengan cara mengurangi produksi prostaglandin di otak. Prostaglandin adalah senyawa kimia yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan.

Jika diminum dalam dosis besar dan jangka panjang, paracetamol dapat menyebabkan kerusakan hati. Karena efek sampingnya yang besar ini, hindari minum alkohol saat mengonsumsi obat sakit gigi yang satu ini.

3. Benzocaine

Obat sakit gigi dengan kandungan benzocaine umumnya tersedia dalam bentuk gel, salep, atau semprot. Benzocaine berperan sebagai anestesi lokal (obat mati rasa).

Obat ini meredakan sakit gigi dengan cara memblokir sinyal saraf, sehingga nyeri di bagian yang dioleskan obat dapat berkurang.

Benzocaine tidak boleh digunakan untuk mengatasi sakit gigi pada balita dan anak berusia kurang dari 2 tahun. Penggunaan berlebihan menyebabkan efek samping yang fatal, yang disebut methemoglobinemia, di mana jumlah oksigen di dalam darah berkurang.

Selalu perhatikan dosis dan peringatan pada kemasan obat sebelum mengonsumsinya untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan.

Meski jenis obat sakit gigi di atas mudah diperoleh, Anda tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya, terutama jika Anda menderita kondisi kesehatan tertentu, sedang mengonsumsi obat maupun suplemen lain, sedang hamil, atau menyusui.

Penting untuk diingat, obat sakit gigi di atas hanya meredakan nyeri untuk sementara waktu. Agar sakit gigi hilang sepenuhnya, jadwalkan pemeriksaan dengan dokter gigi agar penyebab sakit gigi dapat teratasi.