Methemoglobinemia adalah kelainan darah akibat kelebihan methemoglobin. Penyakit ini ditandai dengan warna kulit yang tampak kebiruan, terutama di sekitar bibir dan jari tangan. Methemoglobinemia dapat mengancam nyawa penderitanya karena tubuh kekurangan pasokan oksigen dari darah.

Methemoglobin adalah bentuk dari hemoglobin yang dapat membawa oksigen, tetapi tidak bisa menyalurkannya ke sel-sel tubuh. Kadar methemoglobin di dalam darah terhitung normal bila masih berkisar antara 0–3%.

Methemoglobinemia - Alodokter

Pada penderita methemoglobinemia, kadar methemoglobin umumnya lebih dari 3%. Jika kadar methemoglobin berlebihan, proses penyaluran oksigen akan terganggu sehingga sel-sel tubuh dapat kekurangan oksigen.

Penyebab Methemoglobinemia

Penyebab methemoglobinemia bisa bervariasi, tergantung pada jenisnya. Berikut adalah penjelasannya:

Methemoglobinemia yang diturunkan (kongenital)

Methemoglobinemia kongenital dapat diturunkan dari kedua orang tua yang memiliki gen pembawa penyakit ini.

Methemoglobinemia kongenital terbagi menjadi dua yaitu:

  • Tipe 1, terjadi ketika sel darah merah kekurangan enzim sitokrom b5 reduktase
  • Tipe 2, terjadi ketika enzim sitokrom b5 reduktase tidak berfungsi dengan normal

Selain kedua tipe tersebut, ada juga yang dinamakan penyakit hemoglobin M. Jenis methemoglobinemia ini terjadi akibat kelainan genetik pada protein hemoglobin. Seseorang dapat terserang penyakit hemoglobin M bila salah satu orang tuanya menderita penyakit ini.

Methemoglobinemia yang didapat

Methemoglobinemia yang didapat bisa terjadi akibat efek samping obat atau paparan zat kimia tertentu. Beberapa obat dan senyawa kimia tersebut adalah:

Gejala Methemoglobinemia

Gejala methemoglobinemia tergantung pada jenis dan penyebabnya. Namun, methemoglobinemia umumnya ditandai dengan sianosis atau kulit yang berwarna kebiruan, terutama di area bibir dan jari tangan.

Selain itu, gejala lain yang mungkin timbul akibat tubuh kekurangan oksigen adalah:

Kapan harus ke dokter

Periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami gejala di atas, terutama jika memiliki orang tua yang menderita methemoglobinemia.

Bila Anda memiliki keluarga dengan riwayat methemoglobinemia dan berencana untuk menikah, lakukan konseling genetik untuk mengetahui seberapa besar peluang methemoglobinemia menurun kepada anak Anda.

Diagnosis Methemoglobinemia

Untuk mendiagnosis methemoglobinemia, dokter akan melakukan tanya jawab dengan pasien atau orang tua bayi dengan methemoglobinemia. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat warna kulit yang kebiruan.

Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti:

Pengobatan Methemoglobinemia

Pengobatan methemoglobinemia bisa berbeda-beda, tergantung jenisnya. Pada penderita penyakit hemoglobin M, pengobatan biasanya tidak diperlukan karena tidak menunjukkan gejala apa pun.

Sementara untuk methemoglobinemia yang cukup berat, pengobatan yang dapat diberikan oleh dokter antara lain:

Penting untuk diketahui, metilen biru tidak dapat diberikan kepada pasien methemoglobinemia yang menderita atau berisiko mengalami penyakit G6PD.

Pada methemoglobinemia yang didapat, penderita perlu menghindari obat dan senyawa kimia yang menjadi penyebab kondisi ini.

Komplikasi Methemoglobinemia

Pada kondisi yang berat, methemoglobinemia dapat menimbulkan komplikasi akibat kekurangan pasokan oksigen pada sel-sel tubuh. Beberapa komplikasinya adalah:

Pencegahan Methemoglobinemia

Methemoglobinemia kongenital tidak bisa dicegah. Meski demikian, bila Anda atau pasangan menderita methemoglobinemia, lakukan tes genetik ketika merencanakan kehamilan.

Untuk methemoglobinemia yang diperoleh, pencegahannya dapat dilakukan dengan upaya berikut:

  • Tidak minum obat yang dapat menyebabkan methemoglobinemia atau minum obat tanpa resep dokter.
  • Periksakan diri ke dokter secara rutin bila sedang minum obat-obatan untuk mengobati penyakit yang diderita.
  • Cuci buah dan sayuran sampai bersih untuk menghindari kontaminasi dari bahan kimia berbahaya.