Titik sakit kepala dan penyebabnya penting untuk diketahui. Pasalnya, penyebab sakit kepala di satu titik tertentu bisa berbeda dengan sakit kepala di lokasi lainnya. Keluhan sakit kepala tidak jarang dapat sembuh sendiri dengan istirahat yang cukup. 

Sakit kepala merupakan keluhan umum yang kerap terjadi secara tiba-tiba serta tidak jarang terasa di titik tertentu atau malah di seluruh bagian kepala. Kondisi ini tentunya menimbulkan rasa tidak nyaman dengan rasa sakit seperti berdenyut atau tertusuk.

4 Titik Sakit Kepala dan Penyebabnya yang Perlu Diketahui - Alodokter

Dengan mengetahui titik sakit kepala dan penyebabnya sejak awal, langkah-langkah yang tepat untuk mengatasinya dapat segera dilakukan.

Titik Sakit Kepala dan Penyebabnya 

Sakit kepala bisa terjadi pada titik tertentu, baik itu di bagian depan, samping, belakang, maupun di seluruh bagian kepala. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal. Berikut ini adalah titik sakit kepala dan penyebabnya yang perlu diketahui:

1. Sakit kepala bagian depan

Kepala di bagian depan menjadi salah satu titik sakit kepala yang umum terjadi. Sakit kepala di titik ini biasanya disebabkan oleh beberapa hal berikut:

  • Mata lelah, karena terlalu lama membaca buku, menonton televisi, atau bermain komputer. 
  • Brain freeze, karena mengonsumsi makanan atau minuman yang terlalu dingin sehingga membuat aliran darah ke otak terhambat.
  • Sinusitis, terjadi karena adanya pembengkakan pada saluran sinus di belakang pipi, hidung, dan mata sehingga menimbulkan nyeri di kepala bagian depan.
  • Arteritis temporal atau giant cell arteritis, yaitu peradangan pada pembuluh darah di sekitar pelipis sehingga memicu nyeri seperti berdenyut terus-menerus di kepala bagian depan.

2. Sakit kepala bagian samping

Kepala bagian samping juga menjadi titik sakit kepala lainnya yang sering terjadi. Ada beberapa hal yang dapat memicu terjadinya sakit kepala bagian samping, antara lain:

  • Migrain, menimbulkan nyeri seperti berdenyut yang terjadi pada bagian kanan atau kiri kepala saja. 
  • Sakit kepala cluster, menyebabkan sakit seperti tertusuk di area pelipis. 
  • Sakit kepala kronis yang disebut hemicrania continua, menyebabkan nyeri terus-menerus setiap hari di salah satu sisi kepala. Sakit kepala ini dapat disertai gejala lain, seperti hidung tersumbat hingga mata merah dan berair. 

3. Sakit kepala bagian belakang

Selain bagian depan dan samping kepala, bagian belakang kepala juga kerap menjadi titik sakit kepala yang sering terjadi. Sakit kepala di titik ini biasanya disebabkan oleh:

  • Neuralgia oksipital, yaitu peradangan pada saraf oksipital di bagian belakang kepala. Kondisi ini menyebabkan nyeri seperti berdenyut pada kepala bagian belakang, dari telinga sampai ke leher.
  • Sakit kepala cervicogenic dengan nyeri sakit kepala yang menjalar dari leher, ke kepala bagian belakang, hingga ke kepala bagian depan. Sakit kepala ini disebabkan oleh masalah pada tulang belakang, seperti radang sendi, saraf kejepit, atau tumor.

4. Sakit kepala seluruh bagian

Sakit kepala seluruh bagian terjadi di seluruh lokasi kepala tanpa terkecuali dan tidak terfokus pada satu area saja. Kondisi ini disebabkan oleh:

  • Sakit kepala tegang karena stres, kelelahan, kurang tidur, hingga gangguan kecemasan.
  • Terlalu banyak melakukan aktivitas fisik yang berat atau olahraga. Kegiatan tersebut bisa menyebabkan kedua sisi kepala bagian belakang terasa seperti berdenyut.
  • Infeksi, umumnya terasa seperti berdenyut atau tertekan.
  • Benturan di kepala karena kecelakaan atau jatuh, tidak jarang disertai gejala lain, seperti pusing, mual, dan muntah.
  • Meningitis, disertai demam dan leher terasa kaku.
  • Tumor otak, umumnya disertai gejala mual dan muntah.

Cara Mengatasi Sakit Kepala dan Penyebabnya

Untuk mengatasi keluhan ini, Anda perlu sesuaikan dengan titik sakit kepala dan penyebabnya. Jika sakit kepala tidak disertai gejala lain, Anda dapat mengatasinya dengan beberapa cara berikut ini:

  • Tidur dengan pencahayaan ruangan yang minim.
  • Kompres dingin di bagian kepala yang terasa nyeri.
  • Minum air putih yang cukup untuk meredakan sakit kepala dan membuat tubuh tetap terhidrasi.
  • Batasi aktivitas fisik yang berat.
  • Minum obat antinyeri, misalnya parasetamol, sesuai dosis anjuran pada kemasan.

Pada beberapa keadaan yang disebabkan oleh infeksi, peradangan, atau tumor, sakit kepala yang dirasakan dapat terasa makin berat atau tidak kunjung membaik dengan penanganan rumahan seperti di atas. 

Untuk menentukan penyebab pasti sakit kepala yang makin berat dan disertai gejala mual dan muntah, atau sampai mengganggu aktivitas, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter. 

Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti menanyakan riwayat kesehatan, tes darah, CT scan, dan MRI. Selanjutnya, dokter akan memberikan penanganan sesuai penyebab yang mendasarinya.

Bila Anda mengalami keluhan sakit kepala dan dirasakan terus-menerus, bahkan disertai gejala lain, seperti demam, muntah, atau penglihatan menjadi kabur, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter agar kondisi yang dialami dapat segera ditangani dengan tepat sesuai dengan titik sakit kepala dan penyebabnya.