Ciri-ciri kandungan lemah sering kali samar atau mirip dengan keluhan umum saat hamil, seperti kram atau flek ringan. Padahal, mengenali ciri-ciri kandungan lemah sangat penting karena bisa membantu ibu hamil mengambil langkah pencegahan dan mendapatkan penanganan medis secepat mungkin.

Kandungan lemah merupakan istilah yang umum digunakan untuk menggambarkan kondisi rahim yang kurang mampu mempertahankan kehamilan hingga cukup bulan. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut juga inkompetensi serviks.

6 Ciri-Ciri Kandungan Lemah yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil - Alodokter

Ada beberapa faktor yang diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya kandungan lemah, di antaranya kelainan bentuk rahim dan infeksi atau peradangan pada rahim. Nah, jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa meningkatkan risiko terjadinya keguguran atau kelahiran prematur

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui ciri-ciri kandungan lemah sehingga komplikasi yang menyertainya pun bisa dicegah.

Ciri-Ciri Kandungan Lemah pada Ibu Hamil

Berikut adalah beberapa tanda atau ciri-ciri kandungan lemah:

1. Keluar flek atau bercak darah dari vagina

Munculnya flek atau bercak darah berwarna merah kecokelatan di awal kehamilan memang tidak selalu menandakan adanya masalah serius pada kandungan. Namun, jika flek muncul berulang kali atau jumlahnya bertambah banyak, kondisi ini perlu diwaspadai. 

Pasalnya, ini bisa menjadi ciri-ciri kandungan lemah. Nah, untuk memastikannya, alangkah baiknya Bunda langsung periksakan ke dokter ya.

2. Nyeri atau kram di perut bagian bawah 

Nyeri atau kram di perut bagian bawah memang merupakan keluhan yang cukup sering dialami ibu hamil, terutama di trimester pertama. Namun, jika rasa nyeri atau kram muncul terus-menerus, terasa lebih berat daripada biasanya, atau semakin memburuk. 

Soalnya, sering merasakan nyeri atau kram di perut bagian bawah bisa menjadi ciri-ciri kandungan lemah, terutama bila kram disertai perdarahan atau keluarnya cairan dari vagina.

3. Tekanan atau sensasi berat di panggul

Saat hamil, wajar bila Bunda merasakan adanya tekanan atau sensasi berat di panggul. Kondisi ini biasanya terjadi karena perubahan hormon, nyeri ligamen, hingga ukuran janin yang bertambah besar dan menekan panggul.

Namun, tekanan berlebih pada area panggul, apalagi jika terasa seperti ‘janin turun’ atau ada massa yang mendorong keluar dari vagina, bisa menjadi ciri-ciri kandungan lemah. 

Nah, bila Bunda merasakan sensasi ini, apalagi jika menemukan adanya perubahan pada bentuk perut atau perasaan tidak nyaman yang berbeda dari biasanya, segera konsultasikan ke dokter.

4. Keputihan tidak normal

Keputihan saat hamil sebenarnya berfungsi untuk melindungi janin dan mencegah bakteri masuk ke vagina. Namun, jika keputihan yang Bunda alami sangat banyak, tampak encer, berlendir, atau berbusa, serta berbau amis atau busuk tidak boleh disepelekan ya.

Selain itu, keputihan yang tiba-tiba berubah menjadi kehijauan, abu-abu, atau merah terang juga harus diwaspadai. Soalnya, kondisi keputihan seperti ini bisa dicurigai sebagai ciri-ciri kandungan lemah.

5. Tanda-tanda kehamilan hilang

Selama masa kehamilan, kebanyakan ibu hamil akan merasakan beberapa tanda kehamilan, seperti mual, muntah, dan nyeri payudara. Namun, jika tanda kehamilan ini tiba-tiba menghilang dalam waktu singkat, hal ini perlu diwaspadai karena bisa menandakan adanya gangguan pada perkembangan janin atau masalah pada rahim, salah satunya kandungan lemah. 

6. Riwayat keguguran berulang

Ini juga perlu diwaspadai sebagai ciri-ciri kandungan lemah, terutama jika keguguran berulang sudah terjadi sebanyak 2 kali atau lebih berturut-turut. Hal ini terjadi karena serviks yang lemah tidak mampu menunjang kehamilan, sehingga lebih mudah terjadi keguguran tanpa gejala awal yang jelas.

Memahami dan mengenali ciri-ciri kandungan lemah penting agar ibu hamil bisa lebih waspada terhadap perubahan yang terjadi selama kehamilan. 

Jika mengalami satu atau beberapa ciri-ciri kandungan lemah tersebut, terutama jika Bunda pernah mengalami keguguran berulang atau memiliki riwayat kelainan rahim, Bunda disarankan untuk konsumsi makanan bergizi, penuhi kebutuhan cairan harian, beristirahat total (bed rest), dan tidak melakukan aktivitas berat. 

Selain itu, Bunda juga perlu segera periksakan diri ke dokter kandungan untuk mendapat penanganan yang sesuai dan memastikan kesehatan ibu serta kehamilan tetap terjaga. Dengan begitu, risiko terjadinya keguguran atau kelahiran prematur dapat dicegah.