Perbedaan temulawak dan kunyit sering kali membingungkan karena keduanya sama-sama berwarna kuning dan tumbuh di dalam tanah. Padahal, kedua rempah ini memiliki bentuk, rasa, bahkan manfaat yang berbeda.
Meski temulawak dan kunyit kerap dianggap mirip karena keduanya termasuk batang tanaman (rimpang) dan memiliki warna yang serupa. Namun, kedua tanaman herbal ini sebenarnya punya ciri khas tersendiri, baik dari segi bentuk, warna, kandungan zat aktif, hingga manfaatnya untuk kesehatan.

Memahami perbedaan temulawak dan kunyit tidak hanya bisa mencegah kekeliruan dalam pengolahan, tetapi juga bisa memaksimalkan manfaat yang diperoleh dari masing-masing rempah ini.
Berbagai Perbedaan Temulawak dan Kunyit
Berikut ini adalah penjelasan mengenai perbedaan temulawak dan kunyit yang mudah dikenali dalam kehidupan sehari-hari:
1. Bentuk dan warna rimpang
Dilihat dari bentuknya, temulawak umumnya berukuran lebih besar, berbentuk bulat, dan memiliki banyak cabang seperti jari. Kulit luarnya biasanya berwarna cokelat muda, dengan bagian dalam yang berwarna kuning-oranye pucat.
Sebaliknya, kunyit memiliki bentuk yang lebih ramping, memanjang, dan seragam seperti silinder. Permukaan kulitnya cenderung berwarna cokelat gelap atau oranye, sedangkan bagian dalamnya berwarna kuning-oranye terang atau keemasan.
2. Aroma dan rasa
Kunyit dikenal memiliki aroma tajam, khas, dan sedikit menyengat. Ketika dikonsumsi rasanya pun getir serta pedas ringan. Sementara itu, temulawak justru beraroma lebih lembut dan hangat, tidak sekuat kunyit. Saat dikonsumsi, temulawak memiliki rasa pahit yang segar dan sedikit getir, tetapi tidak terlalu menusuk lidah.
Karakter rasa dan aroma ini sangat berpengaruh dalam penggunaan temulawak dan kunyit, baik pada makanan maupun jamu.
3. Kandungan zat aktif
Kunyit kaya akan kurkumin, yaitu senyawa pewarna alami yang juga berperan sebagai antioksidan dan antiinflamasi. Sama seperti kunyit, temulawak mengandung juga mengandung kurkumin. Namun, kadar kurkuminnya lebih rendah dibandingkan kunyit.
Perbedaan temulawak dan kunyit adalah temulawak mengandung xanthorrhizol. Zat tersebut diketahui berkhasiat untuk mengoptimalkan fungsi hati dan saluran pencernaan. Sementara itu, kurkumin pada kunyit lebih banyak dimanfaatkan untuk meredakan peradangan atau mempercepat penyembuhan luka.
4. Ciri daun dan bunga
Kunyit memiliki daun lebar dan memanjang dengan ujung tumpul serta permukaan yang licin. Sementara itu, daun temulawak cenderung lebih sempit, panjang, dan ujungnya runcing. Dari sisi bunga, kunyit menghasilkan bunga berwarna ungu pucat yang tumbuh tegak di tengah rumpun daun, sedangkan bunga temulawak berwarna kuning pucat atau keputihan dan tumbuh dari dasar rimpang.
5. Manfaat utama
Dari sisi manfaat, kunyit umumnya digunakan untuk mengurangi peradangan, mempercepat pemulihan luka, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mengatasi gangguan lambung atau maag.
Sementara itu, temulawak lebih sering dimanfaatkan untuk meningkatkan nafsu makan, memperbaiki fungsi hati, mengatasi perut kembung, dan membantu proses detoksifikasi alami tubuh. Oleh karena itu, pemilihan antara kedua tanaman ini sebaiknya disesuaikan dengan tujuan penggunaannya.
Perbedaan temulawak dan kunyit di atas dapat menjadi panduan agar Anda tidak keliru saat memilih atau mengolah rimpang, baik untuk jamu, masakan, maupun suplemen herbal. Supaya manfaatnya optimal, gunakan jenis rimpang sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, hindari konsumsi berlebihan dan pastikan kebersihannya terjaga sebelum diolah.
Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, sedang hamil, menyusui, atau ingin mengonsumsi temulawak maupun kunyit dalam bentuk ekstrak atau suplemen, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter agar penggunaannya aman.
Perbedaan temulawak dan kunyit tidak hanya terletak pada penampilan, tetapi juga pada kandungan dan manfaatnya. Bila masih ragu atau ingin mendapatkan saran terkait penggunaan herbal yang tepat dan aman bagi kesehatan Anda serta keluarga, manfaatkan fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi Alodokter.