Obat sariawan di bibir dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri dan peradangan akibat sariawan, bahkan mempercepat penyembuhannya. Tidak hanya obat-obatan medis, berbagai bahan alami juga dapat digunakan sebagai pengobatan awal untuk mengatasi sariawan di bibir.

Sariawan merupakan peradangan yang terjadi di bibir atau mulut. Umumnya, sariawan tampak seperti lepuhan kecil berwarna putih atau kuning dengan bagian tepinya berwarna merah.

5 Pilihan Obat Sariawan di Bibir secara Alami - Alodokter

Penyebab sariawan di bibir pun beragam, mulai dari kekurangan vitamin atau mineral, luka akibat cedera, infeksi, gangguan sistem imun, atau efek samping obat-obatan tertentu, seperti obat epilepsi dan kortikosteroid.

Meski sering kali sembuh sendiri, sariawan dapat menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman saat makan, berbicara, atau mengunyah. Untuk meredakannya, bahan-bahan alami tertentu bisa digunakan dan mungkin saja tersedia di rumah Anda.

Pilihan Obat Sariawan di Bibir

Bila sariawan muncul di bibir, Anda dapat memanfaatkan beberapa obat alami sebelum mencoba pengobatan medis. Berikut ini adalah pilihan bahan alami yang dapat membantu mengobati sariawan:

1. Madu

Madu bisa menjadi pilihan obat sariawan di bibir karena kandungannya yang bersifat antibakteri dan antiradang. Madu dapat mengurangi berbagai gejala yang timbul akibat sariawan, seperti nyeri dan kemerahan.

Pilihlah madu yang murni atau tidak ditambah dengan bahan-bahan lainnya, seperti gula dan perisa makanan. Untuk menggunakannya, cukup oleskan madu ke bagian sariawan di bibir sebanyak 4 kali sehari hingga gejalanya membaik.

2. Teh chamomile

Teh chamomile juga bisa mengobati sariawan di bibir. Bunga yang berasal dari Jerman ini mengandung senyawa azulene dan levomenol yang dipercaya bersifat antiradang dan antiseptik, sehingga dapat meredakan sariawan.

Untuk menggunakannya, Anda bisa menyeduh teh chamomile, lalu ambil kantong teh dan tempelkan ke bagian sariawan. Sementara itu, teh chamomile yang sudah diseduh bisa Anda minum atau gunakan untuk berkumur agar sariawan cepat sembuh.

3. Minyak kelapa

Minyak kelapa kaya akan kandungan asam laurat yang bersifat antimikroba dan antiradang, sehingga baik digunakan sebagai obat sariawan di bibir. Kandungan tersebut dapat meredakan gejala sariawan dan mempercepat penyembuhannya.

Untuk menggunakan bahan alami ini, Anda hanya perlu mengoleskannya di bagian bibir yang luka. Gunakan sesuai kebutuhan hingga kondisi sariawan mereda.

4. Bubuk tawas

Selain digunakan sebagai perawatan kulit, deodoran dan penjernih air, tawas juga bisa menjadi pilihan obat sariawan di bibir. Bubuk tawas terbuat dari kalium alumunium sulfat yang dipercaya sebagai obat sariawan di bibir. Kandungannya dapat mempercepat penyembuhan sariawan dan mencegah peradangan agar tidak meluas.

Untuk menggunakannya, campurkan bubuk tawas dengan beberapa tetes air hingga membentuk pasta. Oleskan pasta tersebut pada sariawan di bibir. Diamkan selama 1 menit, lalu bilas hingga bersih. Ulangi penggunaan hingga sariawan hilang. Selain itu, pastikan pula untuk tidak menjilat dan menelan pasta tawas.

5. Daun sage

Daun sage telah lama digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk berbagai masalah mulut. Daun ini memiliki manfaat antibakteri, antiradang, dan antiseptik untuk menghilangkan berbagai gejala sariawan.

Obat kumur daun sage dapat ditemukan di apotek atau Anda juga bisa membuat air rebusan sage sendiri. Caranya, rebus daun sage selama 5 menit, lalu saring. Diamkan terlebih dahulu hingga dingin, lalu gunakan sebagai obat kumur.

Selain memanfaatkan bahan alami untuk sariawan di bibir, Anda juga perlu mencukupi kebutuhan cairan dan nutrisi, misalnya dengan banyak mengonsumsi buah dan sayuran. Agar sariawan tidak muncul lagi, pastikan pula untuk selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut.

Sariawan bukanlah kondisi serius dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 2 minggu. Namun, bila obat sariawan di bibir yang telah disebutkan di atas tidak efektif untuk meredakan gejala yang muncul atau justru sariawan semakin memburuk, cobalah konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.