Gejala kanker ovarium sulit dikenali pada stadium awal, sehingga sering kali tidak disadari oleh penderitanya. Padahal kanker ini merupakan jenis kanker terbanyak ke-3 yang diderita oleh wanita di Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala kanker ovarium sejak awal agar peluang untuk sembuh pun menjadi lebih besar.

Kanker ovarium terjadi ketika sel-sel ovarium tumbuh secara tidak terkendali. Ovarium adalah sepasang organ reproduksi wanita yang bertugas memproduksi hormon estrogen dan hormon progesteron, serta menjadi tempat pematangan sel telur.

6 Gejala Kanker Ovarium yang Sering Tidak Disadari - Alodokter

Meskipun bisa terjadi pada wanita dari segala usia, kanker ovarium lebih berisiko dialami oleh wanita berusia lebih dari 50 tahun dan wanita yang sudah mengalami menopause

Mengenali dan mewaspadai gejala kanker ovarium lebih awal dapat membantu Anda mendapatkan penanganan sesegera mungkin, sehingga keberhasilan kesembuhannya pun juga akan lebih tinggi.

Gejala Kanker Ovarium

Kanker ovarium sering kali tidak menimbulkan keluhan pada tahap awal. Gejala sering kali baru akan muncul sampai penyakit ini mencapai stadium lanjut. Jika muncul, gejalanya pun tidak khas karena bisa menyerupai gejala penyakit lain.

Berikut ini adalah beberapa gejala kanker ovarium yang dapat terjadi:

1. Nyeri panggul

Salah satu gejala kanker ovarium dapat berupa nyeri panggul, yang terjadi karena tekanan oleh massa atau kanker ovarium. Nyeri panggul yang terjadi pada stadium akhir disebabkan oleh terpuntirnya ovarium (torsio ovarium) dan membuat aliran darah pada ovarium terputus, sehingga menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.

2. Sakit perut bagian bawah atau punggung bagian bawah

Kanker ovarium dapat menyebabkan sakit pada bagian bawah perut dan punggung yang menyerupai nyeri haid. Kondisi ini terjadi karena pertumbuhan kanker ovarium yang menekan daerah perut atau panggul.

Oleh karena itu, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter jika mengalami sakit perut atau punggung yang menetap setelah periode haid selesai. Begitu pula halnya jika Anda mengalami nyeri yang hebat dan berlangsung hingga berhari-hari.

3. Kembung

Kembung adalah kondisi yang biasa terjadi. Namun, kembung juga bisa menjadi salah satu gejala kanker ovarium jika terjadi secara terus-menerus dan berlangsung lebih dari 2 minggu.

Gejala kanker ovarium ini terjadi karena adanya penumpukan cairan di dalam perut (asites) oleh pertumbuhan kanker yang menyumbat kelenjar getah bening. Kondisi ini kemudian minimbulkan rasa begah serta gangguan pencernaan yang membuat perut terasa kembung.

4. Tidak nafsu makan

Hilangnya nafsu makan dapat menjadi tanda gejala kanker ovarium stadium awal. Gejala ini disebabkan oleh sel kanker yang menyebar hingga ke saluran pencernaan. Kondisi ini bisa membuat penderitanya merasa mual dan merasa kenyang lebih cepat daripada biasanya

5. Sering buang air kecil

Gejala kanker ovarium lainnya adalah rasa ingin buang air kecil yang lebih sering. Hal ini terjadi karena kanker akan menekan kandung kemih, sehingga membuat penderitanya lebih sering ingin buang air kecil.

6. Perubahan siklus menstruasi

Siklus menstruasi yang tidak teratur merupakan gejala kanker ovarium selanjutnya. Darah saat menstruasi yang keluar bisa lebih banyak daripada biasanya dan menstruasi berlangsung lebih lama.

Selain itu, perdarahan bisa terjadi di luar siklus menstruasi. Wanita yang sudah menopause bahkan bisa kembali mengalami perdarahan dari vagina yang menyerupai periode menstruasi.

Pengobatan kanker ovarium disesuaikan dengan jenis dan stadium kanker, pertimbangan efek samping, serta kondisi kesehatan pasien. Secara umum, penanganan kanker ovarium meliputi terapi hormonal baik yang diminum maupun yang disuntik, radioterapi, kemoterapi, atau operasi. Tak jarang pengobatan dilakukan dengan kombinasi dari beberapa metode penanganan tersebut.

Tujuan pengobatan kanker ovarium adalah untuk mematikan semua sel kanker dan mencegahnya agar tidak menyebar ke organ lain, serta mencegah kanker muncul kembali.

Karena kanker ovarium susah terdeteksi, tidak ada salahnya jika Anda rutin memeriksakan diri ke dokter. Pemeriksaan ini penting dilakukan terutama jika Anda memiliki faktor risiko kanker ovarium, seperti anggota keluarga pernah menderita kanker ovarium maupun kanker payudara.

Jika Anda memiliki faktor risiko kanker ovarium atau mengalami keluhan yang menyerupai kanker ovarium, jangan segan untuk memeriksakan diri ke dokter. Makin cepat gejala kanker ovarium diketahui, makin cepat pula penanganan yang diberikan.