Akibat kekurangan kalium, tubuh dapat mengalami beragam gejala, seperti kelelahan, kram otot, sembelit, dan jantung berdebar. Kondisi tersebut perlu ditangani dengan segera untuk mencegah perburukan kondisi yang dapat mengganggu fungsi normal tubuh.
Kalium adalah salah satu mineral dan elektrolit penting yang memiliki fungsi vital dalam mendukung fungsi normal tubuh. Mineral ini berperan dalam menjaga tekanan darah, membantu kerja otot dan saraf, menjaga keseimbangan cairan tubuh, serta mengatur detak jantung.
Normalnya, kadar kalium pada orang dewasa berkisar antara 3,5–5,2 mmol/L. Kadar kalium yang berada di bawah angka tersebut disebut sebagai hipokalemia atau kekurangan kalium. Hipokalemia ringan mungkin tidak menimbulkan gejala apapun, tetapi jika tidak ditangani, kondisi akibat kekurangan kalium dapat berkembang menjadi gangguan serius yang memengaruhi fungsi organ vital.
Akibat Kekurangan Kalium dalam Tubuh
Berikut ini adalah akibat dari kekurangan kalium dalam tubuh:
1. Kelelahan yang luar biasa
Kekurangan kalium dalam tubuh dapat menyebabkan kelelahan yang luar biasa, bahkan ketika Anda tidak sedang melakukan aktivitas berat. Hal ini terjadi karena kadar kalium yang rendah dapat mengganggu produksi insulin, yaitu hormon yang berfungsi membantu penyerapan glukosa (gula darah) ke dalam sel untuk digunakan sebagai sumber energi.
2. Kelemahan dan kram otot
Pada otot rangka, kalium memiliki peran penting sebagai pengantar sinyal dari otak untuk merangsang kontraksi. Selain itu, kalium juga berperan dalam mengakhiri kontraksi otot dengan cara meninggalkan sel otot tersebut.
Ketika kadar kalium dalam darah rendah, otak tidak dapat menyampaikan sinyal ke otot secara efektif. Akibatnya, otot menghasilkan kontraksi yang lebih lemah dan menyebabkan kram, yaitu kontraksi otot yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terkendali.
3. Sembelit
Kalium juga berperan untuk menyampaikan sinyal dari otak ke otot-otot yang terletak pada saluran pencernaan. Sinyal tersebut merangsang kontraksi yang membantu sistem pencernaan mengaduk dan mendorong makanan, sehingga makanan dapat dicerna.
Kadar kalium yang rendah dapat mengakibatkan kontraksi dalam sistem pencernaan menjadi lemah dan memperlambat pergerakan makanan. Hal inilah yang kemudian dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti sembelit dan perut kembung.
4. Kesemutan dan mati rasa
Kalium memiliki peran penting dalam menjaga fungsi saraf tetap normal. Kadar kalium yang rendah dalam tubuh dapat melemahkan sinyal saraf dan menyebabkan parestesia, yaitu kesemutan dan mati rasa pada tangan dan kaki.
Meski jarang terjadi, gejala kesemutan dan mati rasa pada pasien hipokalemia bisa terjadi secara terus-menerus.
5. Sering buang air kecil
Dalam proses pembentukan urin, kalium berperan dalam menjaga kemampuan ginjal menyerap kembali air setelah proses penyaringan darah. Proses ini bertujuan untuk mencegah tubuh kehilangan terlalu banyak cairan melalui urin.
Namun, ketika kadar kalium dalam tubuh terlalu rendah, fungsi tersebut menjadi terganggu. Ginjal menjadi kesulitan untuk menyerap kembali air secara optimal, sehingga Anda akan lebih sering buang air kecil, karena tubuh membuang lebih banyak air daripada yang seharusnya.
6. Peningkatan tekanan darah
Kekurangan kalium dalam tubuh dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Ini karena kalium memiliki peran penting dalam membantu ginjal mengeluarkan kelebihan natrium dari dalam tubuh melalui urin. Kadar natrium yang terlalu tinggi dapat menarik lebih banyak cairan ke dalam pembuluh darah, sehingga meningkatkan tekanan darah.
Saat kadar kalium dalam tubuh rendah, fungsi tersebut menjadi terganggu. Ginjal justru akan menyerap kembali lebih banyak natrium ke dalam aliran darah dan akhirnya menyebabkan tekanan darah naik. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, penyakit ginjal, dan stroke.
7. Detak jantung tidak normal
Di jantung, kalium juga memainkan peran yang sangat penting, terutama dalam pengaturan detak jantung. Kalium mengalir masuk dan keluar sel-sel jantung untuk membantu mengatur irama detak jantung.
Namun, saat kadar kalium rendah, detak jantung juga akan terganggu dan mengakibatkan irama jantung abnormal atau yang dikenal sebagai aritmia. Kondisi ini dapat mengakibatkan jantung berdebar dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke.
Itulah akibat kekurangan kalium dalam tubuh. Untuk mencegah hal tersebut, Anda dapat mencukupi kebutuhan kalium harian dengan mengonsumsi makanan tinggi kalium, seperti pisang, jeruk, melon, bayam, brokoli, kentang, ubi jalar, kacang merah, kacang kedelai, susu, dan yoghurt.
Jika mengalami gejala kekurangan kalium, seperti kelelahan, kram otot, kesemutan, dan mati rasa, yang berkepanjangan, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter untuk mendapatkan saran penanganan yang sesuai.