Ada beragam penyakit pada pankreas yang dapat terjadi. Penyakit tersebut bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari peradangan, batu empedu, konsumsi alkohol berlebihan, hingga pola makan yang tidak sehat. Yuk, kenali apa saja jenis penyakit pankreas yang perlu diwaspadai.

Pankreas merupakan organ yang bertugas untuk memproduksi enzim pencernaan yang berperan dalam proses penguraian protein, gula, dan lemak di dalam makanan serta minuman agar lebih mudah diserap oleh tubuh.

7 Penyakit pada Pankreas yang Perlu Diwaspadai - Alodokter

Selain itu, pankreas juga berperan dalam menghasilkan hormon insulin dan glukagon yang berperan sebagai pengatur kadar gula dalam darah. Ketika pankreas mengalami gangguan, fungsinya pun akan terganggu sehingga muncul berbagai masalah kesehatan.

Macam-Macam Penyakit pada Pankreas dan Gejalanya

Setiap penyakit pada pankreas disebabkan oleh hal yang berbeda dan memiliki gejalanya tersendiri. Berikut ini adalah beberapa penyakit pada pankreas yang penting untuk Anda ketahui:

1. Diabetes

Diabetes tipe 1 dan tipe 2 merupakan bentuk penyakit pada pankreas yang cukup sering terjadi. Penyakit ini muncul ketika kinerja atau produksi hormon insulin yang dihasilkan pankreas terganggu.

Diabetes tipe 1 disebabkan oleh kelainan autoimun ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel pankreas yang sehat, sehingga pankreas tidak dapat menghasilkan insulin.

Sementara itu, diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak mampu menggunakan insulin dengan efektif. Seiring waktu, hal ini membuat pankreas sulit atau tidak mampu menghasilkan insulin. Diabetes tipe 2 diduga terjadi akibat faktor genetik dan pola makan atau gaya hidup yang tidak sehat.

Secara umum, beberapa gejala yang dialami penderita diabetes adalah sering buang air kecil di malam hari, sering merasa haus dan lapar, mudah lelah, pandangan kabur, serta luka yang sulit sembuh.

2. Pankreatitis akut

Pankreatitis akut adalah kondisi ketika pankreas mengalami peradangan secara tiba-tiba. Pada sebagian besar kasus, pankreatitis akut disebabkan oleh batu empedu dan konsumsi alkohol dalam jumlah banyak atau jangka waktu lama.

Namun, selain kedua penyebab tersebut, pankreatitis akut juga bisa disebabkan oleh infeksi virus, kelainan genetik, atau efek samping obat-obatan.

Gejala utama pankreatitis akut adalah nyeri perut yang muncul secara tiba-tiba. Rasa nyeri tersebut bisa menjalar sampai ke dada atau punggung dan terasa semakin parah ketika penderitanya batuk atau menarik napas dalam-dalam.

Selain nyeri perut, pankreatitis akut juga dapat menimbulkan gejala demam, diare, mual dan muntah, perut bengkak, kulit dan mata menguning, serta jantung yang berdetak lebih cepat atau dada berdebar.

3. Pankreatitis kronis

Seperti halnya pankreatitis akut, kasus pankreatitis kronis juga lebih banyak disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol. Selain itu, penyakit ini juga bisa disebabkan oleh batu empedu, penyakit autoimun, hiperparatiroidisme, kelainan genetik, hiperlipidemia, hingga efek samping obat-obatan.

Penderita pankreatitis kronis bisa merasakan gejala pankreatitis hingga berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Berikut ini adalah beberapa gejala penyakit pakreatitis kronis yang perlu diwaspadai:

  • Nyeri perut yang menjalar hingga ke punggung
  • Sering mual dan muntah, terutama setelah makan
  • Nafsu makan berkurang
  • Penurunan berat badan
  • Tinja yang berminyak
  • Kulit dan mata menguning

Pada tahap lanjut, pankreatitis kronis bisa menyebabkan pankreas sulit menghasilkan insulin, sehingga terjadi diabetes. Jika sudah demikian, penderitanya bisa mengalami gejala diabetes seperti sering merasa haus, mudah lelah, dan sering buang air kecil.

4. Fibrosis kistik

Fibrosis kistik adalah penyakit yang terjadi akibat gangguan genetik. Penyakit ini membuat lendir di dalam tubuh menjadi lebih kental dan lengket, sehingga dapat menyumbat sejumlah saluran tubuh. Salah satu organ yang dapat terganggu akibat fibrosis kistik adalah pankreas.

Fibrosis kistik di saluran pencernaan dan pankreas dapat menimbulkan gejala berupa tinja yang berminyak dan sangat bau, diare atau sembelit parah, serta sakit kuning. Penyakit ini juga dapat mengakibatkan gangguan penyerapan nutrisi, sehingga membuat penderitanya mengalami penurunan berat badan akibat malnutrisi.

5. Kanker pankreas

Kanker pankreas merupakan jenis kanker yang tergolong jarang terjadi. Akan tetapi, penyakit pada pankreas ini memiliki tingkat kematian yang cukup tinggi.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker pankreas, yaitu riwayat kanker pankreas dalam keluarga, kebiasaan merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol, hingga penyakit tertentu seperti sirosis, diabetes, dan pankreatitis.

Pada tahap awal, kanker pankreas sering kali tidak bergejala. Namun, seiring berkembangnya penyakit pada pankreas ini, penderita kanker pankreas dapat mengalami beberapa gejala berikut:

  • Kulit dan mata tampak kuning
  • Sakit perut yang menjalar ke punggung
  • Hilangnya selera makan
  • Berat badan turun secara drastis tanpa sebab yang jelas
  • Demam
  • Gatal-gatal di kulit
  • Mual dan muntah
  • Tinja berwarna pucat atau keputihan
  • Warna urine gelap

6. Insufisiensi pankreas

Insufisiensi pankreas atau exocrine pancreas insufficiency (EPI) terjadi ketika pankreas tidak dapat memproduksi dan melepaskan enzim pencernaan yang cukup bagi tubuh, sehingga menimbulkan kondisi malnutrisi.

Ada berbagai kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya EPI, yaitu pankreatitis, fibrosis kistik, diabetes, kista atau tumor pada pankreas, riwayat operasi pada pankreas, hingga kelainan genetik dan gangguan autoimun.

Penyakit EPI dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti nyeri perut, perut kembung, diare, penurunan berat badan, serta tinja berminyak dan tampak pucat.

7. Pseudokista pankreas

Pseudokista pankreas adalah penyakit pada pankreas yang terjadi setelah seseorang menderita pankreatitis. Penyakit ini ditandai dengan terbentuknya kantung yang berisi cairan di pankreas. Selain pankreatitis, kondisi ini juga dapat terjadi akibat cedera perut yang membuat pankreas terluka dan bengkak.

Secara umum, gejala pseudokista pankreas adalah mual dan muntah, diare, tidak selera makan, berat badan menurun, demam, munculnya benjolan di perut, sakit kuning, serta nyeri perut.

Beberapa Langkah Penanganan Penyakit pada Pankreas

Penyakit pada pankreas ada banyak dan masing-masing penyakit tersebut memiliki gejala dan penyebabnya tersendiri. Jika Anda mengalami gejala-gejala penyakit pada pankreas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

Untuk mendiagnosis penyakit pada pankreas dan memastikan penyebabnya, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti tes darah, USG perut, foto Rontgen, CT scan, hingga endoksopi pankreas atau ERCP.

Setelah memastikan diagnosis penyakit pada pankreas dan memastikan penyebabnya, dokter akan memberikan pengobatan yang tepat. Berikut ini adalah beberapa langkah penanganan untuk mengobati penyakit pada pankreas:

Pemberian obat-obatan

Untuk mengobati diabetes, dokter dapat memberikan obat antidiabetes dan suntikan insulin. Sedangkan untuk menangani gangguan pencernaan akibat EPI dan fibrosis kistik, dokter dapat memberikan suplemen enzim pencernaan. Dokter juga mungkin akan memberikan antibiotik jika terdapat infeksi pada pankreas.

Sementara itu, untuk meredakan nyeri dan peradangan pada pankreas, dokter dapat memberikan obat-obatan antinyeri, seperti paracetamol.

Operasi

Operasi biasanya dilakukan untuk mengobati penyakit pada pankreas akibat terbentuknya batu empedu, tumor atau kanker, serta cedera pada pankreas. Untuk menangani kanker pankreas, tindakan operasi umumnya diikuti dengan kemoterapi dan terapi radiasi.

Diet khusus dan terapi infus

Saat fungsi pankreas terganggu, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk berpuasa selama beberapa hari dan menjalani rawat inap di rumah sakit agar dokter dapat memberikan terapi infus.

Selain itu, Anda juga akan disarankan untuk menjalani diet khusus, yaitu diet rendah lemak, serta tinggi serat dan karbohidrat kompleks.

Apa pun penyebabnya, penyakit pada pankreas penting untuk terdeteksi sejak dini agar bisa ditangani secepat mungkin. Hal ini penting dilakukan agar pankreas dapat kembali berfungsi dengan baik.

Oleh karena itu, jika Anda mengalami beberapa gejala penyakit pada pankreas, segeralah ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan mendapatkan penanganan.