Penyebab dada terasa panas bisa membuat siapa saja khawatir karena sering dikaitkan dengan masalah jantung. Padahal, keluhan ini bisa disebabkan oleh banyak hal. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab dada terasa panas agar Anda bisa mengambil langkah yang tepat.

Keluhan dada panas bisa dialami siapa saja, dari anak-anak hingga lansia. Gejala ini memang sering bikin cemas, apalagi jika muncul mendadak atau berlangsung lama. Meski penyebab dada terasa panas tidak selalu berbahaya, sebaiknya tetap perlu waspada jika muncul bersama sesak napas, nyeri hebat, atau tubuh terasa lemas.

7 Penyebab Dada Terasa Panas yang Sering Terjadi - Alodokter

Beragam Penyebab Dada Terasa Panas

Ada sejumlah kondisi yang dapat menyebabkan dada terasa panas, mulai dari yang sifatnya ringan hingga kondisi yang serius. Berikut ini adalah beberapa penyebab yang umum terjadi:

1. Penyakit asam lambung (GERD)

GERD terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan sensasi panas atau perih di dada. Gejala ini biasanya muncul setelah makan besar, berbaring, atau membungkuk, dan sering disertai keluhan lain, seperti mual, batuk kering, atau tenggorokan terasa asam.

Pada beberapa orang, asam lambung naik juga bisa menyebabkan mulut terasa pahit atau suara menjadi serak. Faktor risiko yang memicu kondisi ini antara lain kegemukan, kebiasaan merokok, konsumsi makanan berlemak, pedas, atau asam, serta stres.

2. Gastritis

Radang pada dinding lambung (gastritis) bisa menyebabkan rasa panas di dada bagian tengah hingga atas, terutama saat perut kosong atau setelah mengonsumsi makanan pedas, asam, atau berlemak.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan gastritis antara lain infeksi bakteri Helicobacter pylori, konsumsi obat pereda nyeri, seperti OAINS dalam waktu lama, stres, merokok, dan minum alkohol. Jika tidak diobati, gastritis dapat menimbulkan komplikasi, seperti tukak lambung atau perdarahan saluran cerna.

3. Infeksi saluran pernapasan

Infeksi saluran pernapasan adalah gangguan yang terjadi pada saluran napas, mulai dari hidung, tenggorokan, hingga paru-paru, akibat infeksi virus atau bakteri. Infeksi ini bisa bersifat ringan, seperti pilek atau radang tenggorokan, hingga yang lebih berat, seperti bronkitis dan pneumonia.

Infeksi saluran pernapasan juga termasuk salah satu penyebab dada terasa panas yang sering terjadi, terutama bila infeksi sudah menjalar ke saluran napas bagian bawah. Selain dada terasa panas, kondisi ini juga menyebabkan tubuh terasa lemas, napas berbunyi (mengi), sesak napas, atau bahkan mual bila radang cukup berat.

4. Penyakit jantung

Penyebab dada terasa panas juga bisa karena penyakit jantung, seperti serangan jantung atau penyakit jantung koroner. Keluhan ini biasanya muncul tiba-tiba dan dapat disertai gejala lain, seperti nyeri yang menjalar ke lengan kiri, sesak napas, keringat dingin, mual, atau pusing. Gejala ini perlu diwaspadai karena bisa menjadi tanda serangan jantung yang berpotensi membahayakan nyawa.

Faktor risiko gangguan jantung antara lain tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, kebiasaan merokok, obesitas, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, serta riwayat penyakit jantung dalam keluarga.

5. Kecemasan dan stres

Kondisi psikologis, seperti kecemasan, serangan panik, atau stres berat, juga sering kali menjadi penyebab dada terasa panas.

Pada saat seseorang merasa cemas atau stres berat, tubuh melepaskan hormon stres, seperti adrenalin, yang menyebabkan detak jantung meningkat, napas jadi lebih cepat, dan otot menjadi tegang. Keluhan ini biasanya bersifat sementara dan akan membaik setelah stres atau kepanikan mereda.

6. Efek konsumsi obat-obatan tertentu

Beberapa obat, seperti obat pereda nyeri, antibiotik, atau obat tekanan darah, bisa menyebabkan dada terasa panas. Efek ini biasanya terjadi karena obat tersebut mengiritasi lambung atau memicu naiknya asam lambung ke kerongkongan.

Risiko akan lebih besar bagi orang yang sudah punya masalah lambung atau minum obat dalam waktu lama. Untuk mencegahnya, minumlah obat sesuai anjuran dokter dan sebaiknya setelah makan.

7. Gaya hidup tidak sehat

Penyebab dada terasa panas juga bisa karena gaya hidup yang tidak sehat, contohnya kebiasaan merokok, sering mengonsumsi alkohol, makan makanan pedas atau berlemak, serta makan terlalu cepat.

Semua kebiasaan ini bisa menyebabkan naiknya asam lambung sehingga timbul keluhan dada terasa panas atau perih. Selain itu, makan dalam porsi besar sekaligus dan langsung berbaring setelah makan juga dapat memperparah gejala.

Keluhan dada terasa panas umumnya dapat membaik dengan perubahan gaya hidup sehat dan penanganan sederhana, seperti:

  • Hindari konsumsi makanan pedas, asam, dan berlemak.
  • Makan dalam porsi kecil, tapi lebih sering.
  • Jangan langsung berbaring setelah makan, tunggu setidaknya 2–3 jam.
  • Hindari merokok dan minuman beralkohol.
  • Kelola stres dengan relaksasi atau aktivitas yang menyenangkan.
  • Minum air putih cukup setiap hari minimal 8 gelas.

Walaupun sering kali bersifat ringan dan sementara, dada terasa panas perlu diwaspadai jika gejala berlangsung lama, semakin berat, atau disertai gejala lain yang serius, seperti sesak napas, nyeri dada menjalar ke lengan, rahang, atau punggung, keringat dingin, dan detak jantung tidak teratur.

Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera cari pertolongan medis di rumah sakit terdekat. Untuk keluhan yang ringan, Anda dapat memanfaatkan layanan Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER guna mendapatkan penjelasan medis yang tepat dan menentukan penyebab dada terasa panas yang Anda alami.

Nantinya, dokter akan membantu menentukan diagnosis dan langkah penanganan terbaik, baik melalui pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, maupun pemeriksaan penunjang lain, jika diperlukan.