Malnutirisi pada anak terjadi saat anak tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dan seimbang dalam jangka waktu lama. Untuk mengatasi dan mencegahnya, Anda perlu memberikan anak makanan sehat, terutama yang mengandung 9 Asam Amino Esensial.

Malnutrisi memang lebih umum dikenal sebagai kekurangan gizi. Padahal, tidak selalu demikian. Kelebihan gizi yang menyebabkan anak mengalami obesitas juga dikategorikan sebagai malnutrisi.

9 Asam Amino Esensial untuk Membantu Mengatasi Malnutrisi pada Anak - Alodokter

Malnutrisi pada anak tidak boleh diabaikan karena bisa menghambat tumbuh kembang mereka dan meningkatkan risiko munculnya gangguan kesehatan, seperti infeksi, diabetes, dan penyakit jantung.

Penyebab Malnutrisi pada Anak

Ada beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab malnutrisi pada anak, di antaranya:

1. Gizi buruk

Salah satu penyebab utama malnutrisi pada anak adalah gizi buruk. Gizi buruk terjadi saat asupan nutrisi dari makanan dan minuman yang diserap oleh tubuh tidak memenuhi jumlah nutrisi yang dibutuhkan.

Anak-anak yang mengalami kurang gizi atau gizi buruk biasanya akan mengalami beberapa tanda dan gejala, seperti stunting atau perawakan tubuh pendek, berat badan rendah, perut buncit, rambut berwarna keemasan dan rapuh, lemas, sulit konsentrasi, dan sering sakit atau mudah terserang infeksi.

Faktor pemicu anak mengalami gizi buruk adalah kondisi ekonomi, sanitasi, tingkat pendidikan, dan perilaku orang tua.

2. Pola makan buruk atau tidak seimbang

Anak juga bisa mengalami malnutrisi jika ia terbiasa mengonsumsi makanan yang kurang bergizi atau pola makannya tidak sehat, misalnya terlalu sering mengonsumsi makanan instan atau fast food.

Makanan tersebut biasanya tinggi akan kalori, lemak, gula, dan garam, tetapi rendah atau nyaris tidak mengandung nutrisi lain, seperti protein, vitamin, mineral, dan serat. Jika dibiarkan, pola makan tidak sehat ini bisa menyebabkan anak mengalami diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.

Kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi kalori, gula, dan lemak juga bisa berisiko membuat anak mengalami obesitas.

3. Gangguan makan

Penyebab malnutrisi pada anak berikutnya adalah gangguan makan, misalnya avoidant/restrictive food intake disorder (ARFID). Anak yang menderita gangguan makan ini cenderung makan sangat sedikit atau menghindari makanan tertentu, sehingga mereka berisiko mengalami malnutrisi karena kurang gizi. Ini bisa saja terjadi ketika sifat picky eating pada anak tidak diperbaiki.

4. Penyakit tertentu

Malnutrisi pada anak juga bisa terjadi karena suatu penyakit, khususnya gangguan pada fungsi saluran pencernaan dan salah satunya adalah disfagia atau gangguan menelan. Kondisi ini membuat anak kehilangan nafsu makannya sehingga berdampak pada kurangnya jumlah asupan nutrisi dalam tubuh.

Selain itu, ada juga beberapa penyakit lain yang bisa menyebabkan anak rentan mengalami malnutrisi, di antaranya penyakti Crohn, kanker, tuberkulosis, cacingan, dan HIV/AIDS.

Cara Mengatasi Malnutrisi pada Anak

Malnutrisi pada anak perlu diatasi sesuai penyebabnya. Namun, langkah pertama yang bisa dilakukan untuk mengatasi dan mencegah terjadinya kondisi ini adalah dengan memberikan anak makanan sehat yang bergizi seimbang.

Makanan bergizi seimbang artinya makanan yang mengandung semua zat gizi, yaitu karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, mineral, dan serat, dalam jumlah yang cukup.

Agar Si Kecil sehat serta bisa tumbuh dan berkembang dengan baik, Anda harus memastikan makanan yang dikonsumsinya mengandung beragam nutrisi tersebut. Zat-zat gizi ini bisa ditemukan dalam berbagai jenis makanan sehat, seperti:

  • Buah dan sayuran
  • Biji-bijian, seperti jagung dan gandum
  • Polong-polongan
  • Ikan dan seafood
  • Telur
  • Tahu dan tempe
  • Daging

Untuk memastikan bahwa kebutuhan nutrisi lainnya terpenuhi, berikan juga anak susu yang mengandung 9 Asam Amino Esensial, tinggi DHA, omega-6, vitamin D3, zinc, magnesium, dan vitamin C.

Pentingnya 9 Asam Amino Esensial untuk Mengatasi Malnutrisi pada Anak

Asam amino merupakan bentuk paling sederhana dari protein. Zat ini sangat dibutuhkan tubuh untuk pembentukan sel baru hingga memelihara imunitas.

Ada 20 jenis asam amino, dan 9 di antaranya tergolong Asam Amino Esensial. Kesembilan Asam Amino Esensial tersebut meliputi isoleusin, lisin, leusin, valin, treonin, histidin, metionin, fenilalanin, dan triptofan.

Pada anak-anak, peran 9 Asam Amino Esensial begitu penting, antara lain untuk:

  • Mengoptimalkan pertumbuhan dan perbaikan jaringan otot
  • Mendukung pertumbuhan tulang dan gigi yang kuat
  • Mendukung fungsi otak dan kecerdasan
  • Memperkuat daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit
  • Membangun sel-sel, jaringan, dan organ tubuh
  • Menambah berat dan tinggi badan

Asam Amino Esensial juga dapat menstimulasi hormon pertumbuhan tubuh secara keseluruhan. Artinya, semakin tercukupinya kebutuhan Asam Amino Esensial, semakin rendah risiko anak untuk mengalami gangguan tumbuh kembang. Begitu pula sebaliknya. Tanpa adanya Asam Amino Esensial, nutrisi lain tersebut akan lebih sulit terserap.

Oleh karena itu, pada kasus malnutrisi pada anak, mencukupi kebutuhan Asam Amino Esensial merupakan salah satu langkah penanganan dan pencegahan yang tepat untuk dilakukan.

Perlu Anda ketahui bahwa tubuh tidak bisa memproduksi asam amino esensial. Zat ini hanya bisa diperoleh dari makanan yang sebagian besar mengandung protein hewani, seperti susu, daging, dan telur.

Kenapa demikian? Faktanya, kandungan 9 Asam Amino Esensial paling baik ditemukan pada protein hewani. Oleh karena itu, biasakan Si Kecil untuk mengonsumsi susu yang mengandung 9 Asam Amino Esensial di dalamnya untuk membantu perkembangan optimal Si Kecil.

Itulah penyebab dan cara mengatasi malnutrisi pada anak. Jika Si Kecil mengalami gejala malnutrisi, seperti berat badan rendah, nafsu makan berkurang, menolak untuk makan atau minum, terlihat letih dan lelah sepanjang waktu, atau menjadi sering sakit, sebaiknya periksakan ia ke dokter.

Dokter akan memberikan pengaturan pola makan yang sesuai dengan kondisi dan penyebab malnutrisi pada anak.