Manfaat cuka tidak sekadar sebagai pengawet atau penambah rasa pada makanan, tetapi juga baik untuk kesehatan, seperti membantu menurunkan berat badan dan merawat luka. Selain itu, cuka juga bisa dimanfaatkan sebagai pembersih rumah tangga yang murah dan aman.
Cuka terbentuk dari campuran air dan asam asetat. Proses pembuatannya melibatkan 2 tahap fermentasi. Pertama, sumber gula alami (glukosa), seperti beras, sayuran, atau buah, difermentasi oleh ragi menjadi alkohol. Kedua, alkohol tersebut akan difermentasi oleh bakteri penghasil asam asetat.
Proses fermentasi tersebut membuat cuka memiliki rasa asam yang khas dan kerap diandalkan sebagai penambah rasa makanan. Selain itu, manfaat cuka juga bisa dijadikan sebagai antiseptik alami dan bahan alami dalam perawatan kulit dan rambut.
Manfaat Cuka untuk Kesehatan
Tidak hanya dapat digunakan untuk keperluan kuliner, cuka juga membawa beragam manfaat yang baik, antara lain:
1. Menurunkan berat badan
Salah satu manfaat cuka adalah menurunkan berat badan. Ini karena cuka, termasuk cuka apel, dapat membantu mengurangi pembentukan dan penyimpanan jaringan lemak di dalam tubuh. Selain itu, cuka juga dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan pembakaran jaringan lemak. Dengan begitu, berat badan pun bisa berkurang.
Namun, ada hal yang penting untuk diingat. Untuk mencapai berat badan ideal, Anda tidak bisa hanya memanfaatkan cuka, tetapi juga perlu menjalani diet sehat dan rutin olahraga, ya.
2. Mengawetkan makanan
Metode pengawetan makanan dengan cuka sebetulnya bukanlah hal yang baru. Menurut sejarah, cuka telah dimanfaatkan sebagai pengawet makanan alami sejak sekitar 5.000 tahun sebelum Masehi.
Manfaat cuka tersebut berasal dari kandungan asam asetat, yakni antiseptik alami yang mampu mencegah pertumbuhan kuman penyebab makanan menjadi basi.
Cuka umumnya digunakan sebagai bahan pengawet alami untuk mengawetkan acar, asinan, daging, tomat, atau seafood. Metode pengawetan makanan dengan acar ini pun kerap ditemukan dalam berbagai kreasi kuliner dari Jepang, seperti sushi dan sashimi.
3. Menjaga gula darah tetap stabil
Manfaat cuka selanjutnya adalah menjaga gula darah tetap stabil. Beberapa riset menunjukkan bahwa cuka, khususnya cuka apel, dapat mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan. Manfaat cuka ini berasal dari efek cuka yang dapat meningkatkan efektivitas hormon insulin dalam mengontrol gula darah.
Namun, untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil, Anda tidak bisa hanya mengandalkan manfaat cuka, ya. Anda juga perlu mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah, rutin berolahraga setidaknya 150 menit per minggu, dan mengelola stres.
4. Meredakan infeksi telinga bagian luar
Cuka juga dapat dimanfaatkan untuk meredakan infeksi telinga bagian luar, seperti otitis eksterna atau otomikosis. Infeksi ini dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti telinga terasa gatal, sakit, bengkak, berdenging, sampai gangguan pendengaran.
Salah satu langkah penanganan yang dapat dilakukan di rumah untuk kasus infeksi ringan adalah dengan menggunakan cuka. Caranya, campurkan 2 sendok makan alkohol dan 2–3 sendok makan cuka, kemudian oleskan campuran tersebut ke saluran telinga luar.
Meski begitu, apabila gejala infeksi pada telinga tak kunjung membaik, Anda tetap perlu berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.
5. Membersihkan dan merawat luka
Cuka mengandung asam asetat, yakni zat yang memiliki sifat antiseptik alami. Berkat kandungan ini, cuka bisa digunakan sebagai salah satu antiseptik untuk membersihkan dan merawat luka. Dengan begitu, risiko terjadinya infeksi pada luka bisa dihindari.
Cara menggunakan cuka sebagai antiseptik untuk luka cukup mudah. Anda hanya perlu mencampur 1 sendok makan cuka dengan 1 cangkir air hangat atau air bersih, lalu aduk hingga larut. Setelah itu, taruh kapas untuk pada larutan cuka tersebut dan oleskan pada luka.
Namun, hati-hati ketika menggunakan antiseptik untuk luka. Pasalnya, cuka bisa menimbulkan rasa perih dan sedikit gatal.
6. Meredakan folikulitis
Folikulitis adalah peradangan atau infeksi pada folikel rambut yang bisa terjadi di seluruh area tubuh yang memiliki rambut. Kondisi ini ditandai dengan timbulnya bintik merah atau benjolan kecil, yang terkadang berisi nanah.
Pada kasus folikulitis ringan, kondisi ini dapat diatasi dengan memanfaatkan cuka. Caranya, campurkan 1 sendok makan cuka dan 1 liter air. Setelah itu, celupkan handuk bersih ke campuran tersebut dan kompres area kulit yang mengalami folikulitis.
7. Mengurangi iritasi kulit
Cuka dapat bermanfaat untuk mengurangi iritasi kulit, terutama bagi penderita dermatitis. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mencampurkan cuka ke dalam air mandi dapat menurunkan pH air hingga 4,5. Nah, menggunakan campuran tersebut untuk mandi dapat membantu memperbaiki skin barrier dan meringankan iritasi di kulit.
Meski begitu, manfaat cuka ini mungkin tidak cocok untuk kulit sensitif, ya. Selain itu, jika iritasi kulit justru menjadi makin parah atau kambuh setelah menggunakan cuka, sebaiknya hentikan penggunaannya dan konsultasikan ke dokter.
8. Membersihkan wajah
Cuka juga bisa dimanfaatkan sebagai berbagai skincare alami, baik sebagai pembersih wajah maupun toner. Larutan cuka juga juga bisa digunakan untuk metode double cleansing.
Cara memanfaatkan cuka sebagai pembersih wajah cukup mudah. Anda hanya perlu mencampurkan ¼ gelas air hangat dengan 1–2 sendok makan cuka. Setelah itu, gunakan kapas untuk mengambil larutan dan oleskan pada wajah sesuai kebutuhan.
9. Menjadi pembersih rumah tangga alami
Ini juga termasuk salah satu manfaat cuka yang tak kalah menarik. Cuka dapat mencegah reaksi alergi dan asma apabila dimanfaatkan sebagai pembersih rumah dan peralatan rumah tangga.
Dibandingkan pembersih rumah tangga dengan kandungan kimia yang keras, larutan cuka cenderung lebih aman dan tak kalah efektif untuk membersihkan lantai dan berbagai perabot rumah tangga dari debu, tungau, dan kuman.
Cara membuat larutan cuka sebagai pembersih rumah tangga alami juga cukup mudah. Anda hanya perlu mencampurkan 2 cangkir cuka dengan 2 gelas air hangat dan 5 sendok teh baking soda atau garam dapur. Setelah itu, aduk hingga rata dan gunakan larutan sebagai pembersih.
Selain cuka biasa, ada berbagai jenis cuka lain yang memiliki beragam manfaat, seperti cuka apel, cuka nanas, dan cuka beras.
Meski umumnya aman dan sehat, cuka mungkin tidak cocok dikonsumsi oleh orang yang memiliki kondisi medis tertentu, seperti tukak lambung atau GERD. Ini karena cuka yang bersifat asam bisa mengiritasi lambung. Selain itu, manfaat cuka sebagai pengobatan alami untuk mengatasi berbagai penyakit pun masih perlu diteliti lebih lanjut.
Oleh karena itu, jika Anda ingin menggunakan manfaat cuka untuk mengobati kondisi medis tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. Dengan demikian, Anda dapat memanfaatkan cuka untuk berbagai kebutuhan tanpa khawatir efek samping yang mungkin timbul.