Asam asetat adalah zat berbentuk cairan tidak berwarna dengan aroma khas yang tajam. Bahan kimia ini banyak digunakan dalam bidang industri, pangan, hingga kesehatan. Zat ini bahkan bisa digunakan sebagai antiseptik untuk membersihkan luka dan mengatasi infeksi di telinga.
Asam asetat juga dikenal sebagai acetic acid atau ethanoic acid (CH₃COOH). Selain digunakan sebagai komponen utama dalam pembuatan cuka, asam asetat juga dipakai untuk kebutuhan farmasi, tekstil, pertanian, dan rumah tangga. Zat kimia ini tergolong murah dan menyimpan sangat banyak manfaat bagi kehidupan.
Manfaat dan Penggunaan Asam Asetat
Peran asam asetat dalam setiap industri dapat berbeda-beda. Dalam industri pangan, asam asetat berfungsi untuk mengawetkan makanan karena sifat antibakteri. Selain itu, pada industri tekstil, bahan kimia ini digunakan dalam proses pewarnaan untuk menstabilkan warna pada kain.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah kegunaan serta manfaat asam asetat:
1. Mengobati infeksi telinga
Asam asetat digunakan untuk memproduksi obat tetes telinga berupa antibiotik. Obat ini dapat mengobati infeksi bakteri atau jamur ringan pada telinga, seperti otitis eksterna. Sifat asam dari larutan ini dapat menurunkan kadar pH di dalam saluran telinga dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme.
2. Membersihkan luka
Asam asetat memiliki efek antibakteri dan antiseptik, sehingga cukup umum digunakan untuk membersihkan luka. Dengan menggunakan asam asetat, luka yang dibersihkan akan menjadi steril dan terhindar dari paparan kuman penyebab infeksi. Setelah itu, luka pun akan tertutup dan sembuh dengan lebih cepat.
3. Mengawetkan sampel jaringan di dalam pemeriksaan laboratorium
Asam asetat juga umum digunakan sebagai salah satu zat kimia untuk mengawetkan sampel jaringan tubuh saat hendak diperiksa di bawah mikroskop.
Biasanya, penggunaan asam asetat ini bertujuan untuk pemeriksaan histopatologi, yakni pemeriksaan untuk mendeteksi kelainan jaringan tubuh dalam diagnosis penyakit atau tumor kanker.
4. Pemeriksaan IVA
IVA merupakan kepanjangan dari inspeksi visual asam asetat. Pemeriksaan ini dilakukan oleh dokter sebagai metode deteksi dini (skrining) kanker serviks pada wanita, terutama jika pemeriksaan biopsi atau Pap smear tidak tersedia.
5. Menjadi zat aditif dalam makanan dan minuman
Asam asetat merupakan komponen utama pembuatan cuka, yang sering digunakan dalam membuat acar, saus, atau salad dressing. Produk ini tidak hanya memberikan cita rasa asam yang segar pada makanan, tetapi juga menyeimbangkan rasa manis, asin, dan pedas, sehingga menciptakan perpaduan rasa yang pas.
6. Mengawetkan makanan
Asam asetat juga dapat membantu mengawetkan makanan. Zat ini mampu menurunkan kadar pH makanan untuk menciptakan lingkungan yang tidak mendukung pertumbuhan bakteri.
Selain itu, dalam dunia kuliner, cuka juga kerap digunakan untuk membantu mengempukkan daging saat marinasi dan sebagai bahan dalam pembuatan adonan fermentasi.
7. Sebagai campuran bahan plastik
Asam asetat dijadikan sebagai bahan dasar dalam produksi polimer, seperti polietilen tereftalat (PET), yang digunakan untuk pembuatan botol plastik dan serat sintetis. PET populer digunakan sebagai bahan kemasan makanan karena aman jika bersentuhan dengan makanan (food-grade).
8. Sebagai bahan campuran pewarna tekstil dan tinta
Bahan pelarut etil asetat untuk cat, plastik, pernis, dan tinta cetak pun dibuat dari asam asetat. Selain itu, asam asetat juga sering digunakan dalam proses pewarnaan kain, seperti wol, sutra, dan nilon. Proses ini akan membuat warna pada kain menjadi lebih tahan lama.
9. Sebagai bahan pembersih rumah tangga
Asam asetat juga sering ditemukan dalam berbagai produk pembersih rumah tangga, seperti pembersih kaca, lantai, dan peralatan dapur. Kandungan asam asetat dalam produk tersebut memberikan sifat pembersihan yang efektif, terutama untuk menghilangkan noda minyak, kerak, dan karat.
10. Mengontrol berat badan
Beberapa riset menunjukkan bahwa asam asetat yang terdapat pada cuka, termasuk cuka apel, dapat bermanfaat untuk menurunkan berat badan. Riset tersebut menyebutkan bahwa asam asetat bisa membuat perut kenyang lebih cepat dan lama, sehingga nafsu makan pun bisa terkontrol.
Namun, berat badan yang ideal tidak bisa hanya diperoleh dengan menggunakan cuka atau asam asetat. Agar berat badan Anda bisa mencapai angka yang ideal, Anda juga perlu berolahraga secara rutin dan menjalani diet sehat.
Efek Samping Asam Asetat
Efek samping asam asetat sebetulnya tergolong jarang terjadi. Produk yang beredar di pasaran memiliki kadar konsentrasi asam asetat yang relatif rendah dan sudah teruji aman untuk penggunaan sehari-hari.
Risiko munculnya efek samping asam asetat biasanya lebih tinggi terjadi pada pekerja yang banyak menggunakan asam asetat pekat, misalnya pada pekerja pabrik atau orang yang banyak menggunakan bahan kimia.
Berikut ini adalah beberapa efek samping asam asetat yang bisa muncul:
- Iritasi saluran pernapasan, yang ditandai dengan sesak napas dan mengi
- Gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, sakit perut, dan diare, ketika mengonsumsi cuka atau asam asetat terlalu banyak
- Iritasi kulit, terutama ketika kulit terpapar asam asetat yang pekat atau terlalu sering
Itulah manfaat, penggunaan, dan efek samping asam asetat. Walaupun bahan kimia ini tidak berbahaya, risiko efek samping tetap bisa terjadi apabila digunakan dengan cara yang tidak tepat.
Oleh karena itu, jika Anda ingin menggunakan produk yang mengandung asam asetat, misalnya pembersih, kenakanlah sarung tangan untuk melindungi kulit dari paparan langsung cairan. Gunakan juga masker dan pastikan ada sirkulasi udara yang baik agar ruangan tidak berbau menyengat.
Pastikan produk asam asetat disimpan ditempat yang aman dan jauhkan dari jangkauan anak-anak. Selain itu, pastikan juga untuk menggunakan obat yang terbuat dari asam asetat sesuai dengan anjuran dokter.
Apabila Anda ingin memastikan keamanan produk asam asetat dengan kondisi kesehatan Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter. Konsultasi ini dapat dilakukan kapan pun saat Anda butuhkan.