Walau hanya sebagai bahan tambahan masakan, manfaat daun bawang untuk kesehatan tak bisa disepelekan, lho. Bisa dibilang, sayuran ini “kecil-kecil cabe rawit” karena mengandung senyawa yang dapat melawan infeksi, bahkan menghambat pertumbuhan sel kanker. 

Daun bawang tak bisa dipisahkan dari kekayaan kuliner Indonesia. Mulai dari camilan hingga makanan berat, banyak yang ditambahkan daun bawang supaya rasa dan aromanya makin nikmat. Selain cita rasa lezat, ada manfaat daun bawang yang bisa kamu nikmati bila rutin mengonsumsinya.

9 Manfaat Daun Bawang yang Tak Hanya sebagai Taburan Masakan - Alodokter

Kandungan Nutrisi Daun Bawang

Di balik ukurannya yang mungil, nutrisi yang terkandung dalam daun bawang tidak main-main, nih. Dalam 100 gram atau sekitar 1 ikat daun bawang terkandung sekitar  32 kalori serta beberapa nutrisi penting lain yang diperlukan oleh tubuh, di antaranya:

  • 7 gram karbohidrat
  • 1,8 gram protein
  • 2,5 gram serat
  • 275 miligram kalium
  • 70 miligram kalsium
  • 20 miligram magnesium
  • 19 miligram vitamin C
  • 210 mikrogram vitamin K

Daun bawang juga dilengkapi dengan quercetin dan allicin yang memiliki efek antioksidan dan antikanker. Selain itu, daun bawang juga diketahui mengandung zat yang memiliki sifat antibakteri dan antiradang, lho. 

Ragam Manfaat Daun Bawang untuk Tubuh 

Tak hanya nikmat disantap, daun bawang juga bisa memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh berkat kandungan nutrisi dan zat antioksidannya yang melimpah.  Nah, berikut ini adalah beberapa manfaat daun bawang yang bisa kamu dapatkan: 

1. Memperkuat imunitas tubuh 

Daun bawang mengandung vitamin C, magnesium, dan senyawa quercetin yang bisa memperkuat kekebalan tubuh. Selain itu, antioksidan pada daun bawang juga mampu melindungi sel tubuh dari kerusakan, terutama akibat paparan radikal bebas

Nah, dengan imunitas tubuh yang sehat dan kuat, kamu pun jadi tidak mudah sakit dan akan lebih cepat sembuh saat jatuh sakit. 

2. Mencegah sembelit

Serat dalam daun bawang maupun makanan tinggi serat lainnya sangat bagus untuk pencernaan. Serat berperan penting dalam menjaga pergerakan usus agar tetap teratur, serta membuat tekstur tinja jadi lebih lunak dan padat agar mudah dikeluarkan. Daun bawang juga mengandung prebiotik yang baik untuk mendukung kesehatan dan fungsi usus dalam mencerna makanan.

Inilah mengapa manfaat daun bawang bisa membantumu mencegah sembelit. Untuk memperoleh manfaat daun bawang ini, kamu bisa menjadikannya sebagai tambahan berbagai hidangan, seperti capcai, tumis atau oseng-oseng sayuran, sate, atau sop.    

3. Menurunkan kadar kolesterol

Ada kabar baik bagi yang menderita kolesterol tinggi, nih. Pasalnya, penelitian menunjukkan bahwa kandungan serat serta allicin pada daun bawang mampu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), sekaligus meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).   

Oleh karena itu, jika kamu menderita kolesterol tinggi, mulailah menambahkan daun bawang dalam menu sehari-hari. Untuk memaksimalkan manfaat daun bawang ini, kamu juga perlu rutin olahraga, mengurangi makanan berlemak, serta perbanyak makan sayur, buah, dan kacang-kacangan, ya. 

4. Mengontrol tekanan darah tinggi 

Tak hanya bisa menurunkan kadar kolesterol, daun bawang juga bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Manfaat daun bawang ini berkat kandungan senyawa allicin dan kalium di dalamnya. 

Kedua kandungan di dalam daun bawang ini mampu menjaga pembuluh darah tetap lentur dan mengontrol kerja otot jantung, sehingga tekanan darah bisa tetap terkontrol dan stabil di kisaran normal.  

5. Mengurangi risiko terkena diabetes

Senyawa allicin dalam daun bawang diketahui memiliki efek antidiabetes. Ditambah lagi, daun yang kerap menjadi isian martabak telur ini mengandung karbohidrat kompleks, yakni jenis karbohidrat yang lebih lama dicerna tubuh sehingga tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang drastis. 

Oleh karena itu, rutin mengonsumsi daun bawang bisa membantu mengontrol kadar gula darah dan mengurangi risiko terkena diabetes.  

6. Mencegah kanker

Ini juga termasuk salah satu manfaat daun bawang yang begitu penting, nih. Manfaat ini berasal dari kandungan antioksidan dan zat allicin yang bersifat antikanker. Zat ini mampu mencegah serta menghambat pertumbuhan sel-sel kanker, termasuk pada kanker payudara, kanker usus besar, kanker hati, hingga kanker kulit.     

Namun, untuk mencegah kanker, kamu tidak bisa hanya mengandalkan daun bawang, ya. Secara umum, pencegahan kanker juga perlu dilakukan dengan penerapan pola hidup sehat, seperti rutin olahraga, tidak merokok, menjauhi minuman beralkohol, dan istirahat yang cukup.   

7. Membantu penurunan berat badan 

Mengonsumsi daun bawang memang tidak serta-merta bisa menurunkan berat badan, karena penggunaannya sangat kecil dalam masakan. Namun, manfaat daun bawang ini tetap dapat kamu rasakan jika menambahkannya ke dalam makanan sehat untuk diet, seperti telur kukus, sup ikan, atau ayam panggang.  

Soalnya, daun bawang tergolong rendah kalori dan mengandung serat yang membuatmu merasa kenyang lebih lama. Perasaan kenyang membuatmu bisa membatasi makan berlebihan yang akan berdampak positif pada penurunan berat badan.  

8. Memperkuat tulang 

Vitamin K dan kalsium adalah nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk memperkuat tulang, sehingga tulang tidak mudah patah atau mengalami osteoporosis. Oleh karena itu, kamu butuh asupan nutrisi tersebut dari makanan setiap harinya. 

Kabar baiknya, kandungan vitamin K dalam daun bawang cukup tinggi, nih! Dengan mengonsumsi ¼ ikat atau sekitar 25 gram daun bawang per hari saja, kamu sudah hampir memenuhi kebutuhan vitamin K harian orang dewasa. Daun bawang juga mengandung kalsium sehingga bisa membantu menjaga kekuatan tulang. 

9. Meredakan peradangan dan nyeri sendi

Daun bawang juga diyakini dapat meredakan peradangan dan nyeri sendi. Manfaat ini berkat senyawa aktif allicin, quercetin, asam amino, fenol, dan tanin di dalam daun bawang yang bersifat antiradang.  

Tips Memilih dan Mengolah Daun Bawang

Sebelum mengolah daun bawang, pastikan kamu tidak salah dalam membedakan daun bawang dengan bawang prei. Sekilas, keduanya memang mirip sehingga sering dianggap sama. Padahal, keduanya berbeda, ya. 

Perbedaan yang paling mendasar adalah ukurannya. Bawang prei memiliki ukuran batang dan daun yang lebih besar daripada daun bawang. Perbedaan kedua ialah aroma bawang prei lebih lembut dengan rasa yang manis dan creamy. Sementara itu, daun bawang memiliki aroma yang tajam dengan rasa yang cenderung pedas.  

Manfaat keduanya, sih, hampir serupa. Namun, penggunaannya dalam masakan mungkin berbeda. Jika daun bawang umumnya menjadi isian martabak atau taburan pada sop dan soto, bawang prei biasanya diolah menjadi campuran salad atau saus. 

Setelah mengenali perbedaan bawang prei dan daun bawang, pastikan kamu mengetahui cara pengolahan daun bawang yang tepat supaya manfaat yang diserap tubuh lebih optimal.

Dalam mengolah daun bawang, pastikan tidak memasaknya terlalu lama supaya kandungan senyawa allicin tidak hilang. Jadi, kamu bisa menambahkan daun bawang pada tahap akhir memasak atau dikonsumsi mentah sebagai taburan hidangan.

Sebagai catatan, allicin terbentuk setelah daun bawang dipotong. Nah, kadar allicin ini bisa meningkat jika kamu mendiamkan potongan daun bawang selama 10 menit sebelum dimasak atau dikonsumsi. Dengan begitu, manfaat daun bawang yang kamu peroleh bisa lebih maksimal. 

Meski manfaatnya cukup banyak, sayuran ini kaya akan vitamin K yang membuat kerja obat pengencer darah menjadi tidak efektif. Jadi, bila kamu mengonsumsi obat pengencer darah, lakukan dulu konsultasi ke dokter dengan chat secara online di aplikasi Alodokter, untuk mengetahui boleh atau tidaknya makan daun bawang, ya.