Pemanasan global adalah meningkatnya suhu udara rata-rata Bumi. Bila tidak segera dilakukan penanganan, peningkatan suhu ini tidak hanya dapat memengaruhi iklim global, tetapi juga kondisi kesehatan manusia.

Pemanasan global atau global warming dapat terjadi akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran sampah, mesin kendaraan, atau pabrik, yang menyebabkan peningkatan kadar karbon dioksida dan gas lain di atmosfer. Hal ini membuat panas matahari terperangkap di atmosfer dan memicu peningkatan suhu di Bumi.

Pemanasan Global, Waspadai 5 Penyakit yang Bisa Disebabkannya - Alodokter

Peningkatan suhu Bumi ditandai dengan naiknya permukaan air laut akibat mencairnya gletser dan perubahan pola curah hujan. Fenomena cuaca ekstrem pun menjadi lebih sering terjadi.

Perubahan iklim yang tidak menentu tersebut dapat memengaruhi kualitas dan kebersihan lingkungan, seperti udara, sumber air, dan tanah. Bila sampai terjadi pencemaran, hal ini akan berdampak pada kesehatan manusia.

Penyakit yang Dapat Terjadi akibat Pemanasan Global

Pemanasan global tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik seseorang, tetapi juga kesehatan mentalnya. Berikut ini adalah beberapa gangguan kesehatan yang berisiko terjadi sebagai dampak dari pemanasan global:

1. Penyakit pernapasan

Pemanasan global menyebabkan alergen, polusi udara, dan gas berbahaya lain terperangkap di dalam Bumi. Hal ini bisa membuatnya mudah terhirup oleh manusia dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit pernapasan, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan asma.

Anak-anak adalah kelompok paling rentan terkena dampak dari pemanasan global. Selain itu, polusi udara akibat pemanasan global juga dapat merusak fungsi dan menghambat pertumbuhan paru-paru anak.

2. Penyakit menular

Pemanasan global menyebabkan suhu udara naik dan curah hujan meningkat. Hal ini berkaitan dengan peningkatan jumlah dan perluasan penyebaran hewan pembawa penyakit, terutama di daerah tropis seperti Indonesia.

Salah satu hewan pembawa penyakit yang paling banyak ditemukan adalah nyamuk. Hewan ini menjadi perantara berbagai penyakit, seperti malaria, demam berdarah, dan kaki gajah.

3. Penyakit mental

Perubahan iklim dapat memicu terjadinya bencana alam, seperti badai, banjir, kekeringan, dan gelombang panas. Menghadapi bencana yang berkaitan dengan iklim dan cuaca ternyata bisa menyebabkan stres, gangguan kecemasan, depresi, gangguan stres pascatrauma, bahkan percobaan bunuh diri.

Meski demikian, dampak pemanasan global biasanya lebih rentan dialami oleh orang yang sebelumnya mengalami gangguan kesehatan mental. Hal ini karena beberapa jenis obat terkait masalah kejiwaan akan mengganggu kemampuan seseorang untuk mengatur suhu tubuh dan sensitivitas tubuh mereka terhadap udara panas sehingga dampak pemanasan global akan terasa lebih parah.

4. Heat stroke

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pemanasan global bisa menyebabkan gelombang panas, yaitu kondisi dimana cuaca menjadi sangat panas dengan suhu 40°C atau lebih.

Ketika seseorang terkena paparan gelombang panas dalam durasi yang lama, bahkan hingga di luar batas toleransi tubuhnya, hal itu bisa menyebabkan orang tersebut mengalami heat stroke.

Heat stroke tidak bisa dianggap sepele dan perlu segera ditangani oleh dokter karena ini merupakan kondisi darurat medis yang bisa menyebabkan kerusakan permanen di otak, bahkan menyebabkan kematian.

5. Malnutrisi

Pemanasan global juga memengaruhi ketersediaan, kualitas, dan keanekaragaman pangan di suatu negara sehingga menyebabkan krisis pangan dan memicu terjadinya malnutrisi atau kekurangan gizi.

Kondisi tersebut terjadi karena perubahan cuaca yang ekstrem dan tidak menentu menyebabkan beberapa tanaman tidak dapat tumbuh dan rentan terserang hama. Selain itu, meningkatnya suhu permukaan laut juga dapat menyebabkan kandungan merkuri dalam makanan laut meningkat.

Cara Menjaga Bumi dari Pemanasan Global

Ketidakstabilan iklim dapat mengancam kesehatan dan kehidupan manusia. Bahkan, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), perubahan iklim berisiko menambah 250.000 jumlah kematian per tahun pada tahun 2030–2050.

Hal itu terjadi karena meningkatnya kasus malaria dan diare, kekurangan gizi pada anak, dan pencemaran yang berdampak pada pola hidup tidak sehat. Oleh karena itu, ada beberapa langkah sederhana yang dapat Anda lakukan untuk menjaga Bumi dari dampak pemanasan global, yaitu:

  • Matikan perangkat elektronik setelah digunakan atau saat tidak terpakai.
  • Batasi produksi limbah dengan menggunakan air secukupnya saat mandi atau mencuci.
  • Gunakan transportasi umum dan kurangi frekuensi penggunaan kendaraan pribadi.
  • Tanamlah tumbuhan di pekarangan rumah atau di dalam pot.
  • Jangan membakar sampah rumah tangga, termasuk daun dan ranting-ranting pohon.
  • Lakukan daur ulang terhadap sampah kertas atau plastik yang dapat diolah dan digunakan kembali.

Beberapa langkah pencegahan di atas bisa Anda lakukan untuk mengurangi efek pemanasan global dan menjaga kelangsungan hidup generasi selanjutnya.

Jika Anda mengalami gejala penyakit akibat pemanasan global yang telah disebutkan di atas, seperti sakit kepala, mual, muntah, atau sesak napas, periksakanlah ke dokter. Dengan begitu, dokter bisa menegakkan diagnosis dan memberikan penanganan yang tepat.