Tanda khas anoreksia nervosa, yaitu tubuh yang sangat kurus, juga dapat diduga terjadi akibat kondisi lain, misalnya gangguan metabolik. Itulah sebabnya diperlukan diagnosis oleh dokter agar pasien mendapatkan penanganan yang tepat. 

Diagnosis anoreksia nervosa dapat dipastikan melalui serangkaian pemeriksaan di bawah ini:

Pemeriksaan riwayat kesehatan 

Pada pemeriksaan awal, dokter akan menanyakan beberapa hal kepada pasien.  Jika pasien menyembunyikan kondisinya, dokter dapat bertanya kepada anggota keluarga pasien.

Beberapa pertanyaan yang akan diajukan meliputi:

  • Gejala yang dialami dan kapan kemunculannya
  • Pikiran dan perasaan negatif yang dialami
  • Perilaku makan beberapa bulan terakhir 
  • Pandangan diri pasien terhadap bentuk tubuhnya
  • Penyakit yang diderita pasien atau keluarganya 
  • Pengalaman yang memicu munculnya gangguan makan sebagai pengalihan rasa sedih, misalnya kehilangan orang yang disayangi

Berdasarkan cara menurunkan berat badan, anoreksia nervosa terbagi dalam 2 jenis, yaitu:

 

  • Restricting (pembatasan), yaitu dengan membatasi jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi secara berlebihan
  • Binge eating/purging, obat pencahar

 

Pemeriksaan fisik

Diagnosis dapat dimulai dengan pemeriksaan tanda-tanda vital, meliputi detak jantung, tekanan darah, dan suhu. Setelah itu, dokter juga akan memeriksa kondisi kulit dan kuku pasien, yang dapat menunjukkan tanda dari anoreksia.

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan berat badan pasien yang disesuaikan dengan tinggi badan, usia, serta durasi penurunannya. 

Dokter akan menghitung indeks massa tubuh (IMT) dan membandingkan seberapa banyak berat badan turun dalam 6 bulan terakhir. Nilai IMT <17 kg/m2 dikategorikan sebagai berat badan kurang. 

Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan kondisi lain yang menyebabkan penurunan berat badan, serta memeriksa risiko terjadinya komplikasi. Beberapa tes tersebut adalah:

  • Tes laboratorium, seperti tes urine, pengukuran kadar elektrolit dan kadar protein melalui tes darah, serta pemeriksaan fungsi hati, ginjal, dan tiroid 
  • Foto Rontgen, untuk mengetahui kepadatan tulang, serta kemungkinan adanya infeksi paru-paru (pneumonia) atau gangguan jantung 
  • Tes fungsi saraf, guna memeriksa kemampuan motorik dan sensorik 
  • Evaluasi psikologis pasien, guna memeriksa kemungkinan adanya gangguan kesehatan mental yang mengiringi gejala anoreksia, seperti depresi

Seseorang dapat dinyatakan menderita anoreksia nervosa jika gejala anoreksia nervosa telah berlangsung setidaknya dalam 3 bulan terakhir. Lewat serangkaian pemeriksaan, diagnosis anoreksia nervosa dapat dipastikan bila terdapat kriteria di bawah ini:

  • Penurunan berat badan ekstrem tidak disebabkan oleh kondisi medis atau tidak tersedianya makanan  
  • Selalu membatasi asupan makanan
  • Ketakutan yang ekstrem terhadap kenaikan berat badan atau menjadi gemuk
  • Mengalami gangguan dalam memandang tubuhnya sendiri, seperti menyangkal bahwa berat badannya sudah di bawah normal