Mungkin masih banyak yang langsung panik ketika bersentuhan dengan orang yang memiliki panu. Pertanyaan, "Apakah panu bisa menular?", pun sering kali terlintas di pikiran. Namun, sebelum kamu khawatir dan jaga jarak, yuk cari tahu fakta medisnya di artikel ini!

Panu dalam dunia medis dikenal dengan istilah tinea versicolor atau pityriasis versicolor. Ini merupakan gangguan kulit berupa munculnya bercak dengan warna terang yang disebabkan oleh infeksi jamur Malassezia. Namun, pada kasus tertentu, panu juga bisa menyebabkan bercak kecoklatan atau berwarna lebih gelap dari warna kulit normal.

Apakah Panu Bisa Menular? Cek Informasinya di Sini! - Alodokter

Munculnya bercak-bercak di kulit akibat panu bisa cuma sedikit dan kecil-kecil, tetapi bisa juga lumayan banyak dan melebar. Karena perubahan warna kulit ini, nggak sedikit orang yang khawatir dan bertanya-tanya, "Apakah panu bisa menular?". 

Apakah Panu Bisa Menular? Ini Dia Jawabannya.

Jawaban dari pertanyaan: “Apakah panu bisa menular?” adalah tidak ya. Panu bukanlah penyakit kulit yang menular. Jadi, kamu tidak perlu takut atau khawatir berlebihan untuk berdekatan dengan pasangan atau anggota keluarga yang memiliki panu. 

Pada dasarnya, panu adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur Malassezia. Sebenarnya, jamur Malassezia merupakan jenis jamur yang tidak berbahaya dan memang hidup normal di permukaan kulit manusia. Namun, jika jamur ini tumbuh dan berkembang biak terlalu cepat, jamur Malassezia bisa menyebabkan panu. 

Meski tidak menular, panu terkadang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan sedikit gatal, terutama ketika kulit sering lembab atau basah. Selain itu, ada sejumlah faktor yang menyebabkan jamur Malassezia tumbuh sangat cepat, yaitu:

  • Cuaca yang panas
  • Tubuh banyak berkeringat, lembap, dan tidak segera mengganti pakaian
  • Kulit sangat berminyak
  • Perubahan hormon di tubuh
  • Sistem kekebalan tubuh sedang melemah

Tips Mengurangi Risiko Terkena Panu

Jadi, sudah jelas ya kalau panu bukanlah penyakit menular. Karena tidak menular, kamu tidak perlu khawatir berdekatan dengan pasangan atau anggota keluarga di rumah yang memiliki panu ya. Dengan pengobatan yang tepat, umumnya panu bisa sembuh kok.

Kamu juga bisa melakukan beberapa hal berikut ini untuk mengurangi risiko terkena panu, yaitu:

  • Hindari melakukan aktivitas yang lama di luar ruangan saat cuaca panas
  • Pakailah pakaian yang tidak ketat dan berbahan katun agar menyerap keringat
  • Segera ganti pakaian jika berkeringat
  • Gunakan tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan
  • Hindari penggunaan barang pribadi bersamaan dengan penderita panu, seperti handuk dan pakaian, untuk menjaga kebersihan tubuh
  • Keringkan tubuh dengan baik dengan handuk bersih setelah mandi

Jadi, tidak perlu langsung menjaga jarak dan takut berdekatan dengan penderita panu ya karena penyakit ini tidak menular kok. Risiko kamu mengalami panu pun akan semakin berkurang jika kamu rutin menjaga kebersihan tubuh dan segera mengganti pakaian ketika tubuh banyak berkeringat atau sedang basah.

Jika kamu tinggal bersama seseorang yang mengidap panu, seperti pasangan atau anggota keluarga, cobalah untuk mengajaknya melakukan konsultasi di rumah sakit terdekat atau melalui Chat Bersama Dokter

Melalui konsultasi, dokter akan melakukan pemeriksaan sekaligus meresepkan obat antijamur agar panu segera sembuh. Umumnya, dokter akan meresepkan obat antijamur berupa krim, salep, sampo, atau obat minum. Obat antijamur ini perlu dikonsumsi atau digunakan secara rutin sesuai dosis yang dianjurkan dokter. 

Biasanya, panu akan sembuh dalam waktu 2 minggu setelah rutin menggunakan atau mengonsumsi obat antijamur dari dokter.