Asma yang parah dapat menyebabkan status asmatikus, yaitu kondisi ketika penderita tidak merespons pengobatan biasa sehingga membutuhkan penanganan darurat di rumah sakit.
Status asmatikus dapat menimbulkan sejumlah komplikasi pada penderita asma, yaitu:
1. Gagal napas
Gagal napas terjadi ketika paru-paru tidak mampu memasukkan cukup oksigen atau mengeluarkan cukup karbon dioksida dari tubuh. Pada penderita asma, hal ini terjadi akibat penyempitan dan peradangan pada saluran pernapasan yang disertai dengan penumpukan lendir, sehingga udara sulit keluar masuk.
2. Henti jantung
Pada penderita asma, sumbatan parah pada saluran napas dapat mengurangi pasokan oksigen ke jantung dan meningkatkan risiko terjadinya henti jantung, yaitu kondisi ketika jantung berhenti berdetak secara mendadak. Henti jantung merupakan keadaan darurat yang memerlukan penanganan segera dengan resusitasi jantung paru (RJP) atau defibrillator.
3. Hipoksemia
Hipoksemia adalah kondisi ketika kadar oksigen dalam darah lebih rendah dari normal. Pada penderita asma, hipoksemia biasanya terjadi saat serangan asma berlangsung. Penyempitan dan peradangan di saluran napas membuat udara sulit masuk ke paru-paru, sehingga oksigen yang masuk ke aliran darah juga berkurang.
4. Alkalosis respiratorik
Alkalosis respiratorik adalah kondisi ketika kadar karbon dioksida (CO₂) dalam darah terlalu rendah, sehingga keseimbangan asam-basa tubuh terganggu dan darah menjadi terlalu basa.
Pada penderita asma, alkalosis respiratorik bisa terjadi saat serangan asma awal. Kondisi ini disebabkan oleh hiperventilasi atau napas terlalu cepat, yang membuat tubuh mengeluarkan CO₂ lebih banyak dari normal.
5. Hiperkarbia
Hiperkarbia adalah kondisi ketika kadar karbon dioksida (CO₂) di dalam darah terlalu tinggi. Pada penderita asma berat, penyempitan saluran napas membuat udara sulit keluar dari paru-paru. Akibatnya, karbon dioksida menumpuk di tubuh dan mengganggu keseimbangan asam-basa darah.
Penumpukan karbon dioksida ini dapat memicu gejala seperti sakit kepala, kantuk berlebihan, kebingungan, hingga penurunan kesadaran.
6. Pneumotoraks
Pneumotoraks adalah kondisi ketika udara masuk ke ruang di antara paru-paru dan dinding dada (rongga pleura), sehingga paru-paru mengempis sebagian atau seluruhnya. Pada penderita asma, hal ini dapat terjadi akibat tekanan berlebihan di paru-paru saat serangan asma berat.
7. Pneumomediastinum
Pneumomediastinum terjadi ketika udara bocor dari paru-paru ke rongga mediastinum, yaitu area di tengah dada yang berisi jantung, pembuluh darah besar, dan saluran pernapasan utama. Pada penderita asma, kondisi ini bisa terjadi karena tekanan udara yang tinggi di paru-paru menyebabkan udara bocor ke jaringan di sekitar.
Asma juga dapat menyebabkan penderitanya sering masuk IGD atau menjalani perawatan di rumah sakit akibat serangan asma. Selain itu, penderita juga dapat mengalami komplikasi lain yang memengaruhi kualitas hidup, berupa:
- Gangguan pada aktivitas sehari-hari, seperti tidur, bekerja, dan bersekolah
- Penyempitan saluran pernapasan secara permanen sehingga memengaruhi kemampuan bernapas
- Efek samping akibat penggunaan obat asma dalam jangka panjang
- Gangguan pertumbuhan dan gangguan belajar pada anak-anak
- Risiko stres, cemas, dan depresi yang lebih tinggi pada orang dewasa