Azitran adalah obat antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri. Obat yang berisi azithromycin ini dapat digunakan untuk menangani infeksi bakteri bergejala ringan hingga sedang, misalnya radang amandel, bronkitis, sinusitis, hingga infeksi menular seksual.

Azithromycin yang terkandung dalam Azitran merupakan antibiotik golongan makrolida. Obat ini memiliki kemampuan untuk menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Cara kerjanya adalah dengan mengganggu pembentukan protein yang dibutuhkan oleh bakteri untuk hidup dan berkembang biak.

Azitran - Alodokter

Perlu diketahui bahwa obat antibiotik berisi azithromycin, seperti Azitran, tidak bisa digunakan untuk mengatasi infeksi virus, seperti flu. Selain itu, obat ini tidak bisa digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri penyebab sifilis.

Azitran hadir dalam sediaan kaplet 500 mg. Obat ini hanya bisa diperoleh dengan resep dokter.

Apa Itu Azitran

Bahan aktif Azithromycin
Golongan Obat resep
Kategori Antibiotik makrolida
Manfaat Mengobati berbagai infeksi bakteri, termasuk penyakit menular seksual, seperti gonore, uretritis, dan servisitis
Dikonsumsi oleh Dewasa usia ≥16 tahun
Azitran untuk ibu hamil Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko azitrhromycin terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Penggunaan Azitran pada ibu hamil hanya dibolehkan jika benar-benar diperlukan menurut penilaian dokter..
Azitran untuk ibu menyusui Produk azitrhromycin, seperti Azitran, umumnya aman diminum oleh ibu menyusui dan jarang menyebabkan efek samping pada bayi yang disusui.
Hubungi dokter jika muncul keluhan pada bayi, seperti tidak mau menyusu, muntah, diare, atau muncul bercak putih di rongga mulutnya, selama Anda menjalani terapi dengan obat ini.
Bentuk obat Kaplet

Peringatan sebelum Mengonsumsi Azitran

Hal-hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menjalani pengobatan infeksi bakteri dengan Azitran adalah:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang dimiliki. Azitran tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap azithromycin atau obat antibiotik lain dari golongan makrolida, seperti erythromycin dan clarithromycin.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang atau pernah mengalami penyakit liver, myasthenia gravis, penyakit ginjal, hipokalemia, hipomagnesia, cystic fibrosis, atau penyakit jantung, termasuk gagal jantung.
  • Beri tahu dokter jika Anda atau keluarga Anda memiliki riwayat gangguan irama jantung (aritmia), kelainan pada hasil EKG, atau henti jantung mendadak pada usia muda.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah mengalami diare setelah minum obat antibiotik apa pun sebelumnya.
  • Informasikan kepada dokter jika sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
  • Diskusikan dengan dokter perihal konsumsi Azitran jika sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Azitran jika direncanakan untuk menjalani vaksinasi apa pun. Kandungan azithromycin dalam obat ini bisa menurunkan efektivitas vaksin
  • Hindari terlalu lama berada di bawah paparan sinar matahari langsung selama mengonsumsi Azitran. Gunakan tabir surya dan pakaian tertutup jika hendak beraktivitas di luar ruangan pada siang hari. Penggunaan obat yang mengandung azithromycin bisa membuat kulit mudah mengalami sunburn.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Azitran jika direncanakan menjalani tindakan medis apa pun.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah minum

Dosis dan Aturan Pakai Azitran

Berikut adalah rekomendasi dosis Azitran berdasarkan kondisi yang ditangani:

  • Kondisi: Pneumonia, faringitis, tonsilitis, infeksi kulit tanpa komplikasi
    Dosis 500 mg (1 kaplet), 1 kali sehari pada hari pertama. Pengobatan dilanjutkan dengan 250 mg (½ kaplet), 1 kali sehari pada hari ke-2 sampai hari ke-5.
  • Kondisi: Bronkitis kronis yang kambuh
    Dosis: 500 mg (1 kaplet), 1 kali sehari, selama 3 hari.
    Dosis alternatif: 500 mg (1 kaplet), 1 kali sehari pada hari pertama, diikuti dengan 250 mg (½ kaplet), 1 kali sehari pada hari ke-2 sampai hari ke-5.
  • Kondisi: Sinusitis akut karena infeksi bakteri
    Dosis 500 mg (1 kaplet), 1 kali sehari, selama 3 hari.
  • Kondisi: Infeksi menular seksual, seperti gonore, chancroid, uretritis atau servisitis akibat gonore maupun infeksi Chlamydia
    Dosis 1.000 mg (2 kaplet) sebagai dosis tunggal

Cara Mengonsumsi Azitran dengan Benar

Konsumsilah Azitran sesuai anjuran dokter dan petunjuk yang tertera pada kemasan obat. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa sepengetahuan dokter.

Berikut adalah cara menggunakan Azitran dengan benar:

  • Konsumsilah Azitran bersama dengan makanan untuk mencegah timbulnya sakit perut.
  • Untuk dosis 1 kaplet per hari, telan kaplet Azitran dengan bantuan segelas air putih. Sementara itu, untuk dosis ½ kaplet per hari, belah kaplet menjadi dua bagian. Minumlah separuh kaplet pertama, kemudian sisa separuh kaplet dikonsumsi pada hari berikutnya.
  • Jika Anda sedang menggunakan obat antasida yang mengandung alumunium atau magnesium, konsumsilah obat tersebut 2 jam sebelum atau sesudah minum Azitran.
  • Konsumsilah Azitran pada waktu yang sama setiap harinya agar hasil pengobatan maksimal. Jika Anda lupa, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal konsumsi berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Konsumsilah Azitran sampai batas waktu yang ditentukan oleh dokter. Hal ini untuk mencegah terjadinya resistensi antibiotik yang dapat membuat infeksi kambuh dan lebih sulit untuk disembuhkan.
  • Simpan Azitran di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari sinar matahari langsung, serta jauh dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Azitran dengan Obat Lain

Azithromycin yang terkandung dalam Azitran dapat menimbulkan interaksi jika digunakan bersama obat-obat tertentu. Efek yang bisa terjadi meliputi:

  • Peningkatan risiko terjadinya aritmia jika digunakan bersama quinidine, procainamide, amiodarone, pimozide, cisapride, terfenadine, alfuzosin, aripiprazole, clozapine, atau vemurafenib
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan obat pengencer darah, seperti warfarin
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping obat digoxin, colchicine, atau ciclosporin
  • Penurunan efektivitas vaksin bakteri hidup, seperti vaksin BCG
  • Penurunan efektivitas azithromycin jika dikonsumsi bersamaan atau dalam waktu dekat dengan obat antasida yang mengandung alumunium atau magnesium

Agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, pastikan untuk berkonsultasi ke dokter sebelum menggunakan obat lain bersama Azitran.

Efek Samping dan Bahaya Azitran

Efek samping yang bisa terjadi setelah minum obat berisi azithromycin, seperti Azitran, adalah:

  • Mual atau muntah
  • Sakit maag atau sakit perut
  • Diare
  • Sakit kepala
  • Perubahan rasa pada lidah
  • Hilang nafsu makan

Hubungi dokter jika efek samping yang timbul tidak membaik atau makin parah. Carilah pertolongan medis apabila setelah minum Azitran Anda mengalami reaksi alergi atau efek samping serius berikut ini:

  • Diare berat yang tidak kunjung reda, disertai darah pada feses dan kram perut yang berat
  • Pusing berat seperti akan pingsan, sesak napas, jantung berdebar, detak jantung tidak beraturan
  • Gangguan fungsi hati, yang gejalanya berupa urine berwarna gelap, tinja berwarna pucat, perut bengkak dan nyeri, kulit atau bagian putih mata menguning (penyakit kuning)
  • Demam disertai ruam lepuh yang berisi nanah di seluruh tubuh
  • Mudah memar atau perdarahan yang tidak jelas penyebabnya
  • Tubuh lemas atau sangat lelah, lemah otot tanpa sebab yang jelas, otot bergerak sendiri tanpa disengaja
  • Penglihatan buram, kelopak mata turun (ptosis)
  • Kesulitan saat menelan atau berbicara
  • Telinga berdenging (tinnitus), vertigo, tidak dapat mendengar dengan jelas atau tidak dapat mendengar sama sekali
  • Gejala pankreatitis, seperti nyeri berat yang muncul secara tiba-tiba di perut bagian tengah
  • Gejala infeksi jamur di mulut (kandidiasis oral), misalnya bercak putih di mulut
  • Infeksi jamur di vagina, yang bisa ditandai dengan keputihan