Anak-anak memang cenderung lebih aktif bergerak. Namun, banyak yang bilang, anak yang aktif berlebihan atau hiperaktif disebabkan karena banyak konsumsi gula. Sebenarnya, bagaimana fakta medis tentang anggapan ini?

Hiperaktif sering dikaitkan dengan anak yang tidak bisa diam. Hiperaktif harus dibedakan dengan anak yang lebih aktif dari biasanya atau kondisi ADHD. Aktifnya anak ADHD cenderung parah hingga tidak bisa memusatkan perhatian dan mengalami kesulitan belajar.

Benarkah Konsumsi Gula Berlebih Picu Anak Hiperaktif? - Alodokter

Fakta di Balik Anggapan Gula Bikin Anak Hiperaktif

Anggapan ini benar lho, Bun. Konsumsi gula berlebih dapat membuat anak lebih aktif dari biasanya, atau dikenal dengan istilah sugar rush. Hal ini bisa terkadi karena konsumsi gula akan diubah lebih cepat menjadi energi.

Memang sih, belum ada hubungan pasti antara konsumsi gula terhadap kemunculan sifat hiperaktif. Hingga saat ini, faktor genetik dan lingkungan diketahui lebih berperan dalam memicu hiperaktif pada anak dibandingkan dengan faktor pola makan.

Selain itu, kepercayaan orang tua terhadap mitos gula menyebabkan hiperaktif juga bisa membuat anak menjadi lebih aktif. Contohnya, orang tua berkali-kali bicara pada anak, “Awas, nanti habis makan banyak kue, kamu pasti lari-larian terus, deh”. Kalimat tersebut bisa mendorong anak menjadi lebih aktif setelah makan kue.

Konsumsi Gula Olahan pada Anak Tetap Perlu Dibatasi

Walaupun hubungan konsumsi gula dengan hiperaktif pada anak belum terbukti benar, bukan berarti Bunda bisa mengizinkan Si Kecil mengonsumsi makanan atau minuman tinggi gula sesukanya. Hal ini karena bahaya makanan manis lainnya tetap mengintai kesehatan anak.

Sejumlah alasan berikut bisa menjadi pertimbangan sebelum memberi makanan dan sajian tinggi gula:

  • Tidak tercukupinya gizi anak. Sajian tinggi gula biasanya minim kandungan nutrisi, termasuk vitamin dan mineral. Hal ini dapat membuat gizi anak tidak terpenuhi.
  • Meningkatnya risiko obesitas akibat konsumsi gula olahan berlebih.
  • Rentan mengalami kerusakan gigi, seperti gigi berlubang.

Di masa pertumbuhannya ini, Bunda disarankan menghindari pemberian gula berlebih pada anak, ya. Lebih baik, sajikan makanan bernutrisi seimbang supaya tumbuh kembang Si Kecil menjadi lebih optimal.

Bunda tetap harus waspada jika Si Kecil terlihat sangat aktif, cenderung impulsif, dan sulit mengendalikan emosi. Sebaiknya, bawa Si Kecil ke dokter guna mendapatkan pemeriksaan dan penanganan sesuai dengan kondisi Si Kecil.