Benjolan di perut sering kali membuat cemas, apalagi jika muncul tiba-tiba atau terasa nyeri saat disentuh. Penting untuk mengetahui berbagai kemungkinan penyebab benjolan di perut agar Anda dapat menentukan langkah yang tepat, sehingga penanganannya pun bisa dilakukan secara optimal.

Sebagian besar benjolan di perut bersifat jinak dan tidak berbahaya. Namun, hal ini juga bisa menjadi tanda dari kondisi tertentu yang memerlukan perhatian medis. Dengan memahami penyebab benjolan di perut, Anda bisa lebih waspada dan mengambil keputusan yang tepat untuk kesehatan diri sendiri maupun keluarga.

Benjolan di Perut, Kenali Penyebab dan Gejala yang Perlu Diwaspadai - Alodokter

Benjolan di Perut dan Penyebabnya

Ada berbagai penyebab benjolan di perut, mulai dari kondisi ringan hingga serius. Berikut ini adalah beberapa penyebab yang paling sering terjadi:

1. Lipoma

Lipoma adalah benjolan lemak jinak yang tumbuh di bawah kulit. Biasanya, benjolan ini tidak nyeri, terasa lembek, dan bisa digerakkan saat ditekan.

Meskipun tidak berbahaya, lipoma sering membuat khawatir karena bentuknya yang jelas terlihat. Namun, lipoma umumnya tidak membutuhkan perawatan khusus kecuali mengganggu atau bertambah besar.

2. Hernia

Benjolan di perut juga dapat disebabkan oleh hernia. Kondisi ini terjadi saat jaringan atau organ dalam perut menonjol akibat melemahnya dinding perut. Benjolan biasanya muncul atau membesar saat batuk, mengejan, atau mengangkat beban berat.

Benjolan hernia biasanya terasa lunak dan akan masuk kembali saat didorong pelan, terutama saat berbaring. Kondisi ini memerlukan perhatian medis jika menimbulkan nyeri berat atau tidak bisa kembali ke posisi semula.

3. Kista

Kista merupakan benjolan berisi cairan yang tumbuh di bawah kulit atau organ tertentu di perut. Sebagian besar kista tidak berbahaya, tetapi benjolan di perut yang satu ini dapat membesar dan menimbulkan rasa tidak nyaman.

Pada beberapa kondisi, kista bisa mengalami infeksi atau pecah, sehingga menyebabkan nyeri mendadak. Jika ukuran kista bertambah besar atau menyebabkan keluhan, sebaiknya segera periksa ke dokter.

4. Abses

Abses adalah benjolan berisi nanah yang terjadi akibat infeksi bakteri. Umumnya, abses terasa nyeri, berwarna merah, dan hangat saat disentuh.

Selain itu, benjolan di perut akibat kista bisa menimbulkan gejala lain, seperti demam atau badan terasa tidak enak. Abses perlu mendapat penanganan segera agar infeksi tidak meluas ke jaringan lain.

5. Tumor atau kanker

Benjolan di perut yang tumbuh cepat, keras, tidak bisa digerakkan, dan kadang disertai gejala lain, seperti penurunan berat badan, harus diwaspadai sebagai kemungkinan tumor atau kanker.

Kondisi ini tidak boleh diabaikan, karena penanganan sedini mungkin dapat meningkatkan peluang kesembuhan. Segera periksakan jika Anda menemukan ciri-ciri ini.

6. Limfadenopati

Limfadenopati adalah pembengkakan kelenjar getah bening. Hal ini bisa terjadi akibat infeksi atau peradangan pada saluran pencernaan dan organ di sekitar perut.

Benjolan di perut akibat pembengkakan kelenjar sering kali disertai rasa nyeri dan kadang demam. 

Benjolan di Perut dan Gejala yang Perlu Diwaspadai

Beberapa ciri dari benjolan di perut mengindikasikan kondisi serius dan memerlukan penanganan medis segera. Berikut ini adalah tanda-tanda yang perlu diperhatikan:

  • Benjolan terasa keras, tidak bisa digerakkan, dan makin membesar dengan cepat
  • Nyeri berat yang tidak membaik dengan pengobatan biasa
  • Disertai demam tinggi, mual, muntah, atau penurunan berat badan drastis
  • Kulit di atas benjolan berubah warna atau mengalami luka
  • Benjolan muncul setelah cedera di perut atau timbul tanpa sebab yang jelas

Cara menangani benjolan di perut bergantung pada penyebab dan gejala yang menyertainya. Tidak semua benjolan memerlukan tindakan medis, tetapi penting untuk mengetahui langkah yang tepat agar tidak memperparah kondisi.

Jika benjolan di perut tidak nyeri, tidak membesar, dan tidak disertai gejala berat, Anda dapat mengamati perubahan yang terjadi secara mandiri. Hindari memencet atau memanipulasi benjolan sendiri karena dapat meningkatkan risiko infeksi atau iritasi.

Untuk benjolan akibat lipoma kecil atau kista sederhana, dokter biasanya hanya akan menyarankan observasi, terutama jika tidak menimbulkan keluhan. Namun, jika benjolan menyebabkan nyeri, perubahan warna kulit, keluar nanah, atau makin membesar, penanganan medis sangat diperlukan.

Penanganan medis bisa meliputi pemberian obat antibiotik jika ada infeksi, tindakan medis sederhana seperti pengeringan abses, atau pembedahan untuk hernia, kista besar, atau tumor yang dicurigai ganas. Pemeriksaan dan tindakan lanjutan akan disesuaikan dengan hasil diagnosis dan kebutuhan pasien.

Menjaga pola hidup sehat, seperti menjaga berat badan ideal, rajin berolahraga, dan menghindari mengangkat beban berat, dapat membantu mencegah terjadinya benjolan tertentu, misalnya hernia. 

Namun, jika Anda sudah terlanjur mengalami benjolan di perut dan masih ragu mengenai kondisi yang mendasarinya, segera konsultasikan ke dokter, baik secara langsung maupun melalui fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER, agar mendapat saran dan penanganan yang paling sesuai.