Benjolan di testis dapat timbul pada kulit atau bagian dalam testis. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh faktor yang ringan, seperti penumpukan cairan atau peradangan. Namun, gejala dan kondisi tertentu dapat menandakan adanya penyebab lain yang perlu segera ditangani.
Testis atau buah zakar adalah organ dalam sistem reproduksi pria yang berperan penting untuk memproduksi sperma dan hormon testosteron. Namun, ada kalanya organ ini mengalami gangguan atau masalah yang dapat mengganggu fungsinya, mulai dari nyeri, bengkak, perubahan ukuran, hingga timbul benjolan.
Benjolan di testis dapat timbul pada salah satu atau kedua testis dengan berbagai karakteristik yang berbeda. Ada yang teraba keras, lembek, atau tumbuh dengan cepat secara tiba-tiba. Pada kebanyakan kasus, benjolan di testis memerlukan penanganan secara medis, bahkan yang bersifat darurat, agar terhindar dari komplikasi.
Benjolan di Testis dan Berbagai Penyebabnya
Berikut adalah berbagai penyebab benjolan di testis beserta gejala yang menyertainya:
1. Folikulitis
Benjolan di testis dapat disebabkan oleh folikulitis, yaitu peradangan atau infeksi pada folikel rambut yang ada di kulit testis (skrotum). Kondisi ini dapat menimbulkan benjolan kecil berisi nanah yang bisa terasa gatal atau sedikit nyeri saat disentuh.
Folikulitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus, ingrown hair, serta iritasi akibat keringat dan gesekan pakaian yang terlalu ketat. Kebanyakan kasus folikulitis di testis tergolong ringan dan dapat sembuh sendiri dengan menjaga kebersihan area kelamin.
2. Kutil testis
Kutil juga dapat tumbuh di area kelamin, tidak terkecuali di skrotum. Kutil testis dapat muncul lebih dari satu dan berwarna kulit atau sedikit lebih terang. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV). Penyebarannya bisa melalui kontak kulit ke kulit saat berhubungan seksual.
Kehadiran kutil testis kerap tidak disadari hingga menimbulkan gejala berupa gatal pada area testis. Umumnya, kutil testis tidak menimbulkan rasa sakit dan tergolong jinak.
3. Kista epididimis (spermatokel)
Kista epididimis, atau yang juga disebut spermatokel, adalah timbulnya kantong kecil berisi cairan yang terbentuk di saluran penyimpan sperma di atas testis (epididimis). Kondisi ini terjadi akibat tersumbatnya saluran epididimis, sehingga cairan sperma terperangkap dan membentuk benjolan di testis.
Umumnya, benjolan di testis yang disebabkan oleh kista epididimis terasa lembut dan terasa sedikit nyeri. Kondisi ini tidak memengaruhi kesuburan atau aktivitas sehari-hari, kecuali jika benjolannya terus membesar.
4. Varikokel
Benjolan di testis juga dapat disebabkan oleh varikokel, yaitu kondisi ketika aliran darah pada pembuluh vena di dalam skrotum terhambat sehingga darah menumpuk dan membentuk benjolan. Varikokel lebih sering terjadi pada bagian kiri testis, terasa lembek dan menyerupai cacing.
Meskipun umumnya tidak menimbulkan nyeri, varikokel dapat menimbulkan rasa berat pada testis dan ketidaknyamanan saat berdiri lama. Selain itu, kondisi ini juga dapat memengaruhi produksi sperma dan kesuburan karena suhu di testis meningkat akibat darah yang menumpuk.
5. Hematokel
Hematokel adalah penumpukan darah di antara lapisan pelindung yang mengelilingi testis, biasanya terjadi setelah adanya trauma langsung ke testis, seperti benturan keras atau pascaoperasi. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa nyeri pada salah satu atau kedua testis, serta membuat testis terasa berat.
6. Hernia inguinalis
Hernia inguinalis juga dapat menyebabkan benjolan di testis. Kondisi ini ditandai dengan timbulnya benjolan jaringan perut, baik yang berasal dari usus kecil maupun lemak, yang menekan keluar melalui celah di otot perut bagian bawah dan bisa turun hingga ke testis.
Benjolan ini biasanya lebih terlihat jelas saat berdiri lalu dapat mengecil atau menghilang saat berbaring. Benjolan akibat hernia inguinalis sering menimbulkan rasa berat atau tekanan di selangkangan dan testis, meskipun tidak selalu disertai nyeri.
7. Epididimitis
Epididimitis adalah peradangan pada epididimis atau saluran penyimpan sperma yang terletak di atas testis. Peradangan ini menimbulkan benjolan atau pembengkakan di testis yang terasa hangat, warna kulit menjadi kemerahan, serta nyeri saat ditekan.
Infeksi bakteri, termasuk penyakit menular seksual, umumnya menjadi pemicu utama epididimitis. Infeksi menyebabkan pembuluh darah di area tersebut melebar dan membentuk tonjolan.
8. Orchitis
Penyebab benjolan di testis yang berikutnya adalah orchitis, yaitu peradangan pada satu atau kedua buah zakar yang menyebabkan munculnya benjolan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi virus golongan paramyxovirus, serta infeksi bakteri, seperti Staphylococcus, Streptococcus, dan Escherichia coli.
Orchitis dapat menimbulkan berbagai gejala, seperti benjolan di testis yang berwarna kemerahan atau keunguan, demam tinggi, mual, muntah, testis terasa berat, serta nyeri saat buang air kecil dan saat berhubungan seksual.
9. Torsio testis
Torsio testis terjadi ketika testis berputar pada porosnya sehingga memelintir pembuluh darah yang menuju testis. Tanpa aliran darah, testis akan membengkak cepat dan terasa keras karena penumpukan cairan dan darah. Benjolan yang muncul biasanya terlihat pada salah satu sisi testis serta dapat menimbulkan nyeri hebat.
Kurangnya pasokan darah juga dapat menyebabkan kerusakan dan kematian pada jaringan testis setelah 4–6 jam. Kondisi ini tergolong gawat darurat sehingga memerlukan penanganan medis secepatnya.
10. Tumor testis
Tumor testis adalah pertumbuhan sel abnormal yang tumbuh di dalam testis hingga membentuk benjolan. Benjolan ini bersifat jinak dan sering kali tidak menimbulkan nyeri, tetapi dapat membuat testis terasa berat. Selain itu, benjolan ini juga terasa keras saat disentuh serta tidak mengikuti gerakan testis.
11. Kanker testis
Tumor testis bisa saja berkembang menjadi kanker testis. Kondisi ini terjadi ketika sel‐sel di dalam testis tumbuh tidak terkendali sehingga membentuk benjolan yang terasa padat. Kanker testis dapat menyebabkan rasa nyeri pada testis dan perut bagian bawah, serta membuat testis terasa berat.
Benjolan di Testis dan Langkah Penanganannya
Langkah penanganan benjolan di testis perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Jika disebabkan oleh penyebab ringan, seperti folikulitis, bersihkan area benjolan dengan sabun antibakteri sebanyak 2 kali sehari serta berikan kompres hangat.
Jika benjolan di testis terasa nyeri, obat antinyeri seperti paracetamol dapat dikonsumsi sesuai aturan pakai di kemasan obat. Krim antibiotik juga dapat digunakan, tetapi harus melalui resep dokter.
Penyebab lain umumnya membutuhkan pemeriksaan dokter atau tindakan medis, seperti:
- Obat kutil kelamin atau krioterapi, jika benjolan disebabkan oleh kutil testis
- Antibiotik, jika benjolan di testis disebabkan oleh epididimitis atau penyakit infeksi bakteri lainnya
- Operasi, untuk mengatasi benjolan yang disebabkan oleh kista epididimis yang makin membesar, seperti pada varikokel, hematokel, hernia inguinalis, torsio testis, tumor testis, dan kanker testis
Jika Anda menemukan adanya benjolan di testis, apalagi jika ditandai dengan gejala lain, seperti nyeri hebat pada testis dan demam, harap konsultasikan dengan dokter untuk memastikan penyebabnya. Dengan demikian, dokter dapat melakukan langkah penanganan yang tepat sehingga benjolan di testis Anda dapat segera teratasi.