Bisacodyl supositoria adalah obat pencahar berbentuk seperti peluru yang digunakan dengan cara dimasukkan ke dubur. Obat ini bermanfaat untuk mengatasi sembelit atau susah buang air besar. Bisacodyl supositoria juga digunakan untuk membersihkan usus sebelum tindakan medis tertentu.

Bisacodyl supositoria tergolong sebagai obat pencahar jenis stimulan. Obat ini bekerja merangsang otot dinding usus besar dan rektum sehingga menimbulkan kontraksi atau gerakan yang akan mendorong feses keluar. Hasilnya, sembelit hilang dan buang air besar (BAB) kembali lancar.

Bisacodyl Supositoria

Bisacodyl supositoria bekerja lebih cepat daripada bisacodyl tablet. Obat ini biasanya bekerja dalam 10–45 menit setelah dimasukkan ke dalam anus. Bisacodyl supositoria juga bisa menjadi pilihan bagi anak-anak atau orang dewasa yang tidak suka minum obat.

Merek dagang bisacodyl supositoria: Dulcolax Suppositoria, Stolax

Apa Itu Bisacodyl Supositoria

Golongan Obat bebas terbatas
Kategori Obat pencahar jenis stimulan (stimulant laxatives)
Manfaat Mengatasi sembelit atau konstipasi
Membersihkan usus sebelum tindakan medis tertentu, seperti operasi usus atau kolonoskopi
Digunakan oleh Dewasa dan anak usia 4 tahun ke atas
Bisacodyl supositoria untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko bisacodyl terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Jika Anda sedang hamil, berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan bisacodyl supositoria.
Bisacodyl supositoria untuk ibu menyusui Bisacodyl supositoria umumnya aman untuk ibu menyusui selama digunakan sesuai dosis dan aturan pakai. Bila ragu, konsultasikan mengenai penggunaan obat ini ke dokter.
Bentuk obat Supositoria

Peringatan sebelum Menggunakan Bisacodyl Supositoria

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan bisacodyl supositoria sebagai obat sembelit, yaitu:

  • Jangan menggunakan bisacodyl supositoria jika Anda memiliki alergi terhadap obat ini atau bahan lain yang terkandung di dalamnya. Jika ragu, beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki sebelum menggunakan obat pencahar ini.
  • Jangan menggunakan bisacodyl supositoria jika Anda memiliki ambeien, fisura ani, atau proktitis.
  • Konsultasikan ke dokter sebelum menggunakan bisacodyl supositoria jika Anda sedang menderita penyakit usus buntu; radang usus, seperti kolitis ulseratif dan penyakit Crohn; obstruksi usus; sindrom iritasi usus besar; atau nyeri perut hebat yang disertai muntah, atau dehidrasi
  • Berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan obat sembelit ini jika Anda sedang mengalami BAB berdarah, atau perubahan pola buang air besar yang sudah berlangsung lebih dari 2 minggu.
  • Hindari penggunaan bisacodyl supositoria jika Anda baru saja menjalani operasi usus atau operasi perut, kecuali jika disarankan oleh dokter.
  • Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan bisacodyl supositoria jika Anda sedang menggunakan obat diuretik atau obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Konsultasikan mengenai penggunaan bisacodyl supositoria ke dokter jika Anda sedang hamil atau menyusui.
  • Jangan menggunakan bisacodyl supositoria terus-menerus sampai lebih dari 5 hari kecuali jika disarankan oleh dokter. Selain itu, jangan menggunakan obat lain yang tergolong sebagai pencahar selama memakai bisacodyl supositoria.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang serius setelah memasukkan bisacodyl supositoria ke dalam dubur.

Dosis dan Aturan Pakai Bisacodyl Supositoria

Dosis bisacodyl supositoria untuk mengatasi sembelit adalah sebagai berikut:

  • Dewasa dan anak usia >10 tahun: 10 mg, 1 kali sehari, digunakan saat ingin buang air besar.
  • Anak usia 6–10 tahun: 5 mg, 1 kali sehari, digunakan saat ingin buang air besar.

Dosis bisacodyl supositoria untuk mengosongkan usus sebelum operasi usus atau kolonoskopi umumnya sama dengan dosis untuk mengatasi sembelit. Obat ini biasanya digunakan pada pagi hari sebelum prosedur dilakukan.

Cara Menggunakan Bisacodyl Supositoria dengan Benar

Gunakan bisacodyl supositoria sesuai aturan pakai yang tertera pada label kemasan obat. Jika Anda memiliki kondisi kesehatan khusus, berkonsultasilah ke dokter untuk mendapatkan saran penggunaan yang sesuai dengan kondisi Anda.

Berikut adalah cara menggunakan bisacodyl supositoria dengan benar:

  • Cuci tangan sebelum menggunakan bisacodyl supositoria.
  • Buka bungkus obat lalu celupkan ke dalam air untuk memudahkan obat masuk ke dalam
  • Berbaringlah dalam posisi menyamping dengan kaki sisi atas ditekuk ke arah dada.
  • Masukkan supositoria ke dalam anus dengan jari telunjuk dan dorong secara perlahan sedalam dan senyaman mungkin.
  • Rapatkan bokong dan tetaplah berbaring selama sekitar 15–30 menit supaya supositoria tidak keluar dan obat terserap dengan baik. Jika muncul rasa ingin buang air besar, segeralah pergi ke toilet.
  • Jangan lupa untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah selesai menggunakan bisacodyl supositoria.
  • Temui dokter jika timbul perdarahan dari dubur atau tidak muncul rasa ingin buang air besar >12 jam setelah memakai bisacodyl supositoria.
  • Selain menggunakan obat pencahar, Anda bisa melakukan cara alami mengobati sembelit di rumah. Tujuannya adalah agar sembelit cepat hilang dan tidak kambuh.
  • Gunakan bisacodyl supositoria seperlunya saat ada keluhan sembelit atau susah BAB. Hentikan pemakaian obat ini ketika BAB sudah lancar.
  • Simpan bisacodyl supositoria di tempat yang kering dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Penggunaan bisacodyl supositoria untuk mengosongkan usus sebelum operasi atau kolonoskopi biasanya dikombinasikan dengan bisacodyl tablet. Ikuti instruksi dokter selama menggunakan produk bisacodyl supositoria untuk tujuan tersebut.

Interaksi Bisacodyl Supositoria dengan Obat Lain

Penggunaan bisacodyl supositoria bersama obat lain yang tergolong pencahar stimulan, seperti bisacodyl oral (minum), senna (daun jati cina), atau natrium picosulfat, dapat menyebabkan iritasi usus. Oleh karena itu, jangan menggunakan bisacodyl supositoria bersama obat-obat tersebut.

Agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, berkonsultasilah ke dokter jika Anda akan menggunakan obat lain bersama bisacodyl supositoria.

Efek Samping dan Bahaya Bisacodyl Supositoria

Penggunaan bisacodyl supositoria dapat menimbulkan sejumlah efek samping berikut ini:

  • Iritasi, gatal, dan rasa panas di dubur
  • Nyeri atau kram perut ringan
  • Mual
  • Kembung, kentut

Temui dokter jika efek samping yang timbul tidak membaik atau bertambah parah meski penggunaan bisacodyl supositoria sudah dihentikan. Segera ke IGD jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti diare yang tidak kunjung berhenti atau perdarahan dari dubur.

Penggunaan bisacodyl supositoria secara berlebihan atau dalam jangka panjang bisa menyebabkan ketergantungan obat pencahar, kerusakan usus, malnutrisi, hingga gangguan elektrolit. Guna mencegah hal itu terjadi, periksakan diri Anda ke dokter jika keluhan sembelit atau susah BAB sering kambuh.