Buffered Binosto adalah obat untuk mencegah dan menangani osteoporosis pada wanita yang sudah menopause, pria, atau akibat efek samping kortikosteroid dalam jangka panjang. Buffered Binosto juga bermanfaat untuk menguatkan dan mencegah patah tulang pada penyakit Paget.
Tiap tablet effervescent Buffered Binosto mengandung alendronate sebanyak 70 mg. Bahan aktif ini bekerja dengan cara memperlambat proses pemecahan sel-sel tulang yang sudah lama dan meningkatkan kepadatan tulang. Hasilnya, kekuatan tulang akan tetap terjaga.

Selain itu, risiko terjadinya patah tulang akibat osteoporosis, efek samping obat kortikosteroid, atau penyakit Paget bisa dicegah.
Apa Itu Buffered Binosto
| Bahan aktif | Alendronate 70 mg |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Bisfosfonat |
| Manfaat | Mencegah atau mengobati osteoporosis pada pria, wanita yang telah menopause, serta osteoporosis akibat penggunaan obat kortikosteroid dalam jangka panjang |
| Menangani penyakit Paget | |
| Digunakan oleh | Dewasa |
| Buffered Binosto untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
| Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
| Buffered Binosto untuk ibu menyusui | Konsultasikan dengan dokter mengenai pilihan obat lain yang lebih aman digunakan selama masa menyusui, terlebih jika bayi terlahir prematur atau usianya belum mencapai 1 bulan. |
| Bentuk obat | Tablet effervescent |
Peringatan sebelum Menggunakan Buffered Binosto
Buffered Binosto harus dikonsumsi sesuai arahan dokter. Perhatikan hal-hal berikut sebelum menjalani terapi dengan obat ini:
- Informasikan kepada dokter mengenai riwayat alergi yang dimiliki. Orang yang alergi terhadap alendronate atau obat golongan bifosfonat lain, seperti ibandronate tidak boleh mengonsumsi Buffered Binosto.
- Sampaikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami kesulitan menelan, susah untuk duduk tegap atau berdiri setidaknya selama 30 menit, atau kadar kalsium yang rendah di dalam darah (hipokalsemia).
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami penyakit gigi dan mulut, anemia, kanker, gangguan pembekuan darah, penyakit ginjal, gagal jantung, hipertensi, tukak lambung, atau radang esofagus (esofagitis).
- Diskusikan dengan dokter perihal penggunaan Buffered Binosto jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi obat.
- Informasikan kepada dokter bahwa Anda sedang menggunakan Buffered Binosto jika direncanakan untuk menjalani tindakan medis tertentu, termasuk operasi gigi, radioterapi, atau kemoterapi.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
- Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Buffered Binosto.
Dosis dan Aturan Pakai Buffered Binosto
Dosis umum penggunaan Buffered Binosto adalah:
- 70 mg, 1 kali dalam seminggu, atau sesuai anjuran dokter.
Cara Menggunakan Buffered Binosto dengan Benar
Gunakan Buffered Binosto sesuai petunjuk dokter dan bacalah aturan pakai yang tertera pada kemasan obat. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Agar hasil pengobatan maksimal, pastikan untuk mematuhi cara penggunaan Buffered Binosto yang benar seperti di bawah ini:
- Konsumsilah Buffered Binosto pada pagi hari, setidaknya 30 menit sebelum sarapan atau minum apa pun.
- Larutkan 1 tablet effervescent Buffered Binosto ke dalam setengah gelas air putih, kemudian segera diminum.
- Hindari konsumsi Buffered Binosto bersama kopi, teh, susu, minuman bersoda, atau jus buah.
- Jangan langsung berbaring setelah minum Buffered Binosto. Anda harus berdiri atau duduk tegap selama 30 menit setelah mengonsumsi obat ini. Tujuannya adalah agar obat tidak menyebabkan iritasi pada kerongkongan.
- Jika hendak minum suplemen, vitamin, atau obat antasida, tunggu setidaknya selama 30 menit sesudah mengonsumsi Buffered Binosto.
- Apabila Anda lupa menggunakan Buffered Binosto, segera minum obat ini bila masih pada hari yang sama. Bila sudah beda hari, tunggu sampai jadwal minum obat pada hari berikutnya, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat.
- Iringi penggunaan Buffered Binosto dengan pola makan sehat, olahraga, serta konsumsi suplemen dan vitamin untuk tulang. Konsultasikan dengan dokter mengenai rekomendasi suplemen dan vitamin D yang sesuai dengan kondisi Anda.
- Pastikan untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi dengan rajin menyikat gigi, membersihkan sela-sela gigi dengan dental floss, serta menjalani pemeriksaan ke dokter gigi secara teratur.
- Simpan Buffered Binosto di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari sinar matahari langsung, serta jauh dari jangkauan anak-anak.
- Jangan menggunakan Buffered Binosto bila sudah melewati tanggal kedaluwarsa.
Interaksi Buffered Binosto dengan Obat Lain
Alendronate yang terkandung dalam Buffered Binosto dapat menimbulkan efek interaksi jika digunakan bersama obat-obatan tertentu. Interaksi yang bisa terjadi berupa:
- Peningkatan risiko terjadinya luka atau perdarahan pada saluran pencernaan jika digunakan bersama deferasirox, aspirin, atau ibuprofen
- Penurunan efektivitas Buffered Binosto bila digunakan bersama antasida atau suplemen kalsium
Agar aman, konsultasikan dengan dokter lewat chat jika hendak menggunakan Buffered Binosto bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Buffered Binosto
Bahan aktif di dalam Buffered Binosto dapat menimbulkan efek samping berupa:
- Nyeri otot, nyeri tulang, atau nyeri sendi
- Diare atau sembelit
- Mual
- Sakit perut atau nyeri ulu hati
Konsultasikan dari rumah melalui Chat Bersama Dokter jika efek samping di atas terjadi dan tidak kunjung membaik. Dokter dapat memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi keluhan tersebut.
Obat yang mengandung alendronate juga dapat menyebabkan reaksi alergi obat atau efek samping yang serius, seperti:
- Nyeri sendi, nyeri tulang, atau nyeri otot yang parah
- Kesulitan menelan
- Nyeri ulu hati yang parah, panas di perut bagian atas, atau batuk berdarah
- Sakit atau panas di bawah tulang rusuk atau punggung
- Nyeri paha atau sakit pinggul
- Gejala hipokalsemia, seperti nyeri dan kram otot, kesemutan, mati rasa di tangan atau kaki, atau linglung
- Osteonekrosis tulang rahang, yang ditandai dengan nyeri rahang, gusi bengkak, dan gigi tanggal
- Perdarahan saluran cerna, yang meliputi muntah darah, batuk berdarah, tinja berdarah atau berwarna hitam, maupun muntah dengan ampas seperti bubuk kopi
Jika hal tersebut terjadi, segeralah periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis secepatnya.