Selain kesehatan fisik, kesehatan mental para ibu pekerja pun perlu dijaga dengan baik. Sebab, padatnya aktivitas di kantor juga di rumah bisa membuat ibu pekerja rentan mengalami stres. Nah, agar Bunda bisa tetap bahagia menjalankan dua peran sekaligus, coba deh terapkan tips-tips di artikel ini!

Sebagai seorang pekerja, Bunda mungkin akan lebih banyak berkutat dengan tugas kantor. Namun, sesampainya di rumah, peran Bunda tetaplah seorang ibu dan istri. Walau tubuh sudah lelah, mau tidak mau Bunda tentu akan turun tangan untuk sekadar menyiapkan pakaian suami dan anak, meluangkan waktu bermain dengan Si Kecil, atau menemaninya tidur.

Bunda, Begini Cara Menjaga Kesehatan Mental untuk Ibu Pekerja - Alodokter

Rutinitas tersebut tentu bisa menyita waktu, pikiran, dan juga tenaga. Bila Bunda tidak bisa menyeimbangkan peran tersebut, Bunda akan mudah stres dan jadi uring-uringan. Makanya, agar Bunda bisa tetap “waras” dan mampu menjalani semuanya, Bunda perlu melakukan beragam hal yang bisa menjaga kesehatan mental diri sendiri. Hal ini juga penting untuk mencegah munculnya rasa burnout.

Tips Menjaga Kesehatan Mental Ibu Pekerja

Berikut ini adalah tips menjaga kesehatan mental bagi ibu pekerja:

1. Awali hari dengan hal positif

Sebelum memulai hari, sebaiknya Bunda bangun lebih pagi dan meluangkan waktu untuk melakukan hal yang positif, misalnya berdoa, meditasi, atau yoga. Coba tanamkan rasa syukur dengan berterima kasih kepada Sang Pencipta atas apa saja yang Bunda punya dan segala yang telah dilakukan selama ini.

Berdoa dan bersyukur juga merupakan cara untuk meningkatkan kesehatan mental, membuat perasaan menjadi tenang, serta menurunkan tingkat stres dan kecemasan yang dirasakan.

2. Buat daftar prioritas

Biasanya, seorang ibu pekerja akan merasa tertekan dengan rutinitasnya, terlebih ketika ada hal yang tidak berjalan sesuai rencananya. Misalnya, ada tugas yang harus segera dikerjakan, tetapi dalam waktu bersamaan ada telepon dari anak yang sedang menangis di rumah.

Tentu saja kedua hal tersebut bisa membuat Bunda pusing. Makanya, untuk menyelesaikan segala hal satu per satu, ada baiknya Bunda membuat daftar prioritas.

Misalnya untuk kasus di atas, Bunda perlu menargetkan diri untuk menyelesaikan tugas kantor secepat mungkin. Selanjutnya, Bunda bisa meluangkan waktu untuk menelpon dan menghibur Si Kecil. Dengan begitu, perasaan Bunda akan lebih tenang dan pekerjaan juga terselesaikan dengan baik.

3. Lakukan video call dengan anak

Sebagai ibu pekerja, meninggalkan anak yang mungkin masih kecil di rumah bersama pengasuh atau kakek dan neneknya tentu bisa membuat Bunda sedikit tidak tenang saat bekerja.

Agar pikiran Bunda tidak gelisah, cobalah untuk menjadwalkan panggilan video dengan Si Kecil. Tidak perlu lama-lama, 5 menit saja cukup kok untuk mengetahui apa yang sedang dilakukan Si Kecil di rumah serta melihat senyum dan tawa cerianya. Hal ini bisa menjadi mood booster dan penyemangat Bunda untuk kembali semangat bekerja, lho.

4. Turunkan ekspektasi

Selama di rumah, gaya pengasuhan kakek dan nenek atau pengasuh dengan Bunda mungkin akan sedikit berbeda. Misalnya, saat bersama Bunda biasanya di pagi hari Si Kecil akan sarapan sambil membaca buku, sedangkan saat diasuh oleh pengasuh Si Kecil makan sambil berlari-larian.

Tentu saja hal tersebut agak berbeda dengan cara pengasuhan yang Bunda terapkan, bukan? Namun, agar Bunda bisa bekerja dengan baik di kantor, cobalah untuk turunkan sedikit ekspektasi tersebut.

Asalkan anak mau makan, tidak rewel, dan dalam kondisi yang sehat, sedikit perbedaan cara pengasuhan bukanlah hal yang perlu dibesar-besarkan.

5. Luangkan waktu untuk me time

Sibuk di kantor dan di rumah, bukan menjadi alasan Bunda tidak bisa meluangkan waktu untuk melakukan me time, ya. Melakukan beberapa hal yang disukai, seperti berbelanja, makan makanan favorit, berkebun, menonton film terbaru, berolahraga, atau melakukan perawatan di salon boleh kok untuk Bunda lakukan kapan saja.

Tidak perlu merasa bersalah untuk melakukan me time. Soalnya, hal ini penting untuk mengurangi stres yang Bunda rasakan dan menjaga mood Bunda tetap baik. Dengan begitu, Bunda pun bisa bahagia menjalani segala aktivitas, termasuk merawat Si Kecil saat di rumah nanti.

6. Berkumpul dengan sahabat

Selain me time, Bunda juga perlu untuk berkumpul dengan para sahabat, nih. Hal ini bisa menjadi support system untuk menjaga kesehatan mental Bunda. Biasanya, setelah berkumpul dengan orang terkasih, seperti sahabat atau orang terdekat lainnya, perasaan Bunda akan senang dan Bunda bisa jadi lebih siap untuk menghadapi pekerjaan di kantor sekaligus melayani suami dan anak.

7. Tidak membandingkan kehidupan sendiri dengan orang lain

Salah satu hal yang bisa membuat diri tertekan adalah sering membandingkan kehidupan sendiri dengan orang lain. Ingatlah, rumput tetangga memang sering tampak lebih indah dari milik sendiri.

Namun, Bunda tidak perlu membandingkan kehidupan pribadi dengan yang lain. Sebab, tidak ada hidup yang sempurna. Semua orang tentu punya tantangan tersendiri dalam kehidupannya. Agar mental Bunda tetap sehat, fokuslah pada kebutuhan diri sendiri dan keluarga, tanpa perlu memusingkan orang lain.

8. Gunakan sosial media dengan bijak

Sosial media memang bisa bermanfaat bagi para ibu, khususnya untuk mendapatkan informasi tentang parenting. Namun, melaui sosial media pula Bunda bisa merasa stres dengan omongan penggunanya, khususnya yang suka membandingkan kehidupan ibu rumah tangga dengan ibu pekerja.

Bahkan, tidak sedikit pengguna sosial media yang suka menyudutkan para ibu pekerja karena dianggap tidak mau mengurus buah hatinya. Padahal, menjadi ibu pekerja bukanlah perkara yang mudah karena pastinya Bunda merasakan adanya pergolakan batin.

Nah, supaya Bunda tidak stres dengan komentar dan unggahan yang menyudutkan, sebaiknya jauhi akun-akun atau pengguna yang toxic demi kenyamanan hati.

9. Terapkan sleep hygiene

Sebagai working mom, Bunda tentu membutuhkan banyak energi untuk bekerja serta mengurus rumah dan keluarga. Untuk menjaga stamina dan mencukupi energi, Bunda perlu tidur dan makan yang cukup. Untuk menjaga kualitas tidur Bunda tetap baik, Bunda bisa mencoba sleep hygiene.

Menjadi ibu pekerja adalah pilihan setiap ibu. Selama suami mendukung dan Si Kecil ada yang merawat, Bunda tidak perlu merasa bersalah jika memutuskan untuk tetap bekerja di kantor.

Namun, jangan sampai peran ganda yang Bunda lakukan membuat Bunda stres dan jatuh sakit, ya. Terapkan tips-tips menjaga kesehatan mental di atas dengan baik, agar kondisi jiwa Bunda tetap terjaga. Bila perlu, Bunda bisa berkonsultasi dengan psikolog untuk mendapatkan solusi tepat dalam menjalani peran sebagai ibu rumah tangga sekaligus ibu pekerja.