Calesco adalah obat yang mengandung calcitriol, yaitu bentuk aktif dari vitamin D. Obat ini digunakan untuk mengatasi kekurangan kalsium dan penyakit tulang. Calesco umumnya diberikan kepada pasien gangguan ginjal kronis atau masalah hormon paratiroid. 

Calcitriol dalam Calesco bekerja dengan cara meningkatkan penyerapan kalsium dan mengatur produksi hormon paratiroid. Agar pengobatan lebih optimal, penggunaan Calesco biasanya diiringi diet khusus dan terkadang dikombinasikan dengan suplemen atau obat tertentu.

Calesco

Apa Itu Calesco

Bahan aktif 0,25 mcg calcitriol
Golongan Obat resep
Kategori Analog vitamin D
Manfaat Mengatasi dan mencegah kekurangan kalsium dan penyakit tulang pada penderita gangguan fungsi ginjal dan kelenjar paratiroid
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak
Calesco untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Calesco untuk ibu menyusui Calesco dapat dikonsumsi oleh ibu menyusui selama digunakan sesuai aturan pakai dan anjuran dokter.
Bentuk obat Kapsul lunak

Peringatan sebelum Menggunakan Calesco

Calesco hanya bisa dibeli dengan resep dokter. Sebelum mengonsumsi obat ini, perhatikanlah hal-hal berikut:

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Calesco tidak boleh diberikan kepada pasien yang alergi terhadap calcitriol.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit jantung koroner, gangguan irama jantung, hiperkalsemia, penyakit ginjal, sindrom malabsorbsi, batu ginjal, atau penyakit liver.
  • Sampaikan kepada dokter jika Anda baru saja menjalani operasi atau tirah baring dalam waktu yang lama. Kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
  • Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Pastikan untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan sering minum air putih selama menggunakan Calesco.
  • Diskusikan dengan dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Segera temui dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius selama menggunakan Calesco.

Dosis dan Aturan Pakai Calesco

Dosis Calesco yang diresepkan dokter dapat berbeda pada tiap pasien. Berikut ini adalah dosis umum Calesco berdasarkan kondisi yang diobati dan usia pasien:

Kondisi: Osteoporosis terkait menopause

  • Dewasa: 0,25 mcg 2 kali sehari.

Kondisi: Hipoparatiroid

  • Dewasa: 0,25 mcg, 1 kali sehari. Dosis pemeliharaan 0,5–2 mcg, 1 kali sehari.
  • Anak usia <1 tahun: 0,04–0,08 mcg/kgBB, 1 kali sehari.
  • Anak usia 1–5 tahun: 0,25–0,75 mcg, 1 kali sehari.
  • Anak usia >6 tahun: 0,5–2 mcg, 1 kali sehari.

Kondisi: Hiperparatiroidisme sekunder akibat gangguan fungsi ginjal

  • Dewasa: 0,25–0,5 mcg, 1 kali sehari.
  • Anak usia <3 tahun: 0,01–0,015 mcg/kgBB 1 kali sehari.
  • Anak usia ≥3 tahun: 0,25–0,5 mcg, 1 kali sehari.

Kondisi: Hipokalsemia atau gangguan tulang pada pasien gagal ginjal kronis

  • Dewasa: 0,25 mcg, 1 kali sehari atau 1 kali tiap 2 hari.
  • Anak-anak: 0,25–2 mcg, 1 kali sehari.

Cara Menggunakan Calesco dengan Benar

Gunakanlah Calesco sesuai anjuran dokter dan bacalah aturan pakai yang tertera pada kemasan sebelum mengonsumsinya. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.

Agar mendapat manfaat maksimal Calesco, perhatikanlah cara penggunaannya yang benar berikut ini:

  • Minumlah Calesco sebelum atau sesudah makan. Telan obat dengan bantuan air putih.
  • Apabila Anda juga mengonsumsi mineral oil, orlistat, atau pengikat asam empedu, seperti colestipol atau cholestyramine, beri jarak 2 jam antara konsumsi obat-obat tersebut dengan Calesco.
  • Jika Anda lupa minum Calesco, segera konsumsi obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Ikuti anjuran dokter atau ahli gizi untuk memenuhi kebutuhan kalsium harian. Usahakan untuk mendapatkan setidaknya 600 mg kalsium per hari dari makanan. Bila sedang menjalani cuci darah (dialisis), biasanya akan disarankan untuk menerapkan diet rendah fosfat.
  • Lakukan kontrol sesuai jadwal yang diberikan dokter agar kondisi dan respons terapi dapat terpantau. Selama menggunakan Calesco, Anda mungkin akan diminta untuk menjalani pemeriksaan kadar kalsium secara rutin.
  • Lanjutkan pengobatan dengan Calesco sampai waktu yang ditentukan oleh dokter meski sudah merasa sehat sebelum itu. Jangan berhenti secara tiba-tiba tanpa arahan dokter.
  • Simpan Calesco di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
  • Jangan menggunakan Calesco yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.

Interaksi Calesco dengan Obat Lain

Berikut ini adalah beberapa interaksi yang perlu diwaspadai jika Calesco digunakan bersama obat lain, yaitu:

  • Peningkatan risiko terjadinya kadar kalsium terlalu tinggi jika digunakan bersama diuretik thiazide, seperti hydrochlorothiazide
  • Peningkatan risiko terjadinya hipermagnesemia pada pasien yang sedang menjalani cuci darah bila digunakan dengan obat yang mengandung magnesium, seperti antasida
  • Penurunan efektivitas Calesco jika digunakan bersama phenytoin, phenobarbital, carbamazepine, kortikosteroid, atau cholestyramine
  • Peningkatan risiko terjadinya aritmia jika digunakan dengan digoxin

Agar aman, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan Calesco bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Calesco

Efek samping yang dapat terjadi setelah mengonsumsi Calesco adalah:

  • Mual dan muntah
  • Sakit perut
  • Sembelit 
  • Sakit kepala
  • Kantuk 
  • Mulut kering atau muncul rasa seperti logam
  • Hilang nafsu makan
  • Nyeri otot
  • Berat badan turun

Berkonsultasilah dengan dokter melalui chat jika efek samping di atas tidak kunjung membaik. Dokter dapat memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi keluhan tersebut.

Segeralah ke IGD rumah sakit terdekat agar mendapatkan pertolongan medis jika muncul reaksi alergi obat, efek samping serius, atau gejala hiperkalsemia, seperti sering buang air kecil, nyeri otot, linglung, detak jantung tidak teratur, maupun rasa lelah yang tidak biasa.