Hipermagnesemia adalah kondisi ketika kadar magnesium dalam darah terlalu tinggi. Kondisi ini jarang terjadi, tetapi dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak segera ditangani.  

Magnesium adalah mineral penting yang berperan dalam menjaga fungsi otot, jantung, dan saraf. Pada orang dewasa, kadar magnesium normal dalam darah berkisar antara 1,7–2,3 mg/dL. Sekitar 3% magnesium dalam tubuh dibuang melalui urine, sedangkan sisanya diserap dan digunakan oleh tubuh untuk berbagai proses penting.

Hipermagnesemia - Alodokter

Seseorang dapat dikatakan mengalami hipermagnesemia jika kadar magnesium dalam darahnya melebihi 2,3 mg/dL. Jika kondisi ini terjadi, fungsi organ dalam tubuh bisa terganggu dan berisiko menimbulkan dampak fatal.

Penyebab dan Faktor Risiko Hipermagnesemia

Hipermagnesemia biasanya terjadi karena ginjal tidak mampu membuang kelebihan magnesium dalam darah secara efektif. Dalam banyak kasus, kondisi ini disebabkan oleh penyakit gagal ginjal.

Risiko terjadinya hipermagnesemia akan lebih tinggi jika penderita gangguan ginjal mengonsumsi minuman beralkohol atau menggunakan obat maupun suplemen yang mengandung magnesium, seperti obat maag jenis antasida (yang berisi magnesium hidroksida) atau obat pencahar.

Selain gangguan ginjal, kondisi lain yang dapat menyebabkan hipermagnesemia antara lain:

  • Mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung tinggi magnesium secara berlebihan
  • Menjalani terapi lithium
  • Mengalami kerusakan jaringan akibat luka bakar
  • Menderita penyakit jantung, gangguan pencernaan, hipotiroidisme, penyakit Addison, depresi, atau kadar kalsium dalam darah terlalu tinggi (hiperkalsemia)  

Gejala Hipermagnesemia

Pada tahap awal, saat kadar magnesium baru sedikit di atas normal, hipermagnesemia sering kali tidak menunjukkan gejala. Namun jika kadarnya sudah jauh lebih tinggi, beberapa gejala yang dapat muncul meliputi:

  • Sakit kepala
  • Wajah memerah
  • Lesu
  • Pusing
  • Pingsan
  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Refleks anggota tubuh melambat
  • Otot lemah atau lumpuh
  • Tekanan darah rendah
  • Gangguan irama jantung
  • Gangguan pernapasan

Kapan harus ke dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gejala di atas, terutama jika Anda menderita gangguan ginjal dan baru saja mengonsumsi suplemen atau obat yang mengandung magnesium. Hipermagnesemia yang tidak ditangani berisiko menimbulkan komplikasi yang berbahaya.

Lewat fitur Buat Janji di aplikasi ALODOKTER, Anda bisa membuat janji temu dengan dokter tanpa harus datang langsung ke tempat praktik. Cukup buka aplikasi, pilih dokter, dan atur waktu sesuai kebutuhan Anda.

Diagnosis Hipermagnesemia

Sebagai langkah awal diagnosis, dokter akan menanyakan gejala yang dialami, riwayat kesehatan, serta obat-obatan dan suplemen apa saja yang sedang dikonsumsi pasien. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh.

Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan berupa tes darah. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengecek kadar magnesium dalam darah.

Pengobatan Hipermagnesemia

Pengobatan hipermagnesemia disesuaikan dengan penyebabnya. Jika kondisi ini disebabkan oleh konsumsi makanan, minuman, obat, atau suplemen tinggi magnesium yang berlebihan, Anda akan disarankan untuk menghentikan konsumsi tersebut.

Berikut adalah beberapa metode pengobatan hipermagnesemia yang dapat dilakukan dokter:

Pemberian obat diuretik

Pemberian obat diuretik bertujuan untuk meningkatkan produksi urine sehingga magnesium dapat terbuang banyak melalui urine. Untuk mencegah terjadinya dehidrasi akibat meningkatnya produksi urine, dokter dapat memberikan infus cairan garam.

Pemberian obat diuretik umumnya hanya ditujukan kepada pasien yang produksi urinenya masih normal dan fungsi ginjalnya masih baik.

Pemberian infus kalsium glukonat

Metode pengobatan ini bertujuan untuk menetralkan efek dari kadar magnesium yang berlebih di dalam darah. Umumnya, pemberian infus kalsium glukonat dilakukan untuk menangani hipermagnesemia yang disertai dengan gangguan pada pernapasan atau jantung.

Cuci darah atau dialisis

Cuci darah atau dialisis dapat dilakukan kepada pasien yang memiliki kondisi berikut:

  • Menderita gangguan fungsi ginjal
  • Menderita gangguan pada jantung dan saraf
  • Mengalami hipermagnesemia berat (>4 mmol/L)

Komplikasi Hipermagnesemia

Jika hipermagnesemia yang dialami cukup parah dan tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi, seperti:

  • Rasa lelah dan lesu yang parah (letargi)
  • Linglung
  • Aritmia
  • Tekanan darah rendah (hipotensi)
  • Henti jantung
  • Koma  

Pencegahan Hipermagnesemia

Pencegahan hipermagnesemia dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan fungsi ginjal. Upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan minum air putih yang cukup, tidak merokok, dan tidur cukup.

Selain upaya di atas, Anda juga dapat melakukan beberapa upaya lain di bawah ini:

  • Menghindari konsumsi makanan bermagnesium tinggi secara berlebihan, tidak lebih dari 350–360 mg untuk pria dewasa dan 320–340 mg untuk wanita dewasa
  • Menghindari konsumsi suplemen atau obat yang mengandung magnesium, seperti antasida atau obat pencahar, tanpa anjuran dokter
  • Tidak memberikan suplemen atau obat-obatan yang mengandung magnesium kepada anak-anak