Jahitan setelah melahirkan normal diperlukan untuk menutup luka robek yang terjadi di vagina dan jaringan sekitarnya. Nah, untuk mempercepat proses penyembuhan dan meredakan rasa tidak nyaman, luka jahitan perlu dirawat dengan baik. Lantas, bagaimana cara merawatnya?

Prosedur penjahitan luka robek setelah melahirkan merupakan tindakan yang cukup sering dilakukan. Robekan yang terjadi bisa dipicu oleh beragam faktor, mulai dari pertama kali melahirkan normal, posisi bayi saat dilahirkan, ukuran tubuh bayi cukup besar, hingga penggunaan forsep atau vakum selama persalinan.

6 Cara Merawat Jahitan setelah Melahirkan agar Cepat Sembuh - Alodokter

Untuk beberapa kondisi, jahitan terkadang tidak diperlukan. Namun, luka robek yang cukup dalam umumnya memerlukan proses penjahitan oleh bidan atau dokter.

Tips Mempercepat Penyembuhan Jahitan Setelah Melahirkan

Untuk mempercepat proses penyembuhan luka jahitan setelah melahirkan sekaligus meringankan rasa tidak nyaman dan mencegah komplikasinya, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan, yaitu:

1. Kompres dingin area luka jahitan

Buatlah kompres dingin dari es batu yang dibungkus kain dan tempelkan kompres tersebut pada area jahitan selama sekitar 10 menit. Lakukan beberapa kali setiap harinya. Suhu dingin dari kompres ini dapat meringankan bengkak dan nyeri di area sekitar jahitan.

Berikan jeda setidaknya 1 jam sebelum menempelkan kompres kembali. Selain itu, hindari menempelkan es batu secara langsung pada kulit karena justru bisa menambah rasa nyeri.

2. Bersihkan luka dengan air hangat

Guna mencegah infeksi pada luka, Anda dianjurkan untuk mandi dan membersihkan area luka jahitan dengan air hangat setiap harinya. Namun, pastikan area tersebut benar-benar kering setelahnya. Selain itu, pastikan juga air yang digunakan tidak terlalu panas.

Untuk mengeringkan luka setelah dibersihkan, Anda bisa menepuk-nepuknya secara perlahan dengan kain atau handuk berbahan halus hingga kering atau menggunakan hair dryer.

Bila Anda menggunakan hair dryer, pastikan suhunya diatur dengan kekuatan terendah dan berikan jarak sekitar 20 cm dari kulit vagina.

3. Gunakan air hangat saat buang air kecil

Saat buang air kecil, area jahitan akan terasa perih. Agar tidak terlalu perih, Anda bisa membasuh area vagina dengan air hangat saat buang air kecil. Selain mengurangi rasa perih, air hangat tersebut juga dapat membersihkan area jahitan.

Jangan lupa untuk mengeringkan vagina setelahnya dengan tisu atau kain berbahan lembut dari arah depan ke belakang untuk mencegah infeksi.

4. Jaga kebersihan tangan

Selalu cuci tangan dengan sabun atau pembersih antibakteri sebelum membersihkan area vagina, termasuk saat mandi, mengganti pembalut, serta buang air kecil maupun buang air besar. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari infeksi.

5. Ganti pembalut secara berkala

Ibu yang baru melahirkan perlu rajin mengganti pembalut, yaitu sekitar 2–4 jam sekali selama perdarahan nifas berlangsung. Hal ini penting agar jahitan di vagina terhindar dari infeksi dan cepat sembuh.

Jenis pembalut yang memberi sensasi dingin boleh Anda gunakan, tetapi pastikan produk pembalut tidak menggunakan pewangi, tidak menimbulkan alergi (hipoalergenik), dan memiliki pH seimbang. Penggunaan tampon sebaiknya dihindari selama 6 minggu pertama setelah melahirkan.

6. Perbanyak konsumsi serat

Ibu yang baru melahirkan biasanya tidak buang air besar selama beberapa hari. Namun, Anda tetap perlu waspada, sebab kondisi ini bisa berkembang menjadi sembelit. Untuk mencegahnya, konsumsi makanan berserat, seperti buah dan sayuran, serta perbanyak minum air putih.

Jika buang air besar lancar, risiko jahitan terlepas akibat mengejan terlalu keras pun bisa berkurang. Meski pada kenyataannya, jahitan setelah melahirkan jarang sekali terlepas.

Selain beragam cara di atas, Anda juga perlu mengetahui kegiatan apa saja yang perlu dihindari setelah melahirkan, misalnya mengangkat benda berat atau naik-turun tangga. Hindari melakukan kegiatan tersebut untuk mencegah jahitan terbuka kembali dan mempercepat proses penyembuhannya.

Anda dapat mencoba berbagai cara di atas untuk merawat jahitan setelah melahirkan agar cepat sembuh. Namun, bila nyeri pada luka jahitan tidak kunjung membaik, terlebih bila disertai demam dan muncul nanah atau bau tidak sedap dari luka jahitan, segera periksakan diri ke dokter.