Carbimazole adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gejala hipertiroidisme atau kelebihan hormon tiroid. Obat ini hanya boleh dibeli dengan resep dokter dan digunakan sesuai anjuran dokter.

Carbimazole bekerja dengan cara mengurangi produksi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Dengan begitu, gejala hipertiroidisme, seperti denyut jantung yang cepat, keringat berlebih, penurunan berat badan yang drastis, dan suasana hati yang tidak stabil, dapat membaik.

carbimazole - alodokter

Selain untuk mengatasi hipertiroidisme, carbimazole juga digunakan pada tahap persiapan sebelum terapi iodium radioaktif dan tiroidektomi (operasi pengangkatan kelenjar tiroid), baik total maupun sebagian.

Merek dagang Carbimazole: Neo-Mercazole

Apa Itu Carbimazole?

Golongan Obat resep
Kategori Antitiroid
Manfaat Mengobati hipertiroidisme, persiapan sebelum tiroidektomi, persiapan sebelum terapi iodium radioaktif
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Carbimazole untuk ibu hamil dan menyusui Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.

Carbimazole dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan mengonsumsi obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Bentuk obat Tablet

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Carbimazole

Ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui sebelum menjalani pengobatan dengan carbimazole:

  • Jangan mengonsumsi carbimazole jika Anda alergi terhadap obat ini. Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
  • Jangan mengonsumsi carbimazole jika sebelumnya Anda pernah mengalami efek samping berupa pankreatitis akut akibat mengonsumsi carbimazole atau thiamazole.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit hati, kelainan darah, gangguan sumsum tulang, penyakit gondok, atau intoleransi laktosa.
  • Konsultasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi carbimazole jika Anda direncanakan untuk menjalani pemeriksaan laboratorium tertentu, seperti pemeriksaan fungsi hati atau waktu perdarahan.
  • Segera beri tahu dokter jika Anda mengalami demam atau nyeri perut saat sedang mengonsumsi carbimazole. Kondisi ini bisa merupakan gejala pankreatitis akut dan penggunaan carbimazole mungkin harus dihetikan.
  • Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah mengonsumsi carbimazole.

Dosis dan Aturan Pakai Carbimazole

Berikut adalah dosis carbimazole berdasarkan usia pasien:

  • Dewasa: Dosis awal 15–60 mg tiap hari, dibagi dalam 2–3 kali jadwal konsumsi. Dosis akan dikurangi secara bertahap setelah fungsi kelenjar tiroid kembali normal. Dosis pemeliharaan adalah 5–15 mg tiap hari.
  • Anak-anak usia 3–17 tahun: Dosis awal 15 mg tiap hari, disesuaikan dengan respons tubuh pasien terhadap obat.

Cara Mengonsumsi Carbimazole dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang terdapat pada kemasan obat. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter. Biasanya perbaikan gejala akan terlihat setelah 3 minggu mengonsumsi carbimazole.

Konsumsi carbimazole secara teratur pada waktu yang sama setiap harinya. Carbimazole dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan dengan bantuan segelas air putih. Telan obat secara utuh, jangan mengunyah atau menghancurkannya.

Jika Anda lupa mengonsumsi carbimazole, segera konsumsi ketika Anda mengingatnya. Jika sudah waktunya untuk mengonsumsi dosis selanjutnya, gabung dosis yang terlewat dengan dosis sebelumnya (2 dosis sekaligus). Jika Anda ragu atau bingung, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Selama menjalani pengobatan dengan carbimazole, Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan hormon tiroid secara rutin untuk mengetahui respons tubuh terhadap obat. Ikuti jadwal kontrol yang diberikan oleh dokter.

Perlu diketahui bahwa suplemen yang mengandung biotin dapat menurunkan keakuratan pemeriksaan hormon tiroid. Untuk memastikan hasil pemeriksaan Anda akurat selama pemantauan, jangan mengonsumsi suplemen biotin selama Anda mengonsumsi carbimazole.

Simpan carbimazole di tempat kering, tertutup, dan terhindar dari paparan sinar matahari secara langsung. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Carbimazole dengan Obat Lain

Berikut adalah efek interaksi yang dapat terjadi jika carbimazole dikonsumsi bersama obat-obatan tertentu:

  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika dikonsumsi bersama obat golongan antikoagulan, seperti warfarin atau heparin
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping obat teofilin dan erythromycin
  • Penurunan efektivitas prednisolone

Pada pengguna carbimazole yang sudah mencapai kadar hormon tiroid normal, efek interaksi yang dapat terjadi antara lain:

  • Peningkatan kadar digoxin dan risiko terjadinya efek samping dari digoxin
  • Penurunan efektivitas obat golongan penghambat beta, seperti propranolol atau atenolol

Jika penderita hipertiroid juga mengonsumsi obat-obatan di atas, dosis obat tersebut perlu diubah dan disesuaikan dengan kebutuhan pasien setelah beberapa saat mengonsumsi carbimazole.

Selain itu, mengonsumsi obat herbal yang mengandung black cohosh dapat memengaruhi efektivitas carbimazole.

Efek Samping dan Bahaya Carbimazole

Efek samping biasanya muncul pada 2 bulan pertama sejak pengobatan dimulai. Berikut adalah efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi carbimazole:

  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Sakit kepala atau pusing
  • Nyeri sendi
  • Perubahan rasa
  • Gatal dan ruam kulit
  • Rambut rontok

Efek samping di atas biasanya akan mereda dengan sendirinya setelah tubuh Anda terbiasa dengan carbimazole. Namun, lakukan pemeriksaan dokter jika gejala tersebut dirasa mengganggu atau tidak kunjung mereda.

Segera temui dokter bila mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Penurunan sel darah putih dan infeksi, yang dapat ditandai dengan demam, sakit tenggorokan, sariawan, sakit gigi, gejala flu, atau pembengkakan kelenjar getah bening
  • Pankreatitis akut, yang dapat ditandai dengan nyeri perut berat yang terjadi secara tiba-tiba
  • Penyakit hati, yang dapat ditandai dengan perubahan warna kulit dan mata menjadi kuning (penyakit kuning) dan urine berwarna gelap
  • Mudah memar atau perdarahan
  • Hipoglikemia, yang ditandai dengan kelelahan, gemetar, keringat dingin, atau pingsan