Ada beragam jenis makanan penambah darah yang dapat dikonsumsi untuk mencegah dan mengatasi kondisi kurang darah atau anemia. Makanan tersebut dapat berupa sayuran hijau, aneka jenis daging, hingga biji-bijian yang cukup mudah Anda temukan.

Zat besi adalah salah satu mineral yang berperan penting dalam pembentukan hemoglobin di sel darah merah. Hemoglobin bertugas untuk mengikat dan mengirim oksigen ke seluruh tubuh. Dengan demikian, organ tubuh dapat berfungsi dengan baik.

7 Makanan Penambah Darah untuk Mencegah Anemia - Alodokter

Kekurangan zat besi akan menyebabkan terjadinya anemia defisiensi besi yang gejalanya berupa lemas, sesak napas, pusing, sakit kepala, dan jantung berdebar. Untuk mencegah anemia, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mengonsumsi makanan penambah darah.

Beragam Makanan Penambah Darah

Setiap orang memiliki kebutuhan zat besi yang berbeda-beda, tergantung pada usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan tubuhnya. Kebutuhan zat besi untuk anak-anak adalah sebesar 10 mg, pria dewasa sebanyak 9–11 mg, wanita dewasa sebanyak 18 mg, dan ibu hamil sebesar 27 mg per harinya.

Kebutuhan tubuh akan nutrisi tersebut bisa dipenuhi dengan mengonsumsi beberapa makanan kaya akan zat besi, antara lain:

1. Daging merah dan unggas

Daging merah dan unggas merupakan sumber zat besi hewani yang disarankan sebagai makanan penambah darah. Di dalam 100 gram daging merah, baik daging sapi dan daging kambing, terdapat sekitar 2 mg zat besi. Sementara dalam 100 gram daging rusa, terkandung sekitar 3,5 mg zat besi. Jumlah ini sudah bisa memenuhi setidaknya 15% kebutuhan zat besi harian.

Sementara itu, mengonsumsi 100 gram daging unggas, seperti ayam dan bebek, dapat memenuhi sekitar 10% kebutuhan zat besi harian Anda.

2. Jeroan

Tak hanya daging, sumber zat besi hewani juga bisa didapatkan dengan mengonsumsi jeroan atau organ dalam, seperti hati, ginjal, otak, dan jantung. Meski demikian, jeroan sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan untuk mencegah terjadinya kolesterol tinggi.

Ibu hamil juga dianjurkan untuk menghindari konsumsi jeroan, terutama hati, karena meningkatkan risiko terjadinya komplikasi pada kehamilan.

3. Makanan laut

Beberapa jenis makanan laut, seperti tiram, kerang, kepiting, dan udang, juga bisa Anda konsumsi sebagai makanan penambah darah. Selain itu, beberapa jenis ikan, seperti tuna, ikan kembung, dan salmon juga kaya akan kandungan zat besi.

4. Sayuran berwarna hijau

Berbagai jenis sayuran berwarna hijau, seperti bayam, brokoli, sawi, atau pakcoy, dikenal sebagai makanan penambah darah yang baik untuk Anda konsumsi setiap hari. Selain dikenal sebagai sayuran kaya zat besi, sayuran ini juga memiliki kandungan vitamin C yang dapat memaksimalkan penyerapan zat besi.

5. Biji-bijian

Biji-bijian, seperti biji labu, biji bunga matahari, atau biji rami, bisa dijadikan sebagai makanan penambah darah.

Selain sebagai sumber zat besi, biji-bijian juga mengandung vitamin E, vitamin B, mangan, selenium, seng, dan kalium yang dapat memberi energi bagi tubuh sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak gampang sakit.

6. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan bisa Anda konsumsi sebagai camilan sehat penambah darah. Jenis kacang yang mengandung banyak zat besi adalah kacang almond, kacang hitam, mete, kedelai, pinus, serta pistachio. Misalnya saja, dengan mengonsumsi 28 gram kacang pinus, Anda bisa mendapatkan 2 mg zat besi.

7. Sereal

Selain makanan di atas, sereal umumnya diperkaya dengan beragam nutrisi, termasuk zat besi. Konsumsi sereal sebagai menu sarapan bisa membantu meningkatkan asupan zat besi harian Anda. Namun, pastikan Anda memiliki sereal yang tidak menggunakan gula tambahan.

Selain mengonsumsi beberapa makanan penambah darah di atas, Anda pun dianjurkan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C untuk mengoptimalkan penyerapan zat besi dalam tubuh.

Beberapa makanan yang menjadi sumber vitamin C adalah sayuran dan buah-buahan, seperti jeruk, melon, paprika, dan tomat.

Untuk mendapatkan rekomendasi menu makanan penambah darah yang sesuai kondisi Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Anda juga disarankan memeriksakan diri ke dokter jika gejala anemia tidak kunjung membaik setelah mengonsumsi berbagai jenis makanan di atas.